sekkar
TS
sekkar
Kehidupan Wanita Panggilan, Dibayar Menjadi Boneka






Pada thread neng yang dulu, seputaran kehidupan malam banyak neng bahas berdasarkan opini pribadi. Namun, untuk thread ini neng ingin berbagi kisah dari temen neng (sebut saja mawar).

Mawar ini salah seorang mahasiswi semester akhir yang kepepet butuh uang (katakan saja lebih cepatnya begitu, padahal kisah lengkapnya rumit. yang intinya dia butuh duit banyak) namun udah dicoba bekerja dengan cara yang halal seperti diajarkan oleh agama. Namun hasilnya enggak cukup buat memenuhi kebutuhan. Kalo minjem duit ke temen, dia takut enggak sanggup melunasinya. Waktu terus berjalan, biaya hidup tetap ada. Akhirnya dengan modal nekat (keputusan gila), dia mencoba untuk memperdagangkan dirinya sendiri melalui sosial media tanpa perantara. Dia sadar adanya UU yang melarang perdagangan manusia menjadikan hal itu keputusan untuk berbisnis dilakukan dengan cara sendirian mulai dari pemasaran, menjalin hubungan baik dengan para "tamu", dan dia pula yang menjadi "angel'nya.

Quote:


Sepintas sepertinya menyenangkan pekerjaan seperti ini. Apalagi mawar mematok harga lebih tinggi setelah melakukan riset dengan para pekerja prostitusi di kotanya. Dia berani masang harga tersebut karena dia merasa levelnya lebih tinggi daripada prostitusi konvensional. Semua dia lakukan secara daring karena anonim, dan dia bisa memilah tamu sebelum berjumpa dengan pelanggan.

Dia sadar akan bahaya yang mengancam karena pekerjaan seperti ini seperti sakit, kriminal, bahkan ancaman nyawa juga.
Mawar menceritakan dibalik kemudahan dia mendapatkan uang dengan cepat dan banyak, dia pun merasa enggak nyaman. Setiap hari dia bertemu dengan pria baru yang sama sekali enggak dia kenal. Senyumnya, rayuannya itu bukan tulus dia berikan. Itu sebagai paket komplit dari pelayanannya.
Bisnis jasa yang dilakukan mawar itu tidak ada standarnya, dari harga dan service. Mawar hanya bertanya-tanya kepada tamu mengenai pelayanannya, apakah sudah OK? Mawar pun membandingkan dengan para "pekerja" full time.
Mawar bekerja jujur, jika dia disewa dalam sejam dia beneran sejam bekerja. Walau mawar lelah karena di malam itu menerima tamu yang ketiga, tetapi dia memiliki prinsip harus jujur dan profesional dalam pekerjaan.

Hati begitu bergejolak yang dirasakan oleh mawar, dia ungkapkan curahan hatinya saat berbincang ringan denganku. "Sekar, mana ada seorang cewek yang waktu kecilnya pengen kerja jadi gini kaaarrr. Kamu kan cewek kar, kamu paham kan ini keputusan berat saat memilih kerjaan kayak gini. Aku harus gimana lagi kar? Aku udah berusaha kerja dengan cara yang halal, tapi ga cukup kar! Biaya enggak nunggu entar buat segera di bayar kar! Kamu pernah liat enggak duitnya dari kerja gini aku pake buat hura-hura pergi dugem atau dipake yang lain? Aku enggak berubah sama sekali kar, ini hanya pekerjaan aku. Saat pekerjaan aku selesai, enggak ada yang berbeda dari aku. Orang liatnya enak banget kerja kayak gini, enak dan dibayar. Tapi ini kerjaan kar, aku fokus sama kepuasan tamu. Aku enggak dapet kenyamanan, aku hanya mengejar tips dari mereka kar. Tamu tu bawa duit, bayar, puas, pulang. Aku dibayar buat jadi boneka kar"

Sedikit kisah mawar ini banyak yang bisa diambil, bahwa yang terlihat hina belum tentu sepenuhnya salah. Ternyata yang benar dan salah itu beda-beda tipis tergantung dari sisi mana dilihatnya.
Bagaimana pendapat kaskuser lainnya?

emoticon-Angpauemoticon-Angpau emoticon-Angpau

#989 emoticon-Paw



KnightDruidtata604aldysadi
aldysadi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
39.6K
213
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan