BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
8 Terduga pembunuh suporter Persija ditangkap

Delapan terduga pelaku penganiayaan yang menewaskan suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, berjalan menuju ruang tahanan di Polrestabes Bandung, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).
Polrestabes Bandung bergerak cepat. Pada Senin (24/9/2018) polisi menangkap delapan orang yang diduga terlibat pengeroyokan dan menyebabkan tewasnya Haringga Sirla di kawasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Minggu (23/9).

Haringga (23) adalah warga Bangunusa, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Ia seorang penggemar sepak bola yang datang ke Bandung untuk menyaksikan klub kesayangannya, Persija Jakarta, bertanding melawan tim tuan rumah, Persib Bandung.

Namun, beberapa jam menjelang pertandingan, Haringga, yang merupakan anggota Jakmania (kelompok supoter Persija) dikeroyok oleh oknum suporter Persib--populer disebut bobotoh--di area parkir stadion dan tewas di tempat kejadian perkara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar M Yoris Maulana, dikutip Bola.com dan detikcom, mengatakan bahwa delapan terduga itu ditangkap setelah mendengarkan keterangan dari lima orang oknum bobotoh yang ditangkap lebih dulu.

Delapan oknum yang ditangkap tersebut berusia antara 16 hingga 41 tahun dengan inisial nama DFA, SM, JS, CG, B, DS, AA, dan GA.

"Kedelapan pelaku ini berperan dalam penganiayaan tersebut," tegas Yoris. Ia menambahkan, mereka dijerat Pasal 170 KUH Pidana karena terbukti melakukan penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Yoris menyatakan penyelidikan terus berlangsung dan tidak menutup kemungkinan bertambahnya jumlah oknum yang terlibat.

Saat ini polisi juga tengah memburu perekam video peristiwa pengeroyokan Haringga yang kemudian mengunggahnya ke dunia maya.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo, kepada Merdeka.com, menegaskan bahwa video tersebut tak pantas untuk disebarluaskan dan mengimbau masyarakat yang telah menyaksikannya untuk tidak menyebarkannya lagi.

"Mungkin kalau kita terima cukup tahu aja, tapi tidak untuk disebarkan dan itu untuk pembelajaran. Itu imbauan saya. Siapa yang sebarkan kita kenakan UU ITE, itu kan UU jelas umbar kekerasan," ujarnya.

"Video itu enggak beradab, tidak ada pembenaran untuk sebar video itu dan viralkan."

Selain video pengeroyokan, beredar pula kabar bahwa akan terjadi sweeping terhadap kendaraan berpelat nomor D (tanda kendaraan asal Bandung, Jawa Barat) di Jakarta. Namun Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

Dedi mengimbau agar Jakmania--kelompok suporter Persija--dan bobotoh sama-sama menahan diri untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih besar.
Penyakit lama
Keributan antar-suporter merupakan penyakit lama dalam sepak bola Indonesia. Perkelahian biasanya diawali saling ejek yang kemudian kerap berujung pada perkelahian dan hilangnya nyawa.

Menurut catatan Save Our Soccer (SOS)--organisasi nirlaba yang memantau sepak bola Indonesia--Haringga adalah korban keenam perseteruan antara Persija-Persib sejak tahun 2012.

Perseteruan antara pendukung klub Ibu Kota Indonesia dan Jawa Barat tersebut, dipaparkan Inikata.com, sudah berlangsung lama, kemungkinan sejak awal tahun 2000.

Ironisnya, Haringga dimakamkan pada Senin (24/9) siang di daerah asal orangtuanya, Indramayu, sebuah kabupaten di Jawa Barat.

Kecaman berbagai pihak dan sanksi yang diberikan kepada pelaku, panitia penyelenggara, hingga klub itu sendiri, sepertinya tak memberikan efek jera bagi para suporter.

"Tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi sehingga orang bisa bertindak seganas itu. Orang yang tidak berdosa, hanya karena dia membawa tim berbeda, merasakan kekerasan yang brutal," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melayat ke rumah duka di Cengkareng, Jakarta, dikutip Liputan6.com.

Anies meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus tersebut, menangkap para pelaku pengeroyokan, dan menegakkan hukum seadil-adilnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyesalkan kembali jatuhnya korban dalam sebuah pertandingan sepak bola. Ia menyatakan telah meminta Manajer Persib, Umuh Muchtar, untuk mendatangi keluarga korban di Indramayu.

"...kalau ada kematian seperti ini buat apa ada liga sepak bola," kata Kang Emil, sapaan akrab sang gubernur.
View this post on Instagram Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yg di dapat dgn susah payah. ______ Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija. _______ Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. 5 tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung. ________ Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. _______ Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten.
A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on Sep 23, 2018 at 7:14am PDT

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, dikutip Surya.co.id, mengatakan pihaknya dan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru, akan menggelar evaluasi agar peristiwa yang sama tidak lagi terulang.

Dalam perbincangan melalui WhatsApp dengan Beritagar.id (24/9), Koordinator SOS Akmal Marhali menyuarakan ide ekstrem "moratorium" sepak bola, alias penghentian sementara kompetisi untuk membenahi segala kekurangan.

Tujuannya adalah mengembalikan harkat pertandingan sepak bola sebagai sebuah tontonan olahaga yang mengasyikkan. Persaingan antar-suporter seharusnya hanya terjadi di dalam stadion, sepanjang pertandingan, dan selesai begitu laga usai.

"Selama sepak bola Indonesia masih ada pelarangan suporter lawan datang ke stadion, selama itu pula akan ada korban. Ada dendam, ada kecurigaan, ada intimidasi," tegas Akmal.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...sija-ditangkap

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Vonis 6,5 tahun Imas Aryumningsih dan estafet korupsi di Subang

- Membandingkan narasi kampanye ekonomi umat versus anti-neolib

- Hari ini IHSG anjlok, minus 1,27 persen

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
15.4K
184
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan