Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Lahir dan besar di sebuah kota kecil di ujung tenggara Jawa Tengah, Wonogiri, membuat saya benar - benar mencintai makanan aslinya. Namun, sebagai salah satu kota yang menjadi bagian dari eksKaresidenan Surakarta, nama Wonogiri sendiri memang kurang dikenal jika di banding dengan nama Solo. Salah satu makanan asli Wonogiri, bakso, lebih di kenal sebagai bakso Solo ketimbang bakso Wonogiri.


Padahal jika di runut, bakso dan saudara dekatnya, mie ayam adalah makanan asli dari kota Wonogiri. Dua jenis makanan ini bahkan sudah terkenal di seluruh penjuru negeri. Di manapun berada, dua jenis makanan ini dengan mudah kita temui. Mulai dari pedagang yang menjual dengan gerobak kaki lima hingga pengusaha kuliner yang menjualnya di emol, dua makanan ini bisa menjangkau semua kalangan, mulai dari rakyat jelata bahkan hingga Mantan Presiden Paman Sam, Barrack Obama pun mengenalnya.

Oleh karena kepopulerannya, meski saya merantau jauh dari kampung halaman, saya tetap bisa menikmati dua makanan favorit saya ini. Contohnya, di kota tempat saya tinggal sekarang ada sebuah kedai yang menjual bakso dan mie ayam khas Wonogiri. Kenapa saya bilang khas? Karena rasanya sangat mirip, bahkan kecap dan saos yang di gunakannya pun sama persis dengan kecap dan saos yang umumnya di gunakan di Wonogiri.


Adalah Mie Ayam dan Bakso "Rindu Malam" namanya. Bertempat di Jalan Taman Pinang, dekat dengan pusat kota serta dekat juga dengan stadion Gelora Delta Sidoarjo (tempat berlangsungnya Piala AFF U16 dan U19 2018), membuat tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung. Buka setiap hari dari jam 10 pagi hingga 10 malam, terkadang sebelum jam tutup pun salah satu menu yang di jual sudah lebih dulu habis.


Mie ayamnya mantab surantab, demikian pula dengan baksonya. Apalagi kalau keduanya diduetkan menjadi miso a.k.a mie bakso, rasanya tambah haucek soro.. Dengan harga yang lumayan terjangkau, seporsi mie ayam hanya di hargai Rp. 8 ribu, sedangkan semangkok bakso hanya cukup merogoh kocek Rp. 15 ribu saja. Duet miso di hargai sama dengan bakso, Rp. 15 ribu per porsinya. Makan mie ayam dan bakso di sini serasa makan di kampung sendiri.


Meski saya tak pernah mewawancara penjualnya secara langsung (karena selalu sibuk dengan pembeli), tapi dari logat bahasanya saya bisa menangkap penjualnya berasal dari Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) sehingga mungkin ini lah yang menyebabkan cita rasa khas mie ayam dan bakso Wonogiri ada pada bakso dan mie ayam "Rindu Malam". Oh Rindu Malam, rinduku ingin selalu kembali menikmati mie dan baksomu.







Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi :
Sumur Gambar : Dok. Pribadi dan Om Google