resty.afikaAvatar border
TS
resty.afika
Why Me God?
Awalnya sempat bertanya sama Tuhan, "Why me God?" 

kenapa harus aku yang dapat cobaan yang hitungannya tidak ringan ini. Cobaan yang mungkin tidak semua orang mampu untuk melewatinya tapi Tuhan malah kasih itu ke aku.


Singkatnya, 2015 lalu aku di vonis skizoafektif paranoid oleh psikiater di RS di daerah Jakarta. Searching apa itu skioafektif dan langsung bikin wow.
Emang sih aku ada halusinasi dan itu sampai hampir banget pengen lompat dari mobil yang melaju di jalan tol. Sempat melukai diri sendiri pakai pisau, cutter dan silet.

Entah kenapa 2015 menjadi tahun yang sangat berat bagiku. Karena yang pertama aku harus kehilangan nenenkku. beliau meninggal di tahun tersebut. Aku amat sangat kehilangan.

Baik kembali ke skizoafektif, aku mengalami halusinasi parah dan gangguan mood yang tidak stabil. Tentu lebih banyak di fase depresi daripada mania karena aku mengalami kecemasan, kesedihan yang mendalam dan keinginan untuk mati saja. Kemudian kata psikiaterku, pengobatannya berlangsung seumur hidup dan sepanjang hidupku aku harus minum obat.
JAdi mari anggap saja apa yang sedang aku lakukan adalah semata-mata aku sedang melakukan terapi healing semata-mata agar aku cepat pulih.

Pertama kali ke psikiater, aku langsung diminta rawat inap. Namun karena aku datang sendiri akhirnya tidak jadi. Setiap bulan aku rutin konsul ke psikiater dan psikolog.
Semua ini berawal dari trauma yang terus menerus di tumpuk dari aku kecil hingga aku dewasa ini.
Oh iya, selain skizoafektif aku juga di vonis gangguan kepribadian ambang.
Entah kenapa bisa di vonis bergitu, sementara hanya dokter yang tahu.

Oh iya masalah trauma, aku trauma sejak usia empat tahun. Ini di ketahui sejak aku konsul dengan psikiater dan mendapatkan psikoterapi. AKu terus menerus di gali akar masalahnya dan ketahuanlah bahwa ketika usia empat tahun itu aku pernah di marahi oleh seorang bapak dengan sangat kasar dan aku tidak bisa menerima semua itu tapi aku juga tidak bisa melawan makanya timbullah gangguan kejiwaan ini.

Aku tidak malu untuk mengakui karena siapa tahu semua ini bisa jadi pembelajaran bagi sebagian orang agar tetap menjaga jiwanya. Menjaga perasaannya agar selalu bahagia.
jika ada yang ingin ditanyakan, silakan.
InsyaaAllah akan dijawab dengan senang hati.
Polling
0 suara
Apakah yang ada di fikiran anda tentang gangguan jiwa?
0
5.4K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan