rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Difitnah Antek Asing, Presiden Jawab dengan Prestasi di Blok Mahakam dan Freeport

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pendidikan Kader Ulama di BogorFoto: Humas Setkab)

Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi tuduhan yang sudah menjurus fitnah dan dinilainya membahayakan negara ini, yaitu yang berkaitan dengan antek aseng, antek asing.

“Antek asing, bagaimana antek asing? Yang namanya Blok Mahakam, yang dulu dimiliki oleh Perancis dan Jepang, 100% sekarang kita berikan ke Pertamina,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) XII, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8) pagi.


Presiden Jokowi menegaskan, bahwa Blok Mahakam yang tadinya dikelola oleh Chevron telah diambil alih pemerintah 100 persen, dan selanjutnya pengelolaannya diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Pertamina (Persero).


Presiden juga menyebut contoh pengelolaan tambang emas, PT. Freeport Indonesia, di Papua, yang menurutnya sulit sekali, selama 40 tahun Indonesia hanya diberikan 9,3 persen, dan semuanya diam saja.

“Saya negosiasi, menteri-menteri 3,5 tahun, alot sekali. Jangan dipikir negosisasi seperti itu mudah, sangat alot sekali. Untuk minta, saya sampaikan jangan mundur minta mayoritas 51%. Saya sudah sampaikan, jangan mundur. Ditawar 30%, enggak. Saya sampaikan 51% mayoritas,” ungkap Presiden Jokowi.


Presiden Klarifikasi Tuduhan Antek Asing

Namun saat sudah tanda tangan yang namanya head of agreement, kesepakatan, Presiden Jokowi mengritisi suara yang muncul yang dinilainya malah jelek semuanya.

“Saya enggak mengerti gimana kita ini sebetulnya. 40 tahun 9% pada diam. Begitu ada kesepakatan head of agreement 51% tidak didukung penuh,” ucap Presiden Jokowi seraya menambahkan, mestinya seluruh rakyat mendukung penuh, hingga nanti betul-betul bisa dikelola bangsa ini.

“Begitu dibilang antek asing,” ujar Presiden Jokowi.

Isu lainnya yang diklarifikasi Jokowi adalah tenaga kerja asing di Indonesia, khususnya yang berasal dari Cina. Jokowi menuturkan ada kabar bahwa 10 juta TKA dari Cina masuk ke Indonesia. Padahal, kata Jokowi, hanya ada 23 ribu TKA Cina dan tidak sampai 1 persen dari total penduduk Indonesia.

“Saya blak-blakan 23 ribu iya. TKA, mereka kerja di sini. Tapi juga tidak kerja terus-terus. Mereka masang turbin, smelter yg kita memang belum siap melakukan itu. Sehingga mereka harus di sini 4-6 bulan untuk masang,” ujarnya.

Adapun tenaga kerja Indonesia (TKI) di Cina, Jokowi menyebutkan ada sekitar 80 ribu orang. Kemudian, jumlah TKI di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Bahkan kalau dihitung dengan TKI yang ilegal bisa mencapai 2 juta orang. Jokowi pun kembali heran bahwa Malaysia tidak ribut dengan banyaknya TKI di negara mereka.

“Bandingkan coba TKA di Uni Emirates Arab 80 persen asing semuanya, mereka senang-senang saja, enggak ada masalah. Di Arab Saudi 33 persen tenaga kerja asing. Kita 1 persen aja enggak ada,” ucap Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy.

Sumber
0
895
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan