Ketua YARA Safaruddin memperlihatkan SK palsu pengangkatan PNS. Foto: Tommy
BANDA ACEH - Nasib sial yang dialami Anita Selfitri (26), gadis asal Pidie Jaya ini tertipu oleh seorang calo yang bisa meluluskan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Aceh, uang Rp 130 juta sebagai uang pelicin pun melayang.

Kejadian terjadi pada 2016 lalu, dimana saat itu dirinya didatangi oleh Maimun menawarkan jasa kepada sepupunya (Anita) bisa mengangkat yang bersangkutan sebagai PNS. Untuk bisa diangkat PNS di lingkungan Pemerintah Aceh, Maimun meminta uang kepada Anita sebesar Rp 130 juta untuk biaya pengurusan.

Anita sempat menolak, namun Maimun terus memaksa Anita agar bisa diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Awalnya saya tidak mau karena tidak ada uang, tapi dipaksa dan disuruh pinjam uang sama paman saya bernama Nazaruddin," kata Anita kepada sejumlah wartawan di Kantor YARA, Senin (24/9).

Setelah meminjam uang kepada Paman, lanjut Anita, uang tersebut ditransfer ke rekening Maimun secara bertahap.

"Uang itu saya kirim bertahap, Rp 50 juta saya kirim dua kali dan terakhir saya kirim Rp 30 juta," ujarnya.


Setelah uang diserahkan, Anita mengaku diajak Maimun untuk berjumpa disalah satu hotel di Banda Aceh untuk membicarakan soal pengangkatan PNS. Namun, setiba di hotel, Anita tidak sendirian, namun ada 19 orang lainnya yang berkeinginan menjadi PNS melalui jasa Maimun.

"Saat saya tiba di hotel ada 19 orang yang ingin diangkat sebagai PNS melalui jasa saudara saya itu. Kebanyakan mereka dari Pidie Jaya," kata Anita.

Untuk meyakinkan kepada calon PNS itu, Maimun memperlihatkan Surat Keputusan pengangkatan calon PNS masa percobaan dari Pemerintah Aceh yang ditandatangani oleh Zaini Abdullah selaku Gubernur Aceh saat itu.

Dalam SK tersebut, gadis kelahiran Pangkalan Susu itu ditugaskan sebagai pembantu administrasi di RSUZA dengan gaji pokok Rp 1,720,400 golongan II/c.

Anita mengetahui dirinya ditipu saat tidak ada kabar apapun soal pekerjaan yang diberikan sampai saat ini. Merasa ditipu, Anita bersama abang kandung nya bernama Mulyadi (45) dan Nazaruddin selalu paman mendatangi YARA untuk meminta bantuan hukum.

Sementara Nazaruddin (59), selaku pamannya menyebutkan uang sebesar Rp 130 juta diberikan kepada Maimun agar keponakannya bisa bekerja di instansi pemerintah.

"Saya berikan karena saya sayang sama Anita. Saya percaya karena Maimun juga saudara dan tidak mungkin menipu," kata Nazaruddin.

Dari informasi yang didapatkan, kata Nazaruddin, untuk calon PNS, Maimun meminta uang berpariasi, untuk Strata satu Rp 200 juta dan jenjang Diploma III Rp 150 juta.

"Karena Anita merupakan saudara Maimun, dia (Maimun) minta Rp 130 juta," ujarnya.

Ketua YARA, Safaruddin menyebutkan SK yang diberikan oleh Maimun kepada Anita merupakan SK palsu, begitu juga dengan tandatangan Zaini Abdullah yang saat itu menjabat Gubernur Aceh.

"Saya sudah melihat dan mengecek, ini bukan tandatangan bapak Zaini Abdullah, ini dipalsukan," kata Safarudin.


"Disini ada tindak pidana yang dilakukan oleh Maimun berupa pemalsuan tandatangan Zaini Abdullah dan Setda Aceh, penipuan, dan penipuan surat berharga atau SK," ungkap Safaruddin.

Atas kejadian ini, Safaruddin meminta agar masyarakat untuk tidak percaya dengan calo yang bisa meluluskan PNS dengan iming-iming uang.

"Jangan percaya dengan calo, percaya pada diri kita sendiri," harap Safaruddin.

http://www.ajnn.net/news/gadis-asal-pidie-jaya-tertipu-calo-pns-rp-130-juta/index.html