rasyidari11Avatar border
TS
rasyidari11
Kisah Romantisme Dari Pemimpin Hingga Pejuang Bangsa Ini
Welcome To My Thread



Quote:


73 tahun sudah Negara tercinta ini Merdeka. Tepat hari kemarin Teks Proklamasi kembali dibacakan. Kisah-kisah para pejuang terdahulu kembali didengarkan. Atau kisah-kisah tentang para pemimpin masa terdahulu sampai sekarang dibanding-bandingkan. Disini ane cuma mau bilang

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-73 emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Agan dan Sista pasti pernah dong menderkar kisah cinta Romeo dan Juliet?. Atau kisah cinta dari cerita fiksi seperti Beauty and The Beast, Cinderella atau yang lainnya. Jangan jauh-jauh deh lihat dulu di Negeri sendiri yaitu kisah cinta Pa Habibie dengan Ainun pasti agan dan sista semua pernah mendengar kisah cintanya atau film Habibie dan Ainun yang begitu Romantis dan sampai membuat kita terharu.

Tapi apakah agan dah sista pernah mendengar kisah cinta dari seorang tokoh pendiri bangsa ini?. Dan tentu saja selain pa Habibie?.

Ok dari pada panjang lebar ini dia gan sis kisah cinta romantisme dari pendiri bangsa ini. Cekidottt!!


1. Surat Cinta Bung Karno Kepada Istri-istrinya


Foto: Wikipedia

Dikisahkan pada waktu itu Presiden Kita terdahulu Soekarno bertemu Hartini pada awal 1953 dalam sebuah kunjungannya ke Salatiga. Dan ternyata di dalam sebuah kunjungannya tersebut Soekarno jatuh cinta, dan Soekarno terus mengirim surat-surat cintanya kepada Hartini. Dari Biografi Srihana-Srihani, yang ditulis Arifin Surya Nugraha. Demi menjaga sebuah kerahasiaan Soekarno menggunakan nama samaran yaitu Srihana dan Hartini mempunyai nama samaran yaitu Srihani. Dan didalam puluhan surat cintanya itu terdapat kalimat yang berbunyi.

"Ketika aku melihatmu untuk kali yang pertama, hatiku bergetar. Mungkin kau pun mempunyai perasaan yang sama. Srihana.”

Tidak hanya Hartini saja Soekarno mengirim surat cinta melainkan kepada istri-istrinya yang lain seperti: Naoko Nemoto (Ratna Sari Dewi), Haryatie, Yurike engasr, Kartini Manoppo, dan Heldy Djafar.

Dan menurut sejarawan Peter Kasenda, hanya Inggit yang tak pernah mendapat surat cinta Sukarno karena Inggit selalu menemaninya hingga mereka bercerai.

Tidak hanya kisah romantis saja loh gan sis ternyata Soekarno pernah menjalani masa kegalauan seperti Kalian semua emoticon-Big Grin. Seperti ketika Soekarno didalam tahanan rumah di Bogor. Kepada Heldy Djafar, Sukarno mengeluh karena tak dapat izin menengok Heldy. “Apa boleh buat, Dik, mas harap hal ini jangan terlalu melukai hati Dik. Mas masih berikhtiar terus supaya juga boleh menengok Dik,” tulisnya pada 20 November 1967.

2. Muhammad Hatta dengan sang istri Siti Rahmawati Hatta

Foto: Boombastis.com


Singkat ceritanya Pada umur 41 tahun Muhammad Hatta masih belum mempunyai seorang istri, dikarenakan pada waktu itu beliau sudah mempunyai nazar tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Kemudian teman dekat beliau Soekarno mempunyai ide ingin mencarikan pendamping untuk Hatta.

Singkat ceritanya lagi tepat 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Tiga bulan setelah kemerdekaan, Bung Karno datang ke kediaman Ny Rachim di Bandung, Jawa Barat. Bung karno tidak datang sendirian melainkan dengan dokter Soeharto. Di rumah tersebut Soekarno langsung mengutarakan niat ingin melamar Hatta dengan seorang perempuan bernama Rahmi atau Yuke. Yang pada saat itu Rahmi berumur 19 tahun sedangkan Hatta berumur 43 tahun.

Tepat November 1945, Rahmi menikah dengan Hatta di Mega Mendung, Puncak, Jabar, di saat revolusi fisik masih berkecamuk. Rahmi merupakan keturunan Jawa-Aceh ini tak pernah menyangka garis nasib akan membawanya menjadi istri wakil presiden pertama Indonesia. Pasang surut kehidupan berumah tangga mereka jalani dengan penuh toleransi. Mereka tak pernah mempersoalkan perbedaan asal-usul, latar belakang keluarga, pendidikan, dan rentang usia yang cukup jauh. Perjalanan pernikahan mereka sudah 35 tahun lamanya Keduanya baru berpisah, ketika Allah SWT memanggil Hatta pada 1980. Sembilan belas tahun kemudian, Rahmi menyusul Hatta berpulang. Kedua pasangan ini berdampingan di makam yang sama yaitu di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.


3. Jenderal Soedirman bersama Siti Alfiah



Dikisahkan Jenderal Soedirman dan Siti Alfiah bertemu pertama kali di SMP Parama Wiwirotomo (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan beliau mengangumi Siti Alfiah dikarenakan kepandaiannya. Pada saat itu beliau merupakan seorang aktivis Muhammadiyah dan beliau merupakan ketua panitia dan mengangkat Siti Alfiah sebagai Bendahara.

Singkat cerita kisah cintanya ditolak oleh paman Siti Alfiah yang bernama Haji Mukmin, dikarenakan pada saat itu Jenderal Soedirman merupakan anak ajudan Wedana yang bergaji kecil. Haji Mukmin ingin Siti Alfiah menikah dengan seorang yang kaya atau kalangan atas. Singkat cerita Jenderal Soedirman menikahi Siti Alfiah menggunakan Uang ibundanya.

Namun perlakuan Haji Mukmin berubah setelah Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar oleh Presiden Sukarno 28 Juni 1947 di Yogyakarta (Gedung Agung). Rasa cintanya terhadap Siti Alfiah begitu besar buktinya pada saat di medan petang Jenderal Soedirman masih memikirkan sang Istri dan anak-anaknya. Pada saat perang beliau memberikan sebuah bungkusan yang berisi beberapa dus bedak dan pakaian baru. Pernah juga beliau membelikan sang istri sebuah jepit rambut yang disimpan terus oleh sang istri sampai akhir hayatnya.

Siti Alfiah pun terus menyemangati Jenderal Soedirman dengan seluruh jiwa dan raganya. Sampai-sampai Siti Alfiah rela menjual perhiasan pemberian orangtuanya untuk bekal Jenderal Soedirman di medan peperangan. Pada 18 Januari 1950, Soedirman memanggil seluruh petinggi tentara. Dan memanggil istri dan ketujuh anaknya, keesokan harinya. Senin, 29 Januari 1950, tubuh Jenderal Soedirman sudah semakin lemah dan Berlinang air mata, Siti Alfiah meminta agar suaminya tegar. Panglima Besar kemudian menatap istrinya dan meminta menuntunnya membaca kalimat tauhid. Satu kalimat terucap, Soedirman kemudian menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.30 waktu setempat.


4. Perjuangan Cut Nyak Meutia bersama Teuku Cik Tunang


Foto: Wikipedia


Dikisahkan Cut Meutia dan Teuku Cut Muhammad atau Teuku Cik Tunang adalah seorang pejuang dari aceh yang sangat gigih dan pemberani melawan penjajahan Belanda. Dalam situasi peperangan yang sangat kacau pada saat itu Teuku Cik Tunang ditangkap oleh Belanda dan diberi hukuman mati. Sebeluk eksekusi mati dilakukan Cut Meutia dan anak yang baru lahir datang mengunjungi Teuku Cik Tunang untuk terakhir kalinya.

Dari dalam sel tahanan Teuku Cik Tunang menjulurkan tangannya dan kemudian diraih oleh istrinya yang tidak rela kehilangan sang suami. Rasa sedih dan tangisan itu ada tapi Teuku Cik Tunang merpesan agar terus melanjutkan perjuangan dan disanggupi oleh istrinya tapi terdapat pesan lain selain itu adalah Teuku Cik Tunang ingin istrinya menikah dengan sahabat beliau yaitu Pang Nangroe.

Dengan isak tangis waktu itu Cut Meutia menyanggupi wasiat terakhir suaminya dengan berkata "Saya berjanji, saya akan mematuhi wasiatmu, demi cintaku padamu, demi sayangku pada putera kita, Raja Sabi dan demi keyakinanku akan meneruskan perjuangan melawan Belanda, sepeninggalanku kelak."


5. Daan Mogot bersama Hadjari Singgih



Mayor Daan Mogot berusia 17 tahun waktu itu tapi sudah berjuang untuk kedaulatan NKRI. Pada saat terjadi pertempuran yang sangat hebat dan tak seimbang paha kanan dan dada Daan Mogot tertembak namun ketika melihat anak buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak, ia segera mengambil alih senapan dan menembaki lawan hingga ia akhirnya dihujani peluru dari berbagai penjuru.

Dan beliau gugur dimedan perang pada tanggal 25 Januari 1946. Empat hari setelah kematiannya Daan Mogot kemudian dimakamkan. Hadjari Singgih sangat sedih ketika kekasihnya meninggal dan pada waktu beliau dimakamkan ia memotong rambut panjang sepinggang dan menguburkannya bersama jasad Daan Mogot yang ia cintai. Hadjari Singgih kemudian berjanji tidak akan memanjangkan rambutnya lagi.


6. Kisah Cinta Bung Tomo dengan Sulistina


Foto: news.detik.com


Pasti agan dan sista sudah mengetahui kisah perjuanga Bung Tomo? Tapi apakah agan dan sista tau tenang kisah cintanya? Ok ane bahas gan.

Kisahnya Sulistina dan Bung Tomo bermula di Surabaya, saat itu ia duduk di sekolah menengah atas, Malang, Jawa Timur. Dan beliau sangat aktif di organisasi kepemudaan dan dikirim ke surabaya untuk membantu korban perang.

Setibanya di Surabaya, ia melihat para pemuda menggunakan ikat kepala berwarna merah putih dan menggunakan senjata granat, pistol, dan bambu runcing tentunya, untuk memberi semangat juang para pemuda waktu tu menyanyikan lagu perjuangan.

Singkat cerita Sulistina diundang ke acara ulang tahun temannya. Disebuah restoran di Malang. Sesampainya di restoran tersebut Sulistina merasa heran kenapa laki-laki semua yang di undang sedangkan beliau ternyata hanya perempuan seorang diri. Yang mengejutkan, di ruang tersebut ada sosok Bung Tomo. Bung Tomo ini kerap memperhatikan Sulistina. ketika Bung Tomo tengah mengungsi di sebuah rumah warga. Sulistina dan kawan-kawan palang merah juga ikut mendatangi rumah pengungsian Bung Tomo dan kawan-kawan seperjuangan. Ketika Sulistina sedang duduk di kamar bersama teman-temannya yan sedang bersenda gurau tiba-tiba Bung Tomo yang masih menggunakan sarung dan ternyata ia habis Sholat Magrib langsung masuk ke kamar.

Beliau langsung memegang tangan Sulistina dan berkata:

"Ada apa ini?" tanya Sulistina yang terkaget-kaget Bung Tomo memegang tangannya usai masuk ke kamar yang dihuni kaum perempuan.
"Kamu sudah ada yang punya enggak?" kata Bung Tomo seperti direka ulang Sulistina.

Dengan santainya Sulistina menjawab ia sudah ada yang punya. Dan itu membuat Bung Tomo kesal. Dan ingin Bung Tomo cari orang yang memiliki Sulistina. Tapi Sulistina berkata lagi:

"Dia marah. Dia tanya, siapa? Ya, Ayah saya he..he..he.. Saya bilang gitu," kata Sulistina diiringi senyum melebar. Pernyataan Sulistina itu membuat Bung Tomo kembali tersenyum. "Kamu itu," jawab Bung Tomo.


Nah segitu aja gan dari ane, cape ngetiknya emoticon-Big Grin. Disini ane tidak membahas kisah cinta Pa Habibie dan Bu Ainun karena kisah cinta mereka pasti agan sudah tau karena sudah ada buku dan Filmnya.
Gimana gan romantis ya kisah cinta pemimpin dan pejuang bangsa kita emoticon-2 Jempol

Segitu aja dari ane
Jangan lupa gan tinggal kan jejak setelah membacaemoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star


Quote:



Quote:
Diubah oleh rasyidari11 18-08-2018 05:01
0
10.5K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan