Setelah Jokowi mendeklarasi Ma’ruf Amin sebagai cawapres 2019 terpilih, tepat pukul 22.30, Prabowo Subianto juga mendeklarasi Sandiaga Uno sebagai cawapresnya untuk merebut kursi presiden 2019-2024.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah mengumunkan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam pemilihan presiden periode 2019-2024.

Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan bahwa dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon presiden (capres) dan cawapres.

Namun dari keputusan tersebut, Cak Nur menjadi salah satu sosok yang paling kecewa.

Pantauan Sripoku.com melalui akun Youtubenya, Cak Nur menceritakan sejarah awal mengapa Prabowo Subianto akhirnya memilih Sandiaga Uno untuk menjadi Cawapres.

Dalam videonya ia menuturkan GNPF Ulama menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Menara Peninsula, Jakarta Barat, pada 27-29 Juli 2018.

Hasil ijtima merekomendasikan nama Prabowo Subianto sebagai capres serta Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai pendamping Prabowo.

Rekomendasi itu disampaikan ke sejumlah partai, yakni Gerindra, PKS, dan PAN.

Ketiga partai itu turut diundang dalam pembukaan Ijtima Ulama.

Ternyata di tengah jalan, ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri menolak tawaran sebagai pendamping Prabowo.


" Baru satu menit yang lalu saya mendapatkan informasi jika Prabowo menggaet Sandiaga Uno untuk menjadi wakilnya, ya walaupun kecewa," katanya dalam video tersebut.

Meski kecewa, namun Cak Nur kukuh menyuarakan '2019 Ganti Presiden'.

Toh meski kesal, ia harus tetap menghargai keputusan tersebut.

Dalam video tersebut, Cak Nur menyebutkan nilai negatif dan positif yang ada pada diri Sandiaga Uno.

1. Untuk Apa Ada Ijtima Ulama
Sebelumnya nama Sandiaga Uno muncul, diketahui GNPF Ulama menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Menara Peninsula, Jakarta Barat, pada 27-29 Juli 2018.

Hasil ijtima merekomendasikan nama Prabowo Subianto sebagai capres serta Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai pendamping Prabowo.

" Lah kalau ujung-ujung nama Sandiaga Uno yang keluar, untuk apa ada Ijtima Ulama?

Apa ya ulama di Indonesia itu cuma ada 2 orang ulama?," tanya Cak Nur
2. Sandiaga Uno Sama Saja dengan Jokowi & Ahok
Apa bedanya Sandiaga Uno dan Jokowi dan Ahok?
Menurutnya mereka adalah deretan politikus yang behenti ditengah jalan padahal sudah disumpah jabatan selama 5 tahun.


Mari refleksi hati ini, pilihlah yang sesuai:

1. Pilih yang Mudoratnya Paling Kecil

" Ya meski Sandiaga Uno seakan ingkar oleh janjinya, namun soal sumpahnya ada hadis dan ayat yang menyebutkan bisa membatalkan sumpah dengan beberapa cara, misalnya puasa 3 hari, memerdekakan budak, sedekah.

Intinya jika memang dinitkan dengan alasan yang lebih baik lagi, lebih kepada kepentingan ummat, maka diperbolehkan untuk menarik sumpah sebelumnya, ada itu hadis dan ayatnya, banyak," kata Cak Nur.

2. Mampu Membiayanyi Cawapresnya
"Namanya kampanye pasti mengabiskan banyak biaya, mungkin sampai beberapa Triliunan.

Nah pak Sandi ternyata sanggung membiayai cawapresnya.

Ga cuma itu saja, menurut informasi yang beredar, pak Sandi itu baik, ahli puasa dan ia tak pernah ambil gajinya sebagi Wakil Gubernur loh.

Pokoknya 2019 Ganti Presiden!!," cetus Cak Nur

Seperti yang diketahui dari berbagai sumber, sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga memang tidak mengambil gajinya, seluruh penghasilan Sandi selama menjabat di DKI dikelola Badan Azmil Zakat Infaq Sodaqoh (BAZIS) DKI Jakarta
http://palembang.tribunnews.com/2018...rabowo?page=4.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami
Editor: Rizka Pratiwi Utami


:ngakak Benci boleh, Bego jangan