Amin Taha, seorang arsitek yang memenangi dua penghargaan dari Royal Institute of British Architects (RIBA) lewat karyanya usai merenovasi sebuah bangunan dari tahun 1950 di London, Inggris. Namun sayangnya bangunan tersebut malah diminta untuk dirobohkan oleh pemerintah setempat karena dinilai tak sesuai dengan rencana awal.

Arsitek kelahiran Berlin itupun menceritakan proses terciptanya bangunan karyanya itu pada tahun 2013 lalu. Ia membangun dengan dana 4,65 juta poundsterling dan mendapatkan predikat terbaik serta termasuk dalam salah satunya karya arsitektur yang innovative.







Namun Amin ternyata sempat ribut dengan pemerintah setempat pada Juni akhir tahun lalu akibat pemilihan bahan baku, desain dan tinggi yang tak sesuai dengan rencana awal. Mereka mengadukan bahwa desain dan lokasi bangunan itu jadi membahayakan masyarakat sekitar.

Salah satu anggota pemerintahan, Martin Klute mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dan menyebut bangunan tersebut mengerikan.

“Kami kecewa dengan hasilnya. Ia membangunnya lebih tinggi dari apa yang ia gambarkan, (bangunan) itu jadi terlihat tak biasa,” ujarnya.

Pihak Martin pun mengatakan bahwa setelah melalui investigasi, mereka mengumumkan bahwa bangunan tersebut tak mencerminkan apa yang telah direncanakan dan diizinkan oleh mereka sesuai dengan keputusan pada tahun 2013 lalu.

Dari sudut pandang mereka, bangunan tersebut tak membuat keuntungan bagi pihak pemerintah sesuai dengan perencanaan. Merekapun meminta penghancuran bangunan tersebut pada 26 Februari lalu dan rencananya dilaksanakan pada 9 April. Namun hingga saat ini masih dilakukan investigasi terkait bangunan tersebut.



Sumber