Jakarta – Kristiawanto panggilan akrabnya mas kris adalah sosok pemuda kampung yang tumbuh dan besar di desa kecil yakni Dukuh Bantar, Desa Menduran Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan – Jawa Tengah.

Sosok pemuda kampung ini (kris) lahir dari keluarga yang sederhana Bapaknya seorang buruh tani dan Ibunya hanya seorang buruh jahit, namun dengan kegigihannya mampu menyelesaikan studi hingga jenjang strata tiga (S3/Doktor) diusia yang masih muda.


Mas Kris juga merupakan sosok seorang aktivis sejak mahasiswa, sekarang keseharian waktunya mengabdi menjadi seorang Dosen S1 dan S2 Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta. Seorang figur akademisi yang istiqomah dan konsisten menjadi seorang Dosen yang berpegangan bahwa sebaik – baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat yakni ilmu yang diamalkan dan ditransformasikan.

Kristiawanto (Kris) juga beraktivitas sebagai seorang pengacara/advokat muda yang berkantor di Jakarta. Sebagai Sosok Tokoh Pemuda Asli Kelahiran Jawa Tengah tepatnya Lahir di Kabupaten Grobogan, Saat ini Kris di minta masyarakat untuk mengambil peran politik ‘agar bermanfaat untuk masyarakat yang lebih luas’ dengan dapat memperjuangkan aspirasi rakyat di Senayan sebagai calon anggota DPR RI Dapil III Jawa Tengah mewakili Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang.

Dengan mengetahui latar belakang ini, 
Masyarakat tentunya akan lebih bisa memahami mengapa seorang akademisi ikut kontestasi di Pileg 2019, hal tersebut menjawab pandangan masyarakat yang mengesankan politik itu kotor, maka politik agar jadi maslahat dan tidak kotor harus diisi orang-orang yang baik dan berintegritas. Hal ini dipandang perlu untuk menimbulkan optimisme dan harapan baru bagi generasi muda untuk tidak ragu – ragu terjun dalam kegiatan politik.

Berikut Petikan langsung korespondensi tim redaksi dengan Kristiawanto yang akrab di panggil Mas ‘Kris’ saat kami berkunjung di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (12/8) sambil silaturahmi di sela – sela hari liburan.

1. Apa yang melatarbelakangi Mas Kris memutuskan untuk maju menjadi calon anggota DPR RI.?

Kristiawanto : Kehadiran saya ikut kontestasi dalam Pileg 17 April 2019 semata – mata karena dorongan masyarakat khususnya di Daerah (Dapil Jawa Tengah III/ Grobogan, Pati, Blora, Rembang). Selain itu prinsip yang saya pegang ‘sebaik – baik manusia adalah yang mampu membawa maslahat pada masyarakat yang lebih besar.

2. Mengapa Mas Kris lebih memilih mencalonkan diri di DPR RI Wilayah Dapil III Jawa Tengah bukan DPR RI di Wilayah Jakarta.?

Kristiawanto : Alasan yang mendasari saya ditugaskan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) diantaranya saya sebagai putra daerah khusnya Grobogan, dan saya dianggap cukup memahami kondisi dan kultur masyarakat Grobogan, Pati, Blora dan Rembang, sehingga aspirasinya dapat saya perjuangkan melalui keterwakilan saya kelak di DPR RI kelak.

a. Kapan mulai memantapkan tekad.?
Kristiawanto : Tekad itu saya mantapkan ketika mendapat restu kedua orang tua saya, istri, keluarga dan dukungan masyarakat di Dapil Jateng III mulai meluas, karena tanpa dukungan masyarakat saya tidak ada artinya dalam kontestasi Pileg 2019 mendatang.

b. Siapa yang mendukung Mas Kris sejauh ini.?
Kristiawanto : Selain yang saya sebutkan diatas, banyak tokoh masyarakat, ulama, sahabat, teman sekolah dan generasi millineals khususnya di Dapil Jawa Tengah III.

3. Apa yang akan dilakukan setelah terpilih?dan issue apa yang Akan diangkat.?

Kristiawanto: Tentunya amanah suara yang sudah diberikan rakyat kepada saya kelak akan saya jalankan dengan konsisten sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang undangan. Issue yang akan saya perjuangkan tentunya apa yang menjadi aspirasi masyarakat di dapil yang saya wakili, untuk saat ini yang sangak krusial adalah masalah ekonomi dan penegakan hukum, selain itu issue pendidikan dan kesehatan yang murah berkualitas serta dapat diaksea seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus dapat diwujukan.

4. Mengapa Rakyat Dapil III Jawa Tengah Harus memilih seorang Kristiawanto.?

Kristiawanto : Penilaian tersebut lebih obyektif ditanya kepada rakyat di Dapil Jawa Tengah III, namun dengan melihat saya sebagai orang kampung yang tahu akan daerah dimaksud dan dengan melihat rekam jejak saya kenal lebih dekat saya, itu mungkin yang perlu dijadikan alasan untuk memilih saya. (*)