
Jakarta: Sudah sebulan lebih pascagempa melanda Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB), warga Desa Salut Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara masih kesulitan air bersih. Kepala Desa Salut, Hartono mengatakan seluruh mata air rusak sejak terjadi gempa di akhir Juli lalu.
'Ada 4.000 jiwa lebih dari sembilan dusun di desa kami hingga kini sulit mendapat air bersih,' kata Hartono dalam keterangan tertulis, Minggu, 9 September 2018.
Hingga kini, warga hanya bisa berharap bantuan air bersih dari pemerintah daerah setempat. Selain itu, warga juga mendapat bantuan dari PMI dan TNI.
Baca juga: Korban Gempa Lombok Kesulitan Air Bersih
Hartono menyampaikan, warga tidak bisa selamanya mengandalkan bantuan instan dari pemerintah. Maka itu, warga urunan biaya untuk perbaikan saluran air yang rusak.
'Pemerintah hingga kini belum turunkan tim untuk perbaiki saluran air yang rusak. Makanya kami sendiri yang turun tangan dengan dana dan peralatan seadanya,' terang Hartono.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki saluran air yang rusak karena gempa. Pasalnya, ada beberapa peralatan seperti pipa yang harganya sangat mahal dan tidak terjangkau warga.
'Saat ini sangat dibutuhkan pipa HDPE (High Density Polyethylene atau polietilena berdensitas tinggi) ukuran 6 inch, panjang 6 meter sebanyak 40 batang untuk mengganti pipa PVC yang rusak karena gempa.Harga per batang sekitar Rp1,8 juta,' keluh Hartono.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 400 Insinyur untuk Pulihkan NTB
Sementara itu, Relawan Himpunan Alumni Institut Pertanyaan Bogor (IPB) Irvan Ramlli berharap pemerintah lebih keras untuk memenuhi kebutuhan dasar korban gempa Lombok.
'Fasilitas air bersih dan sanitasi (MCK), rumah hunian sementara dan fasilitas umum seperti balai desa sementara, masjid, sekolah sangat dibutuhkan,' ujar Irvan.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...cagempa-lombok
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-
