Dari GanSis semua pasti mengenal Pramoedya Ananta Toer kan?. Novelis terkenal dan pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Bahkan salah satu bukunya diangkat ke dalam film yaitu "Bumi Manusia" rencananya film tersebut akan tayang pada 2019.

Tapi apakah GanSis sendiri mengenal dengan Sosiloe Toer?. Saya akan menjelaskan sedikit siapa beliau.

Beliau lahir 17 Februari 1937 dan merupakan adik dari Pramoedya Ananta Toer. Beliau lulusan perguruan tinggi di Moskow, Uni Soviet. Ia lah yang mengurusi perpustakaan pataba. Saat ini beliau berumur 81 tahun, ia adalah seoramg master dan doktor ekonomi politik.

Beliau di Rusia dari 1962 s/d 1973 untuk menyelesaikan S2nya. Melanjutkan pasca-sarjana di Fakultas Ekonomi dan Politik Universitas Patrice Lumumba dan menyabet gelaran doktor dari Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov dalam bidang ekonomi dan politik setelah mendalami filosofi ajaran Marxisme dan Leninisme terutama terkait dengan realisme sosial. Semasa mudanya di Rusia beliau begitu hidup berkecukupan sampai-sampai beliau rela mentraktir teman-temannya, mengadakan party kecil-kecilan, bahkan seminggu sekali makan enak di Rusia. Tapi untuk hidup enak seperti itu beliau berkerja disana selama 11 tahun tapi pekerjaan beliau disana dari penulis, penerjemah, peneliti dan pekerja kasar.

Gimana GanSis keren tidak gelar beliau?tapi apakah GanSis tau hidupnya skarang berputar 180 derajat?. Skarang beliau bekerja sebagai pemulung sampah di Blora.



Ia bekerja sebagai pemulung pada saat malam hari, ia memunguti sampah botol, kardus, koran, dan sampah lainnya untuk berkeliling beliau Menaiki motor bebek pemberian keponakannya. Beliau melakukan hal ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nahh.. pada saat siang hari beliau memilih tidur sambil menulis dan saat menulisnya selesai akan di terjemahkan oleh anak-anaknya. Saat beliau memulung di daerah Blora ia dilecehkan oleh orang-orang setempat tapi kata beliau itu sudah menjadi hal yang tawar baginya. Tapi menurut ungkapan beliau saat dihina begitu ia mengucapkan "setinggi apa pun pangkat seseorang, jika tidak memiliki nilai lebih ya percuma." Hebat tidak kata-kata dari seorang novelis yang terpandang? Dan telah menulis banyak buku?.

"Buat apa malu, yang terpenting adalah bagaimana pekerjaan seseorang itu punya nilai lebih. Saya sudah banyak diejek orang, tapi seolah itu sudah tawar bagi saya. Setinggi apa pun pangkat Anda, jika tak punya nilai lebih, ya percuma," tutur Soesilo saat dikunjungi detik.comdi rumahnya, Jalan Sumbawa, Jetis, Blora.

Walaupun usia beliau sudah tua bahkan menerut ane lebih baik beliau dirumah saja menikmati masa tuanya tetapi beliau tidak ingin merepotkan anak-anaknya beliau ingin hidup menjadi pemulung dengan upah sehari 25.000.



Beliau telah menulis sebanyak 20 buku bahkan buku yang terkenal karyanya adalah 'Bersama Mas Pram: Memoar Dua Adik Pramoedya Ananta Toer'. Dan masih banyak karya-karya beliau yang belum terbit.

Banyak sekali nilai positif yang telah ia berikan lewat buku-bukunya. Mari kita lestarikan karya beliau seperti Mas Pramoedya Ananta Toer.
Sekian dari ane jangan lupa tinggalkan jejak setalah membaca