dishwalaAvatar border
TS
dishwala
Jokowi Versus Prabowo, Pemilih Islam Dinilai Tak Akan Pecah
Jakarta, CNN Indonesia -- Pilihan bakal calon presiden petahana Joko Widodo pada Ketua Umum MUI Ma`ruf Amin sebagai bakal calon wakil presidennya dinilai tak akan mempengaruhi pendukung Islam lawan politiknya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, mayoritas pendukung Islam dari kedua kubu ini berasal dari aliran berbeda.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa pendukung Islam Prabowo berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. GNPF Ulama sendiri akan menginisiasi Ijtimak Ulama II setelah Jokowi dan Prabowo mengumumkan bakal cawapresnya kemarin.

Menurut Adi, Pembina GNPF Ulama Rizieq Shihab akan tetap mendukung lawan Jokowi, tak peduli siapapun cawapresnya. Apalagi Ma`ruf dinilai tak satu aliran dengan HRS.


"HRS ini kan anti Jokowi sejak dulu. Siapapun wakilnya dia pasti akan melawan Jokowi. Mau Ijtimak berapapun. Nah kalau pun ada wakilnya dari ulama, saya kira Ma`ruf Amin itu tidak satu aliran atau segaris dengan HRS," kata Adi pada CNNIndonesia.com, Sabtu (11/8).

Lihat juga: Politik Taktis Jokowi Versus Prabowo Pilih Cawapres

Menurut Adi, pemilih Jokowi-Ma`ruf ke depan adalah mereka yang berpandangan Islam moderat, kontekstual, dan inklusif. Mereka tentu berasal dari NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia, yang pernah dipimpin Ma`ruf.

"Kalau melihat representasi dari pemilih Islam PKS yang mendukung Prabowo, mereka agak puritan, Islam transnasional yang berafiliasi dengan ikhwanul muslimin di Mesir," lanjut Adi.

Meski tak beririsan, bukan berarti kubu Prabowo tak akan memainkan isu agama untuk menggalang suara. Dengan distribusi yang kuat GNPF, kubu tersebut dipandang akan bekerja di bawah tanah untuk menarik pemilih Islam perkotaan yang tak segaris dengan Ma`ruf.

Bisa saja, mereka adalah mantan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah kecewa dengan Ma`ruf Amin. Atau, bisa juga pemilih Islam baru.

Lihat juga: Santri Post-Islamisme Sandi, 'Citra' Lawan Jokowi di 2019

Kendati demikian, Adi tak melihat upaya itu akan sampai memecah belah umat. Sebab, akan jadi bom bunuh diri bagi Prabowo-Sandi memainkan politik identitas sebagai isu utama.

"Imagenya sekarang bahwa pemimpin yang mengakomodasi ulama itu Jokowi bukan Prabowo. Kalau mau mainkan isu agama berarti bunuh diri Prabowo. Karena ulama yang mendampingi Jokowi. (Tapi) Mereka akan menyasar pemilih Islam yang tidak sejalan dengan Ma`ruf amin," lanjut Adi.

Soal mana yang lebih besar antara pemilih moderat dan tekstual, Adi yakin kelompok NU lebih besar. Sebab, Islam moderat hadir lebih dulu di Indonesia. Sedangkan Islam tekstual hadir pasca Revolusi Iran setelah 80-90an sebagai ajaran impor yang agak keras.

"Umurnya saja jauh lebih lama yang Islam moderat dibanding Islam tekstual, tentu saja moderat lebih banyak," kata dia.

Tanpa head to head ulama, kampanye juga diprediksi lebih adem karena agama bukan isu utama. Apalagi, Jokowi dan Prabowo sebelumnya telah membangun komunikasi politik yang dinilai lebih baik dibanding pada Pilpres 2014.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180811200622-32-321555/jokowi-versus-prabowo-pemilih-islam-dinilai-tak-akan-pecah

UNTUNGNYA BRIZIK SI BIANG GADUH UDAH TERISOLASI DI ARAB SANA emoticon-shakehand
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan