serbapemiluAvatar border
TS
serbapemilu
Jokowi Pilih Ma'ruf Amin, Ahoker Diminta Move On !!!
Capres Joko Widodo (Jokowi) memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres di Pilpres 2019. Media sosial bergejolak. Ada pro kontra di pendukung Jokowi, terutama yang beririsan dengan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pendukung Ahok, yang kerap disebut Ahoker, lekat juga dengan imej sebagai pendukung Jokowi. Setelah nama Ma'ruf diumumkan sebagai cawapres, manuver sang kiai di masa Pilgub DKI diungkit lagi.

Ma'ruf adalah Ketum MUI yang menandatangani pendapat dan sikap keagamaan MUI yang mengategorikan Ahok sebagai penghina Alquran dan penista agama. Pendapat dan sikap MUI itu memicu aksi demo berjilid-jilid. Ma'ruf juga tak segan mengakui aksi 212. Selain itu, Ma'ruf juga merupakan saksi memberatkan di persidangan penistaan agama yang akhirnya mengantar Ahok ke penjara.

Baca juga: Ma'ruf Amin, Penggerak 212 yang Jadi Cawapres Jokowi

Fakta-fakta di atas diungkit Ahoker di media sosial. Bahkan ada yang menyatakan diri akan golput karena pilihan cawapres Jokowi itu.

Ace Hasan Syadzily, Ketua DPP Golkar yang juga Sekretaris Timses Ahok di Pilgub DKI 2017 meminta Ahoker move on. Pilgub DKI sudah berlalu. Jokowi, kata Ace, butuh dukungan penuh pendukungnya demi mempertahankan kursi RI-1 dan melanjutkan pembangunan.

"Memang kita sudah selesai pilkada DKI, persoalan hukum terkait Pak Ahok sudah dijalani secara baik di tahanan. Seharusnya sudah move on, kita kembali merajut kebersamaan untuk memenangkan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam PIlpres 2019," ucap Ace Hasan kepada wartawan, Kamis (9/8/2018) malam.

Ace Hasan menerima keputusan Jokowi memilih Ketum MUI itu. Apalagi Ma'ruf Amin mempunyai pengalaman sebagai penyelenggara negara.

"Kita menerima keputusan Jokowi menetapkan Kiai Ma'ruf sebagai cawapres beliau. Beliau (Ma'ruf Amin) sosok ulama yang memiliki pengalaman baik legislatif dan eksekutif, pernah menjadi, DPRD DKI, DPR RI, dan Wantimpres di era Pak SBY," ujar Ace Hasan.

"Selain itu memiliki kemampuan ekonomi syariah yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat dan umat," imbuh dia.

Pengamat Politik CSIS Arya Fernandes meyakini Jokowi tak akan ditinggal Ahoker. Hal yang perlu dilakukan Jokowi, kata Arya, adalah fokus menjual program.

"Dugaan saya mereka melihat sosok Jokowi, jadi meskipun memilih Ma'ruf tapi Jokowi dan memang tidak mudah diawal-awal mereka bersikap. Mereka akan tetap Jokowi yaitu kesamaan ide dan pandangan serta gagasan," ulas Arya.

Baca juga: Drama yang Iringi Deklarasi Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi

"Sebaiknya fokus saja Jokowi bangun narasi kampanye tanpa terpengaruh isu-isu dibicarakan di luar terutama terkait pandangan Pak Ma'ruf dalam Pilkada DKI kemarin, kalau tidak dihandle akan berisiko," jelas Arya.

Senada dengan Arya, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Jokowi tidak perlu menyakinkan pendukung Ahok karena telah memilih Ma'ruf Amin. Hendri meyakini pemilih Ahok tak akan lari.

"Tidak usah saya rasa, Jokowi tidak perlu menyakinkan Ahokers karena pilihan tepat. karena Ahokers pendukung Jokowi juga, jadi apapun diputuskan Jokowi mereka akan ikut saja, Jadi tidak perlu," tutur Hendri.



detik.com


Quote:
0
3.8K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan