power.of.lobe.
TS
power.of.lobe.
Perekonomian Turki Kian Terpuruk, PKS: Erdogan Dicintai karena Membangun Ekonomi


by Ardhabilly— Agustus 19, 2018

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali menegaskan bahwa kemenangan kembali Erdogan Recep Tayyip Erdogan menjadi Presiden Turki membuktikan sebagai sosok yang dicintai rakyatnya.

Terlebih, kemenangan ini terjadi dalam kondisi Turki dibawah kepemimpinan Erdogan tengah menghadapi tekanan cukup hebat dari internasional.

“Saya mengapresiasi kemenangan Erdogan dan AK Party. Ini bukti pemimpin yang dicintai di dalam negeri walau banyak asing, khususnya pemimpin Barat mencercanya,” ucap Mardani kepada INDOPOS di Jakarta, Senin (25/6).

Dia menjelaskan, kecintaan rakyat Turki terhadap Erdogan karena mampu mengangkat perekonomian negara tersebut. “Pendapatan perkapita yang per tahun naik 1000 dolar AS dalam tiga tahun ini membuat rakyat percaya kemampuan Erdogan dan AK Party memimpin Turki,” terangnya.

Tak hanya fokus di isu ekonomi, lanjut Mardani, Erdogan juga mampu memposisikan negaranya sebagai ibu bagi persoalan umat Islam dunia.

“Salah satunya Erdogan kokoh siap menjaga 4 juta pengungsi Syuriah,” tandas Mardani yang juga penggagas gerakan #2019GantiPresiden ini.

Faktanya, Ekonomi Turki kian terpuruk

Seperti halnya keruntuhan Kekalifahan Ottoman setelah Perang Dunia I, krisis ekonomi yang Saat ini menghantam Turki telah diprediksi semenjak lama.
Berbagai problem kredit dan perbankan membikin Turki mengalami krisis ekonomi yang lebih panjang dibanding yang semestinya.

meskipun seperti ini, anjloknya nilai tukar lira belakangan ini tetap mengejutkan beberapa kalangan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan kemungkinan dapat saja menangani krisis ini.

Akan tetapi, dia malah mengambil keputusan “beradu kuat” dengan Presiden AS Donald Trump terkait penangkapan seorang pendeta asal AS.

Sampai akhir pekan lalu, satu dolar AS setara dengan 6,5 lira Turki atau kurang dari sepertiga nilainya pada 2014.

Alhasil, perekonomian Turki berhadapan dengan level inflasi ekstrem di waktu harga-harga komoditas ekspor melonjak yang memicu meningkatnya ongkos produksi yang tidak terjangkau para pengusaha Turki.

Kemungkinan perekonomian Turki akan menyusut sampai 10-20 % sebelum krisis berakhir dan Erdogan memerlukan keajaiban untuk membalikkan kondisi.

Berbagai perusahaan Turki sudah meminjam kisaran 300 juta dolar AS atau kisaran Rp 4,3 triliun dalam mata uang asing.

Celakanya, para pengusaha Turki wajib mengembalikan pinjaman mereka dalam lira yang nilainya terus merosot.

Apalagi, sebagian besar utang itu dibuat di waktu nilai satu lira Turki setara dengan dua dolar AS. Sehingga, dengan nilai tukar waktu ini, nilai utang Turki meningkat 3 kali lipat.

Sebagian pinjaman itu didanai sejumlah bank Turki yang meminjam dolar atau euro dari bank lain dalam skema pasar antar-bank jangka pendek dan meminjamkan uang itu kpd nasabah mereka.

Kalau bank-bank Turki ndak dapat mengatasi problem ini, maka sistem perbankan negeri itu akan kolaps. Akan tetapi, kemungkinan kolapsnya perbankan Turki ndak akan terjadi karena bank BBVA Spanyol Saat ini jadi pemilik bank terbesar Turki, Garanti.

Kali terakhir problem nilai tukar lira menimpa Turki ialah pada 2001, waktu negeri itu berpaling kpd IMF untuk meminjam uang dan menerima syarat penghematan yang amat ketat supaya memperoleh biaya talangan.

Nampaknya Erdogan ndak akan meminta sokongan IMF. Dalam pidatonya akhir pekan lalu Erdogan menjelaskan Turki sedang menjajaki kemungkinan dengan Cina, Rusia, dan Iran.

Bahkan, sebelumnya, Erdogan menjelaskan, Turki akan mempublish surat utang “panda bond” di pasar keuangan lokal Cina. “Panda bond” ialah surat utang dengan mata uang yuan untuk penerbit surat utang non-Cina tetapi dijual di Cina.

Rencana ini dapat amat menguntungkan Cina kalau mereferensi wawancara stasiun televisi Cina CGTN dengan ahli ekonomi Turki, Emre Alkin.

“Stabilitas lira Turki akan dihasilkan dari kerja sama dengan negara-negara penting seperti Cina. Amat ndak mungkin bank sentral (Turki) melaksanakan sesuatu sendiri, kami memerlukan sumber daya,” ujar Alkin.

“Kalau sumber daya ini datang dari Cina, ndak problem, yang terpenting ialah bagaimana kami mempergunakan sumber daya ini.

Sungguh nyata kami memerlukan nasihat, gagasan, dan saran dari negara seperti Cina,” tambah dia.

Saat ini, Turki wajib menjual sejumlah aset terpenting negeri itu. Dengan nilai tukar lira waktu ini maka seluruh nilai indeks ekuitas Istanbul 100 cuma 35 miliar dolar AS atau kisaran Rp 511 triliun.

Kalau para investor Cina membeli saban saham saban perusahaan yang ada di bursa saham Turki, maka negeri itu cuma dapat mempunyai mata uang asing untuk mengurangi defisit waktu ini selama tujuh bulan.

Altay Atli, seorang ahli ekonomi Turki, kpd CGTN menjelaskan, negeri itu akan menawarkan kerja sama kpd China di berbagai pelabuhan dan infrastruktur transportasi lainnya.

Waktu ini, perusakan perkapalan terbesar Cina Cosco Pacific telah mempunyai 65 % saham pelabuhan terbesar di Turki.

“Saya percaya Turki dan Cina akan mengembangkan kerja sama di pelabuhan-pelabuhan Turki lainnya di Laut Tengah, Laut Aegea, dan Laut Hitam,” kata Atli. “Dan sebuah langkah penting bukan cuma menghubungkan ketiga pelabungan itu dengan mempergunakan rel kereta api dan memperpanjang jaringannya tetapi menciptkan sebuah jaringan logistik,” tambah dia.

Cina tentu saja menyaksikan keadaan ini selaku peluang berinvestasi dengan murah di Turki.

Perusahaan telekomunikasi terbesar China, Huawei telah bekerja sama dengan Turk Telecom untuk membangun jaringan 5G yang akan meliputi cloud computing, jaringan internet, dan yang terpenting ialah keamanan publik.

Bahkan, Alibaba, pesaing utama Amazon dan Google, awal tahun sekarang telah berinvestasi untuk platform e-commerce Turki, Trendyol.

Kombinasi dari jaringan mobile broadband, rel kereta api dan pelabuhan, e-commerce, dan e-finance akan menyedot Turki ke dalam perekonomian Cina.

Tidak lama lagi, kontainer-kontainer dari berbagai suku cadang buatan Cina akan tiba di Turki dengan mempergunakan kereta api untuk dirakit dan dijual ke Eropa atau Timur Tengah.

https://news.baldatuna.com/perekonom...angun-ekonomi/

Erdogan jangan sampai tahu kalau PKS mengusung Prabowo yg mendewa2kan barat dan sangat pro Amerika. emoticon-Leh Uga
Diubah oleh power.of.lobe. 21-08-2018 04:56
1
11K
122
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan