mukamukaosAvatar border
TS
mukamukaos
Takut Melihat Bunga? Waspada, Mungkin Kalian Mengidap Antofobia!






Wajar bagi setiap manusia memiliki rasa takut. Terkadang rasa takut tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan diri. Tapi tidak jarang rasa takut tersebut malah lebih membawa kerugian. Biasanya hal itu dipicu oleh rasa takut berlebihan, yang kerap kita sebut fobia.

Ada beberapa jenis fobia yang sering kita dengar dan mungkin dialami diri sendiri, teman, atau keluarga. Contohnya: fobia ketinggian, fobia gelap, fobia kecoa, dan semacamnya.

Namun, pernahkah agan dan sista mendengar tentang fobia terhadap bunga? Emangnya ada?


emoticon-Bingungemoticon-Bingung emoticon-Bingung


Jawab: ada


emoticon-Wowemoticon-Wow emoticon-Wow


Diketahui bahwa Ratu Elizabeth I dari Britania Raya mengidapantofobia, yakni takut terhadap bunga mawar. Beliau adalah satu bukti dari banyak orang yang mengidap fobia aneh ini.



Ratu Elizabeth 1 (sumber)

 


Tentang Antofobia


Quote:



Yang unik adalah, meski para penderita antofobia sadar bahwa mereka tidak akan terancam dengan bunga yang mereka lihat, tetapi anehnya si penderita tetap tidak bisa mengontrol diri dan merasa ketakutan.

 

Gejala Antofobia


[url=https://www.healthyplace.comS E N S O Ranxiety-schmanxiety/2014/03/pay-attention-to-what-anxiety-isnt](sumber)[/url]


Tak jauh berbeda dengan anxiety disorder(gangguan kegelisahan), pengidap antofobia pun memiliki gejala-gejala yang mirip. Ketika berhadapan dengan bunga, para penderita akan merasakan pusing, mual, gemetar, jantung berdebar, berkeringat berlebihan ataupun sesak napas. Bahkan menurut salah satu sumber, dengan memikirkan bunga saja pengidap akan ketakutan.



Penyebab Antofobia



Sama halnya dengan fobia lainnya, antofobia diciptakan oleh akal bawah sadar sebagai upaya mekanisme perlindungan. Kenapa hal itu dapat terjadi? Mungkin di masa lalu si penderita mengalami trauma yang berhubungan dengan bunga, atau bisa saja pernah melihat sesuatu yang buruk yang berhubungan dengan bunga. Selain itu, ketakutan tersebut juga bisa dipicu oleh film, acara TV, hingga percakapan yang berkaitan dengan bunga.


 
Perawatan Antofobia




Sampai sekarang, para peneliti masih mencari obat yang tepat untuk menyembuhkan antofobia. Namun bukan berarti penderita antofobia tidak bisa sembuh. Caranya adalah dengan mengobati gejala dengan menjalani terapi untuk menyembuhkan atau mengurangi tingkat keparahan.

Untuk waktu-waktu tertentu, pemberian obat anti-kecemasan seperti Xanas, Lexapro atau Zoloft berguna untuk mengontrol gejala yang muncul. Tentu obat-obatan hanya sebatas mengobati gejala yang sewaktu-waktu dapat muncul.

Karena jenis antofobia bisa berbeda antara penderita satu dengan yang lain, maka cara penyembuhan yang cukup menjanjikan adalah dengan bantuan terapi.

Dilansir dari sini, terapi perilaku merupakan cara yang sangat populer untuk mengobati antofobia.

Dikutip dari sini, terapi perilaku adalah pengobatan yang didasarkan pada kepercayaan bahwa perilaku seseorang sangat berkaitan atau dipengaruhi oleh masalah psikologisnya. Oleh karena itu, perilaku yang bermasalah bukanlah sesuatu yang dimiliki seseorang, melainkan akibat dari pembelajaran, lingkungan, dan pengaruh dari luar.

Cara kerjanya adalah dengan mencoba mengusir ketakutan pasien dengan "memprogram ulang" pola pikir; dengan memberikan kekuatan berupa hal-hal positif untuk pikiran yang baik (atau dalam beberapa kasus, penguatan negatif untuk pikiran yang negatif). Terapi seperti ini dapat membantu pasien mendapat kembali kendali atas pikiran penderita. Kemudian, karena dapat mengendalikan diri, sebagian besar penderita dapat mengendalikan reaksi mereka terhadap ketakutannya.

Untuk kasus yang lain, beberapa terapis akan mengajari pasiennya jenis teknik relaksasi; seperti pernapasan dalam dan meditasi. Sama seperti obat-obatan macam pil anti-kecemasan, teknik relaksasi membantu meredakan gejala antofobia. Bedanya, teknin ini dapat membantu menenangkan penderita hampir seketika dan tidak membawa risiko ketergantungan kimia. Dengan mampi mengendalikan reaksi fisik, banyak pasien merasa lebih mampu mengendalikan mental mereka.





Penting bagi kita untuk membantu orang-orang di sekitar supaya terbebas dari fobia yang bisa merugikan diri sendiri, bahkan orang lain. Kalau kita bukan ahlinya, cara termudah untuk membantu mereka adalah dengan tidak membuat rasa takut mereka semakin parah. Bantu mereka untuk selalu berpikir positif.

 


Artikel oleh MukamuKaos

Referensi dari









emoticon-Maaf Aganemoticon-I Love Indonesiaemoticon-Maaf Aganwati

Diubah oleh mukamukaos 18-09-2018 07:22
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
4.3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan