Siapa yang tidak ingin tampil gaya? Siapa yang tidak ingin terlihat keren? Namun kadang, gaya, prestise bertolak belakang dengan kebutuhan. Pengen tampil sangar ala-ala Marq Marquez, tapi apa daya kerjaan setiap hari membutuhkan motor kelas matic untuk sarana bantu angkut barang.
Prestise menurut KBBI bermakna wibawa (perbawa) yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang. Jadi prestise berhubungan dengan pencapaian seseorang berupa atribut (barang). Misalnya, kalau punya HP yang speknya flagship alias kasta paling tinggi. Kalau punya motor ya, yang kastanya paling tinggi juga.
Untuk kalangan tertentu, prestise itu penting. Bagi pengusaha misalnya, dengan memakai barang-barang branded kasta tinggi, jelas akan meningkatkan tingkat kepercayaan dari rekan bisnis, maupun kastamernya. Wah lihat penampilannya saja sudah meyakinkan gini, pasti laba usahanya tinggi. Kalau tidak, mana mungkin bisa memenuhi kebutuhannya soal barang-barang mahal dan branded. Kira-kira begitu pemikiran orang kepada orang itu. Namun prestise juga harus diimbangi dengan kinerja bisnis yang baik. Kalau hanya untuk kedok, ya lama-lama akan terbongkar juga. Bukan penghormatan dan wibawa yang didapat, tapi ketidak percayaan dari orang lain.
Lalu jika kita dihadapkan pada pilihan, Kebutuhan atau Prestise, mana yang akan kita dahulukan? Akal sehat tentu akan menjawab kebutuhan dulu dong. Tapi apakah kita benar-benar melakukan itu? Atau jangan-jangan kita lebih mementingkan prestise? Saya kasih contoh soal smartphone. Pernah tidak kita berfikir mendalam, apa sih yang kita butuhkan dari sebuah smartphone? buka Kaskus? Sosmed? Chating? Berapa sih budget yang kita punya untuk beli smartphone dengan kemampuan seperti tertulis di depan? Tentu tanpa membebani kita.
Katakan kita punya budget 2jetian. Logikanya kita akan mencari brand smartphone dengan harga 2jeti dan bisa memenuhi kebutuhan kita untuk buka kaskus, bersosmed dan chating kan? Nah, disinilah kadang kita melupakan kebutuhan dan lebih mementingkan prestise. Wah ada smartphone harga 4 jeti nih, tampilannya lebih keren, lebih mewah, ada plus ini itu (yang sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkan.) Akibatnya apa? Kita harus mencari kekurangan 2jeti tadi. Bisa hutang, kredit, atau yang agak waras, menabung. Tapi tetap saja, ada yang harus dikorbankan untuk prestise kan? Padahal jika kita memakai prinsip kebutuhan yang utama, fungsi yang nomor satu, uang 2jeti yang kita punya bisa kok membeli smartphone yang bisa memenuhi kebutuhan kita.
Memenuhi hasrat untuk tampil keren, terlihat berwibawa dengan barang branded di depan orang lain itu tidak salah. Asalkan tidak menyiksa kita. Maksudnya, kalau memang mampu, kalau memang pendapatan cukup untuk meng-cover itu semua, silahkan saja. Tapi jika pendapatan masih di bawah, tidak mampu meng-cover gaya hidup seperti itu, ya sebaiknya jangan. Penuhi dulu kebutuhan dan fungsi. Karena itulah yang kita butuhkan.
Percayalah, anda pakai smartphone harga sejutaan, anda kirim WA ke Smartphone harga sebelas jetian akan tetap terkirim kok, asal jaringan seluler berfungsi baik. Tulisannya juga sama, tidak lebih kusam, jelek atau blur. Kalau ngumpul lalu keluarkan smartphone terlihat jelek? Murahan? Terus masalahnya di mana? Teman anda lari karena tahu ponsel anda murahan? Berbahagialah, karena anda dijauhkan dari teman yang menolak maju. Teman yang baik, lihat temannya tidak mampu beli sesuatu yang bagus itu mendorong untuk mampu. Entah diajak kerja, dikasih modal kerja, atau minimal didoakan untuk maju, bukan dijauhi.
Last, bergayalah sesuai isi dompet mu. belilah barang-barang yang memang kamu butuhkan fungsinya, jika memang kondisi masih pas-pasan. Jauhi hutang, utamakan kerja keras. Kelak jika kamu sudah sukses, silahkan tukar matic mu dengan MV Agusta, atau minimal kasta rendahannya Yamaha. Salam Damai.
Ciao.
Sumber referensi : Pemikiran sendiri, sini
Sumber gambar : sini, sini
Original Posted By maul.maul.mual►ane pecinta matic, udah 4 tahun menemani ane pulang-pergi kerja, yg penting motor bersih, pajak hidup, surat lengkap, ngapain mikirin gengsi
Akibat pergaulan, biasanya prestige menjadi lebih utama. Apalagi dulu bentuk hp itu beda2, rasanya bangga sekali kalau paka hp terbaru, krn lgs ketahuan dari bentuknya. Sekarang hp bentuknya hampir sama semua, hehehehe baru atau jadul ga ngaruh lagi.
prestise itu bentuk prilaku dasar manusia untuk menarik minat manusia, dari sejak manusia dilahirkan punya prilaku seperti itu, sudah alamiahnya begitu..insting yang mirip binatang, misalnya saja kalau burung prestise nya untuk menarik minat burung betina dengan bersuara keras dan berirama, nah suara keras berirama itu bentuk prestise dari seekor burung jantan, manusia prestise nya tentu berbeda dengan burung hehehe..dan juga prestise itu bentuk perilaku manipulatif jadi sudah jelas akan dilakukan semaksimal mungkin untuk hasil yang maksimal tidak didasarkan pada isi dompet, ada satu penelitian kenapa ketika di suatu negara dalam kondisi krisis ekonomi tapi justru barang-barang branded permintaannya malah meningkat, ternyata hal itu ada kaitannya dengan prestise, tidak mau terlihat miskin karena krisis ekonomi walau kenyataan nya memang 'hampir miskin'..jadi prestise memang tidak akan hilang sudah alamiah manusia
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.