ronzstagram
TS
ronzstagram
Pengalaman Pertama Kali Nonton Bioskop Screen X di CGV


Sekarang ini orang ramai-ramai datang ke bioskop buat nonton film. Di timeline Twitter gue, ada salah satu teman yang selalu update soal film-film terbaru yang sedang tayang ke bioskop. Film-film apa saja yang sudah dia tonton dan mana yang belum dia tonton. Ngeliat antusiasme orang kayak gini, dan penonton di Indonesia pada umumnya, gue seneng banget. Berarti makin banyak orang yang mau mengapresiasi karya sinematik para pembuat film dari luar negeri terlebih dari dalam negeri. Gue sendiri termasuk orang yang suka banget nonton film meski karbitan. Meskipun nggak semua film yang tayang di bioskop gue jabanin satu-satu. Selain karena nggak selalu punya waktu untuk ke bioskop buat menyaksikan semua film yang sedang tayang, ketersediaan uang juga bisa jadi masalah. Paling seneng nonton di bioskop murah meriah kayak di Epicentrum XXI atau Setiabudi One yang tiketnya masih Rp 30 ribuan. Kebetulan kan juga deket nih sama kantor. Kalau lagi lucky ya dapat gratisan nonton di Gala Premiere atau special screening gitu. Lumayan juga buat menghemat pengeluaran kan.

Belum lama ini film 'The Meg' tayang di bioskop. Waktu intip-intip trailer-nya, lumayan tertarik untuk menyaksikan film yang diperankan oleh Jason Statham ini. Jujur aja gue sering mendengar nama itu tapi enggak pernah benar-benar tahu dia yang mana atau nonton filmnya. Ya sekali lagi gue penyuka film karbitan. Tipikal orang yang nonton film kalau lagi heboh aja dan kalau lagi enggak ada yang heboh nontonnya DVD Harry Potter dari 1 sampai 7B. Yang bikin tertarik sama 'The Meg' sebenarnya karena bercerita tentang hiu ganas yang berarti akan ada darah-darah dan pembunuhan. Gue suka film-film gore, sadis, dan pembunuhan kayak gini. Apalagi kalau ada darah di mana-mana. Gue rasa ini film gue banget.

Nah kebetulan ketertarikan gue terhadap film ini disambut dengan tawaran buat nonton gratisan di CGV Grand Indonesia. Nggak di bioskop regulernya tapi di bioskop dengan teknologi Screen X. 

Pasti banyak yang awam dengan teknologi ini, termasuk gue. Enggak apa-apa soalnya memang belum banyak bioskop di Indonesia yang punya studio berteknologi Screen X ini. CGV Grand Indonesia adalah satu-satunya bioskop dengan studio Screen X di Tanah Air. Sisanya ada di Korea Selatan, Tiongkok, Amerika, Turki, Swiss, Prancis, Vietnam, Thailand dan Jepang. Jadi wajar kalau belum banyak yang tahu atau juga belum pernah nyobain. Gue sendiri sampai ketika undangan 'The Meg' ini datang, belum pernah sama sekali merasakan sensasinya.

Pernah sih, suatu hari gitu lagi mau nonton film Detective Conan di CGV dan ada iklan promo dari Screen X ini. Dari iklannya memang terlihat sangat menarik dan wow banget. Enggak seperti IMAX yang menawarkan gambar dan suara yang luar biasa bagus dan tajam, atau 3D yang memberikan sensasi nonton seolah-olah objeknya ada di dekat kita banget, Screen X ini bikin ruangan bioskopnya jadi kayak akuarium. Apalagi yang ditonton malam itu adalah film tentang laut lepas dan Megalodon.



Jadi, Screen X ini adalah bioskop dengan sistem multi-proyeksi yang dirancang supaya kita sebagai penonton bisa lebih menikmati sebuah film yang sedang ditayangkan di layar perak. Unik juga soalnya kalau biasanya bioskop reguler cuma punya satu proyektor ditembak ke satu layar, Screen X ini punya banyak proyektor yang ditembak ke total tiga layar yan berbeda. Kenapa gue bilang nontonnya jadi kayak akuarium karena kita disajikan tidak hanya satu layar di depan saja tapi juga satu layar di sisi kiri dan satu layar di sisi kanan.

Konsep menonton dengan tiga layar di satu bioskop ini memang terasa sangat mencengangkan (halah). Ya gimana dong, kita kan terbiasa fokus dengan satu layar televisi (kecuali lo mungkin adalah satpam yang kerjaannya ngeliatin layar CCTV setiap hari ya), satu layar laptop, dan satu layar ponsel. Jadi gimana sih rasanya kalau masuk ke ruangan tertutup kemudian kita disajikan tiga layar yang memutar satu film yang sama?

"Pasti keren dong ya!"

"Berasa beda banget dong ya feel-nya!"

"Adegan dalam filmnya makin terasa hidup dong ya!"

Sejauh ini layar terbaik yang pernah disaksikan mata gue adalah IMAX-nya Keong Mas TMII dan itu belasan tahun yang lalu. Mungkin dulu gue masih sekatrok itu sama layar bioskop makanya kesannya IMAX TMII jadi sekeren itu. Tapi entah kenapa sampai sekarang, gue masih bisa membayangkan adegan menonton film di layar Keong Mas itu dengan detail. Ketika gue melihat gajah-gajah di layar dan feel-nya kayak gajahnya mau keluar dari layar gitu. Pas udah umur segini (dirahasiakan, maaf) nonton IMAX jadi kesannya biasa aja. 'Black Panther' di IMAX enggak ada yang istimewa. 'Jurrasic World: Fallen Kingdom' di IMAX yang seru cuma adegan awal doang. Sisanya biasa aja. Lalu bagaimana dengan 'The Meg' di Screen X?

Waktu film dimulai, ketika layar depan, kiri dan kanan menyala, memang kesannya sangat wow banget. Apalagi 'The Meg' adegan awalnya kan langsung di bawah air. Jadi memang ada kesan kita sedang berada di dalam sebuah akuarium raksasa. Tapi kesannya tidak semenakjubkan itu. Tidak se-wow yang dibayangkan. Karena layar kiri dan kanan tidak semulus layar di depannya. Di bagian atas layar kiri dan kanan ada speaker-speaker yang ukurannya cukup besar yang juga kena tembak proyektor. Sehingga ada objek yang terasa mengganggu di situ. Selain itu, dari kursi A di barisan teratas yang gue dapatkan malam itu, layar kiri dan kanan rasanya tidak secerah layar utama. Sehingga objek dan warna yang ditampilkan enggak begitu fokus. Mungkin gue salah duduk kali ya. Mungkin kalau duduknya di D atau F gitu akan lebih terasa seperti beneran "tenggelam" waktu adegan tenggelam di awal film terjadi.




Quote:


Enggak semua adegan dalam film ditampilkan dalam tiga layar tersebut. Hanya beberapa adegan yang dianggap penting, menarik, menantang, seru, heboh, dan cetar saja. Semisal kalau di 'The Meg' setiap adegan penyerangan Megalodon ditampilkan dalam tiga layar sehingga kita yang menonton rasanya lebih dijajah oleh ketakutan karena tiba-tiba si Megalogon bisa aja keliatan di sisi kiri atau kanan layar sebelum sampai ke depan. Rasanya kayak si ikan raksasa benar-benar berenang di sebelah kuping kita. Di adegan-adegan ngobrol ya layar yang hidup cuma layar yang di depan.

Overall dari pengalaman pertama ini gue sih tidak terlalu menikmati dan merasakan sesuatu yang wow dari layar Screen X-nya CGV. Mungkin ini masalah kebiasaan aja. Karena gue terbiasa menikmati film dengan layar konvensional. Dengan satu layar yang ada di depan. Waktu nonton ini, pasangan di sebelah gue sempat ngobrol dan gue sempat mencuri dengar salah satu dari mereka bilang "Ya pasti kita bakalan lebih fokus ke layar yang di depan dari pada yang di kiri dan kanan." Awalnya gue kayak "Gak mungkin. Pastilah kita akan menikmati film di tiga layar ini!" tapi kemudian gue malah berakhir dengan mengamini kata-kata orang yang gue dengar itu. Pada akhirnya memang gue hanya fokus ke layar yang di depannya aja. Karena noleh ke kiri dan kanan ketika layar kiri dan kanan nyala rasanya kok PR banget. Mungkin itu yang bikin gue tidak terlalu menikmati momen menonton dan teknologinya. 

Yang kedua mungkin juga karena filmnya. 'The Meg' memang menawarkan efek yang oke pas bagian di bawah air. Tapi bukan film yang luar biasa banget yang sampai kita termangu karena efek visualnya. Mungkin kalau 'Avatar 2' atau nanti 'Alita: Battle Angel' yang tayang dengan teknologi Screen X ini efeknya akan berbeda. Seelum 'The Meg' pernah juga diputar dalam format Screen X antara lain 'Ant Man and The Wasp' dan film horor Korea 'Gonjiam'. Yang terakhir kayaknya sih bakalan seru karena horor kan! Orang tanpa Screen X aja udah seru banget.



Yang ketiga mungkin karena emang pada dasarnya gue aja yang katrok. Karena waktu pertama nonton 4DX juga gue rasanya kok pegel banget. Ini nonton film kok malah jadi kayak abis nge-gym (padahal gue sama sekali enggak pernah nge-gym). Tapi pas nonton yang kedua kali gue totally enjoying everything.

Yang jelas, kehadiran Screen X di Indonesia tetap harus diapresiasi. CGV menawarkan pengalaman menonton yang beda dan menantang. Kalau selama ini lo hanya nonton di satu layar, di sini lo dikasih tiga. Di Screen X lo bisa menyaksikan sebuah film dalam format yang imersif, panoramik, dengan angle menonton 270 derajat. Worth to try kok. Tapi jangan di tanggal tua ya. Karena nonton di Screen X harganya lumayan juga:


Quote:



Satu layar atau tiga layar? Lo yang menentukan.

 

1
26.4K
127
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan