Jangan Golput Hanya karena Jokowi memlih Ma'ruf Amin, bukan Mahfud MD.
Jangan Golput Hanya karena Jokowi memlih Ma'ruf Amin, bukan Mahfud MD, lalu kita kecewa dan tidak mau lagi mendukung Jokowi. Sebagian dari kita dulu juga kecewa karena Jokowi memilih JK sebagai Cawapresnya, karena dari pidato-pidatony a kita menilai JK kurang netral terhadap agama lain.
Tapi nyatanya dalam perjalanan kepemimpinan Jokowi kita melihat bagaimana Jokowi bisa memimpin negara ini dengan mewujudkan apa yang selama ini sulit kita wujudkan melalui presiden-presid en sebelumnya. Ingatlah bahwa pemilihan cawapres ini juga politik. Kita butuh pemimpin yang tidak hanya mendukung spirit nasionalisme, tetapi juga mampu "melunakkan" kelompok-kelompok yang ingin mengubah spirit nasionalisme yang kita pegang bersama.
Kita semua tahu kekuatan apa yang ada di balik "#2019 Ganti Presiden". Kita juga tahu kelompok-kelompok seperti apa yang mendukung atau ada di belakang Capres dan Cawapres yang lain. Sebagai Ketua MUI dan juga orang NU, Ma'ruf Amin, dan juga orang-orang yang ada di belakangnya dan di lingkaran sekitarnya, akan punya peran penting untuk meredam kekuatan-kekuatan semacam ini. Beliau Kyai yang masih bisa dipercaya dan didengar oleh kubu garis lunak maupun garis keras.
Kita butuh pemimpin yang benar-benar punya hati untuk membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Jadi pilihan Jokowi terhadap Kyai Ma'ruf Amin, dan bukan Mahfud MD, mungkin menimbulkan kekecewaan, tetapi kepentingan negara harus diletakkan di atas kekecewaan pribadi dan solidaritas dengan Pak Mahfud. Ada posisi lain yang juga strategis yang bisa diberikan untuk Pak Mahfud sesuai dengan kapasitasnya, ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden.
Untuk itu, jangan menolak mendukung Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin hanya karena alasan agama atau sesuatu yang mengedepankan perbedaan dan anti pluralisme. Jangan sampai nanti tidak memilih. Itu sama dengan tendangan pinalti dalam sepak bola yang mana kamu dengan sengaja menendang bola tidak ke gawang. Sebagai akibatnya, lawan memiliki peluang untuk menang dalam adu pinalti itu.
Sekali lagi, Sebagian dari kita pernah kecewa di tahun 2014 karena pilihan Jokowi terhadap JK, tapi kita tetap memilih Jokowi. Dan apa yang kita dapatkan?. Kita tidak kecewa telah memilih Jokowi untuk Presiden 2014-2019. Jadi buatlah pilihan yang tepat yang tidak didasarkan kekecewaan saat ini.
Untuk itu, jangan menolak mendukung Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin hanya karena alasan agama atau sesuatu yang mengedepankan perbedaan dan anti pluralisme
padahal dia nolak ahok sekarang ngomong perbedaan
munafik sekali
alhamdulillah 2019 berkah bagi umat muslim. dalam sejarah ada kyai besar jadi cawapres.
baik prabowo /jokowi yg menang adalah kemenangan umat islam.
dan ane sangat setuju.
JANGAN GOLPUT
Jangan Golput Hanya karena Jokowi memlih Ma'ruf Amin, bukan Mahfud MD, lalu kita kecewa dan tidak mau lagi mendukung Jokowi. Sebagian dari kita dulu juga kecewa karena Jokowi memilih JK sebagai Cawapresnya, karena dari pidato-pidatony a kita menilai JK kurang netral terhadap agama lain.
Tapi nyatanya dalam perjalanan kepemimpinan Jokowi kita melihat bagaimana Jokowi bisa memimpin negara ini dengan mewujudkan apa yang selama ini sulit kita wujudkan melalui presiden-presid en sebelumnya. Ingatlah bahwa pemilihan cawapres ini juga politik. Kita butuh pemimpin yang tidak hanya mendukung spirit nasionalisme, tetapi juga mampu "melunakkan" kelompok-kelompok yang ingin mengubah spirit nasionalisme yang kita pegang bersama.
Kita semua tahu kekuatan apa yang ada di balik "#2019 Ganti Presiden". Kita juga tahu kelompok-kelompok seperti apa yang mendukung atau ada di belakang Capres dan Cawapres yang lain. Sebagai Ketua MUI dan juga orang NU, Ma'ruf Amin, dan juga orang-orang yang ada di belakangnya dan di lingkaran sekitarnya, akan punya peran penting untuk meredam kekuatan-kekuatan semacam ini. Beliau Kyai yang masih bisa dipercaya dan didengar oleh kubu garis lunak maupun garis keras.
Kita butuh pemimpin yang benar-benar punya hati untuk membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Jadi pilihan Jokowi terhadap Kyai Ma'ruf Amin, dan bukan Mahfud MD, mungkin menimbulkan kekecewaan, tetapi kepentingan negara harus diletakkan di atas kekecewaan pribadi dan solidaritas dengan Pak Mahfud. Ada posisi lain yang juga strategis yang bisa diberikan untuk Pak Mahfud sesuai dengan kapasitasnya, ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden.
Untuk itu, jangan menolak mendukung Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin hanya karena alasan agama atau sesuatu yang mengedepankan perbedaan dan anti pluralisme. Jangan sampai nanti tidak memilih. Itu sama dengan tendangan pinalti dalam sepak bola yang mana kamu dengan sengaja menendang bola tidak ke gawang. Sebagai akibatnya, lawan memiliki peluang untuk menang dalam adu pinalti itu.
Sekali lagi, Sebagian dari kita pernah kecewa di tahun 2014 karena pilihan Jokowi terhadap JK, tapi kita tetap memilih Jokowi. Dan apa yang kita dapatkan?. Kita tidak kecewa telah memilih Jokowi untuk Presiden 2014-2019. Jadi buatlah pilihan yang tepat yang tidak didasarkan kekecewaan saat ini.
Wkwkwk... Golput adalah pilihan bijak , bukan azas manfaat seperti kasus nastak babi ruko yg sering hina Islam tau tau nya emang cuma ras sampah perusak kerukunan beragama di Indonesia.. wahahaha.. #saya golput!
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.