Samakan kasus Mantan PM Malaysia, Guntur Romli Sebut Pernyataan Sandi Soal Tempe Bisa Rusak Reputasi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli, angkat bicara soal pernyataan Calon Wakil Presiden (cawapres) Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno diketahui sempat menyebut uang Rp 100 kini hanya bisa membeli bawang dan cabai.


Tak hanya itu Sandiaga Uno juga mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan ukuran tempe setipis kartu ATM.

Kedua pernyataan Sandiaga itu Uno lantas mengundang kontroversi.

Mohamad Guntur Romli menyamakan pernyataan Sandiga Uno dengan kasus yang sempat menjerat Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak.

Calon legislatif itu menyebut reputasi Najib sebagai PM Malayasia rusak karena asal bicara soal harga kangkung.

Hal tersebut disampaikan Mohamad Guntur Romli melalui media sosial Twitternya.

Menurut Mohamad Guntur Romli, Sandiaga Uno menggunakan cara yang sama dengan Najib.

Mohamad Guntur Romli menganggap reputasi Sandiga Uno bisa saja rusak seperti Najib.

Pasalnya Sandiga Uno berbicara asal soal ukuran tempe dan harga belanjaan.

"Sembarangan bicara ukuran tempe & harga belanjaan 100 ribu," tulis Mohamad Guntur Romli.

Politikus PSI itu lantas mengejek Sandiga Uno.

"Lanjutkan ngaco hai @sandiuno," tulis Mohamad Guntur Romli.

Mohamad Guntur Romli menyamakan pernyataan Sandiga Uno dengan kasus yang sempat menjerat Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak.
Calon legislatif itu menyebut reputasi Najib sebagai PM Malayasia rusak karena asal bicara soal harga kangkung.
"Reputasi Najib sebagai PM Malaysia mulai rusak saat ngomong sembarangan soal harga kangkung, semua juga tahu kondisi ekonomi tidak bisa dinilai dari turunnya harga kangkung atau ukuran tempe" tulis Mohamamad Guntur Romli, pada Minggu (9/9/2018).

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, ditertawakan rakyatnya, gara-gara menggunakan analogi harga sayur kangkung yang turun untuk menggambarkan kondisi ekonomi negaranya.

Terpisah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sempat menjadi bulan-bulanan ledekan warganya di media sosial internet dalam beberapa hari terakhir setelah berkomentar soal harga kangkung.

Mohammad Guntur Romli memberikan sindirannya soal pernyataan Sandiaga Uno tentang ukuran tempe setipis kartu ATM.
Dalam unggahannya tersebut, Guntur juga menyertakan potret sebuah kemasan keripik tempe berwarna hijau bermerek ternama.
Guntur mengatakan, mungkin maksud Sandiaga Uno tempe setipis kartu ATM yaitu keripik tempe di kemasan berwarna hijau tersebut.

Beberapa figur tokoh politik hingga sastrawan seperti Goenawan Mohamad pun mengomentari perihal pernyataan Sandi ini.
"Multijutawan Sandiaga Uno dikutip mengatakan, tempe kini (di bawah @jokowi) setipis kartu kredit.
Bila benar dia bilang begitu, jelas dia lebih kenal kartu kredit ketimbang tempe," tulis Goenawan Mohamad di akun Twitternya @gm_gm, Sabtu (8/9/2018).
Menurut pengurus Komunitas Salihara ini, ia yang merupakan sebagai tempe tentu merasa tersindir.
Pasalnya, menutur Goenawan Mohamad sejak dulu tempe itu sudah setipis kartu (ATM).

"Sbg penggemar tempe, saya bersaksi bhw dari dulu tempe bisa setipis kartu. Jangan kaget," tulis Goenawan Mohamad lagi.

Tak hanya itu, untuk membuktikan ucapan yang ditulisnya, Goenawan Mohamad juha mengunggah foto tempe yang berukuran tipis.

Kemudian, dalam cuitannya Goenawan Mohamad menuliskan bahwa tempe berukuran tipis tersebut sudah ada sejak zaman presiden Soekarno hingga SBY.

"Tempe tipis, dari masa ke masa. Baik di bawah Bung Karno, Suharto, Gus Dur, Mega, SBY, maupun Jokowi," tulis Goenawan Mohamad.

http://jakarta.tribunnews.com/2018/09/09/samakan-kasus-mantan-pm-malaysia-guntur-romli-sebut-pernyataan-sandi-soal-tempe-bisa-rusak-reputasi?page=3

YG KECIL2AN OK OCE DI PROPINSI AJA GATOT, SOK PAHAM EKONOMI LU NOK

STRESS YA KEMAREN RUGI?
Jual Saham Saratoga Rp 194 M, Sandiaga Uno Rugi Rp 463,79 M
https://www.cnbcindonesia.com/.../jual-saham-saratoga-rp-194-m-sandiaga-uno-rugi-r...
3 hari yang lalu - Penurunan harga saham tersebut tentu membuat Sandiaga Uno mengalami kerugian hingga Rp 463,79 miliar.

SINDIRAN SRI MULYANI


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencontohkan, seperti adanya kenaikan harga bawang. Karena bawang naik, rendahnya inflasi dituding sebagai sebuah kebohongan.

"Dulu kalau kita dikatakan ekonomi tumbuh, inflasi hanya 3%, biasanya muncul kaya almarhum ibu saya, 'Bu saya pergi ke pasar harga bawang naik dari Rp 2.000 sekarang menjadi Rp 3.000 itu artinya naik 50%', katanya inflasi 3% itu berarti bohong," kata dia dalam acara Seminar Dharma Wanita Persatuan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Menurut Sri Mulyani, dalam mengukur indikator pembangunan mesti melihat dalam cakupan yang luas. Sebab, Indonesia terbagi dalam banyak wilayah.

"Mengukur indikator-indikator pembangunan dan kemajuan pembangunan akan dihadapkan pada suatu cara mengukurnya di mana ekonomi berisi 257 juta manusia. Dia bertempat tinggal di Jawa, Kalimantan Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Ambon di Papua," ujarnya.

Baca juga: BPS: September 2018 Deflasi 0,18%

Sebab itu, Sri Mulyani mengatakan, mengukur kemajuan pembangunan tidak boleh ditempatkan hanya pada satu wilayah yang sempit.

"Oleh karena itu di dalam mengukur indikator kemajuan pembangunan tidak boleh hanya disempitkan masalah satu orang, satu tempat, satu lokasi, satu komoditas," ujarnya.

Memang, di dalam politik, isu ini kerap dimainkan padahal itu akan menyesatkan alias miss leading.

"Di dalam politik sering dilakukan politik sifatnya membohongi atau miss leading. Kalau bicara indikator nasional dimasukkan satu komoditas," ujarnya.

"Ada kasus seperti ini dan biasanya ibu-ibu ini paling mudah untuk diaduk-aduk emosinya," tutupnya.

Baca juga: Harga Bahan Pangan Turun, BPS: Agustus 2018 Deflasi 0,05 Persen