londo.046Avatar border
TS
londo.046
Baper? Lemah Kau!


Baper. Bawa Perasaan adalah kondisi dimana seseorang terlalu membawa perasaan terhadap suatu masalah yang sepele dan dipikirkan dengan serius dan dalam. Baper biasanya dialami oleh orang yang masih labil pikiran dan logikanya. Mengapa? Karena belum mampu berfikir secara komprehensif terhadap sebuah masalah. Contoh, lihat cewe yang disukai sedang makan dengan cowo lain sudah ngamuk-ngamuk ga jelas d sosmed. Update status yang aneh-aneh.

Padahal dia belum tahu pasti siapa laki-laki yang sedang makan dengan cewe yang dia suka. Jangan-jangan itu saudaranya. Nah, karena sudah membawa perasaan cemburu dia tidak melakukan validasi, konfirmasi dan memastikan siapa cowo tersebut. Mewek dan mengeluh yang didahulukan. Efeknya? Jelas akan memperlihatkan kebodohannya di depan orang yang bisa mikir. Tapi, ada beberapa orang yang juga kurang asupan logika akan mendukung dan membenarkan ke-baper-annya.



Quote:


Contoh paling sederhana, bisa kita lihat ibu-ibu yang sampai menangis hanya karena melihat sinetron atau FTV bertema religi. Sebenarnya itu kan hal sepele, cuma hiburan yang skenarionya sengaja dibuat. Kenapa juga harus nangis-nangis, bahkan sampai ikutan marah-marah saat si aktor protagonis dijahati. Bahkan ada kan fans garis keras yang sampai melakukan kekerasan verbal pada aktor/artis antagonis yang sering muncul di layar kaca. Kalau ini, tingkat kebaperannya, sudah ada pada tahap membahayakan.

Lalu, bagaimana jika ada tokoh, jenius, pintar, tapi sengaja menjual ke-baperan-nya demi mengejar tujuan yang dia inginkan? Kalau menurut saya, tokoh seperti ini tidak layak untuk mendapat penghormatan lagi, meski cuma secuil. Sudah baperan, prestasinya cuma bikin gerbong koruptor, tapi ngotot tetap eksis. Tokoh macam itu layak sejajar dengan politisi busuk. Dia itu lemah, tapi berlagak sok kuat. Sedikit saja ada yang tidak pas, curhat sana-sini. Lupa saat dulu punya wewenang kelakuannya seperti apa. Padahal politisi di kubu yang sama dengan dia, sama sekali tidak bereaksi. Kalau merasa ada yang curang, rekannya kenapa cuma diam? Ya karena rekannya masih punya jiwa ksatria. Beda sama si baperan. Senggol dikit mewek, lapor. Ga sekalian pulang ke Tuhan terus curhat di akherat.



Mungkin si tukang baper lupa bahwa hari ini warga Indonesia sudah jauh lebih pintar. Ke-baperan-nya hanya akan jadi bahan tertawaan dan bahan ejekan. Dia mungkin masih berhalusinasi bahwa hari ini masih sama dengan hari-hari indah saat buaian subsidi, puisi dan lagu minor karyanya sendiri. Dia tidak sadar, banyak yang muak karena ke-baperan-nya. Banyak yang sudah hafal di luar kepala dengan kelakuannya. Yang ujung-ujungnya mengemis kuasa.

Well. mohon maaf jika ada yang tersentil dengan tulisan ini. Jujur, saya hanya ingin mengingatkan kepada diri saya dan anda semua, janganlah mudah baper. Jika ada yang tidak pas, mari lakukan verifikasi dan validasi dulu. Cek dulu, jangan asal ngamuk seperti ABG kurang asupan logika yang ngamuk lihat pacarnya makan malam berdua dengan rekannya. Jangan jadi orang lemah yang berharap belas kasihan, tapi begitu punya kekuasaan seperti perampok rakus tak kenal belas kasihan. Ingat, semua akan dipertanggung jawabkan kelak. Salam Damai.


Ciao.

Sumber Referensi : Pikiran Sendiri.
Sumber Gambar : sini. sini, sini
5
11.2K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan