Sukses seorang suami, itu tercermin bagaimana sikap istrinya. Di balik pria hebat, ada wanita hebat yang mendampinginya. Dua kalimat pernyataan yang menempatkan seorang wanita pada posisi yang tinggi. Bahwa tidak ada laki-laki sukses yang tidak didampingi oleh wanita hebat. Setiap laki-laki punya kriteria soal istri yang baik itu yang bagaimana. Saya pun sama, punya kriteria, bagaimana seorang istri saya pandang hebat. Bukan hanya sebagai pendamping dan konco wingking, tapi juga faktor penentu sukses saya sebagai seorang laki-laki.



Istri yang baik itu tidak membantah suami. Dalam konteks yang baik tentu saja. Misalkan saya sebagai suami, melarang dia (istri) untuk hadir dalam suatu acara. Istri yang baik, tidak akan membantah, dia akan menuruti keinginan saya untuk tidak hadir dalam acara yang sebenarnya ingin dia hadiri. Lho sewenang-wenang dong? kebebesan terenggut dong? Nah.

Istri yang baik, akan menurut saat itu, lalu pada saat yang tepat, entah sedang berdua, dia akan bertanya dengan halus, alasan mengapa saya (suaminya) melarang dia hadir. Dia dengarkan baik-baik argumentasi saya. Jika ada argumentasi saya yang tidak pas, dia akan menyampaikan pedapatnya. Percayalah, jika alasan yang disampaikan istri tepat, saya tidak akan melarang lagi. Bahkan saya tidak akan segan meminta maaf atas kekeliruan menilai sesuatu.

Intinya, ketika suami mu melarang mu, ikutilah. Jika kamu tidak setuju, sampaikan ketidak setujuan mu dengan lemah lembut. Bukan dengan frontal menantang suami ketika berbeda pedapat, apalagi sampai marah, dan bicara keras. Yakinlah, suami yang baik, tidak akan membatasi istrinya berkegiatan. Positif thinking saja, suami melarang pasti ada alasannya. Bisa jadi alasan itu benar, bisa juga salah. Ingat, suami itu punya tanggung jawab penuh mau membawa istrinya kemana. Anggap larangan itu adalah upaya suami untuk berjaga dari hal kurang baik.



Istri yang baik itu, yang mau belajar memasak. Ada yang mengatakan, memasak itu bukan komponen penting dalam rumah tangga. Kan bisa beli kalau makanan hasil masakan istri mu kurang enak. Buat saya, itu salah. Saya tidak menuntut istri saya menjadi seorang yang jago masak seperti chef terkenal. Tapi saya sangat menghargai usahanya untuk (belajar) memasak. Mau seperti apapun hasilnya, saya akan tetap menghargainya, memakannya sampai habis.

Bagi saya, masakan istri adalah perwujudan perhatian pada suami. Memastikan perut suami kenyang dengan makanan yang bergizi, sehingga dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari lancar tanpa kendala. Orang kalau perutnya kenyang dan support gizi kan mau ngapain saja enak. Kalau aktivitas lancar, siapa yang merasa senang? Semua. Produktifitas jalan, menjemput rezeki juga enak.

Soal rasa makanan, belajarlah. Orang yang mau belajar, pasti akan menjadi expert pada akhirnya. Setiap hari memasak, setiap hari mencoba, suatu saat hasilnya pasti akan sempurna. Pertanyaannya, sudahkah para wanita mau belajar memasak? Saya lebih menghargai wanita yang mau belajar memasak dan menilainya sebagai istri yang baik dari pada yang pandai menilai masakan, tapi tidak pernah bisa memasak.



Memahami suami sampai detail terkecil.Suami kok senengnya ngopi di pagi hari. Maka setiap pagi akan dibuatkan kopi. Kalau pakai gula kok tidak dihabiskan kopinya, maka besok kalau membuat kopi, gulanya dikurangi. Suami kok kalau pulang kerja pasti menanyakan pisang goreng, atau bakwan. Oh, berarti suami suka ngemil sepulang kerja. Besok, hidangkan camilan saat suami pulang kerja. Setiap minggu sore suami kok suka main bola dan selalu membersihkan sepatunya, maka sebelum minggu sore, sepatunya dibersihkan dulu.

Inilah detail kecil dan sederhana yang saya maksud. Sepele kelihatannya, tapi jika wanita bisa melakukannya, jelas dia adalah istri idola. Laki-laki itu sudah kodratnya suka diperhatikan. Kalau hal-hal detail seperti ini saja istri paham, huntuk hal-hal besar, tentu jauh lebih paham. Saya percaya, hanya wanita hebatlah yang memperhatikan detail suaminya. Biasanya atau kebanyakan kan cuek. Soal kopi misalnya. Istri baru responsif atau bertindak saat suami meminta kopi.

Memahami suami juga bisa diwujudkan dengan sikap. Misalnya, setiap suami pulang kerja selalu menyambut dengan senyuman terbaik. Menanyakan apa yang sudah dikerjakan hari ini dengan lembut. Jika suami berkeluh kesah, dengarkan saja. Beri kenyamanan saat suami bercerita. Kalau memang memungkinkan dan ditanya suami, ya beri masukan yang positif. Jangan sekali-kali menyampaikan keluhan soal apapun yang berhubungan dengan rumah saat suami pulang kerja. Ingat, suami kadang pulang dengan beban dan masalahnya. Ada waktu sendiri, jika istri ingin membahas masalahnya bersama suami. Saat suami sudah mandi, bersih diri dan kepala dingin setelah pelayanan first class dari istri.



Pandai Mengasuh Anak. Ini yang paling istimewa. Seorang istri yang baik sangat memahami anaknya. Ketika dia masih bayi atau balita, dia sangat paham membuat anaknya diam dari tangisnya. Saat si anak sedang lucu-lucunya belajar berjalan dan ingin tahu semuanya, dia bisa mendampingi anaknya. Dia mengerti bagaimana membuat anaknya tumbuh sehat. Suami akan sangat terkesan setiap pulang kerja atau pulang aktivitas melihat si anak sudah bersih, wangi dan ceria.

Bukan hal mudah untuk memahami anak lho. Meskipun darah dagingsendiri, tapi jika tidak biasa berinteraksi, akan susah memahami, dan mengenali. Makanya sesibuk apapun wanita dengan kariernya, tetaplah kenal dan berinteraksi dengan buah hatinya.



Berpenampilan menarik di depan suami. Bukan berarti harus ber-make up tebal atau berpakaian sexeh ya. Penampilan baik di depan suami itu memakai pakaian yang membuat suami betah dan senang melihatnya. Tidak hanya betah, tapi juga mau berlama-lama habiskan waktu ngobrol berdua. Kenapa? Karena menarik tadi. Tentu yang namanya ngobrol harus ada yang diobrolkan, itu artinya menarik juga bisa diartikan pandai dalam memilih bahan obrolan. Pengetahuan luas juga masuk dalam penampilan menarik.

Hindari cemberut di depan suami, apapun kondisinya. Jika memang ada sesuatu yang tidak sesuai, sampaikan saja langsung ke suami. Dengan bahasa yang enak, penampilan yang juga nyaman dilihat, laki-laki mana yang tidak akan mencoba memahami?



Sumber Referensi : Pikiran Sendiri, Melihat Istri
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini