BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Masyarakat bisa nikmati pemasangan listrik gratis

Dua petugas PLN memasang instalasi sambungan listrik secara gratis untuk warga tidak mampu di Kampung Panenjoan, Carenang, Serang, Banten, Jumat (13/7/2018).
Pemerintah sepakat memberikan subsidi biaya pemasangan listrik bagi masyarakat yang saat ini belum memiliki akses terhadap energi listrik.

Untuk tahap awal, pemerintah akan memberikan bantuan biaya pemasangan listrik bagi 317.000 kepala keluarga (KK) di wilayah Jawa Barat, 32.000 KK di DKI Jakarta, dan 30.000 KK di Banten. Total pemasangan listrik gratis ini ditargetkan selesai hingga Maret 2019.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan pemberian subsidi biaya tersebut akan menggandeng sejumlah BUMN. PT PLN (Persero) bersedia menanggung 50 persen biaya pemasangan listrik dan akan menggelontorkan anggaran Rp180 miliar.

Selain itu, 35 perusahaan pelat merah bersinergi untuk membiayai penyambungan listrik 360 ribu rumah tangga tidak mampu di wilayah Jawa Barat bagian selatan dan Banten. Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu itu menelan biaya hingga Rp360 miliar.

Dana ini bersifat sponsorship dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018 tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten.

BUMN diminta untuk berkontribusi mewujudkan listrik di wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian BUMN. Program ini ditargetkan mampu menembus hingga 103 ribu rumah tangga pada 28 Oktober 2018, dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp56,9 miliar.

"Sementara sisanya ditanggung oleh BUMN-BUMN, kira-kira sama jumlahnya Rp180 miliar. Jadi total Rp360 miliar untuk sambungan masyarakat yang kurang mampu di Jawa Barat dan Banten," ujar Rini dikutip dari detikFinance, Kamis (9/8/2018).

Menurut Rini, saat ini sebagian besar warga Jawa Barat dan Banten masih enggan menyambung listrik lantaran biaya instalasi yang mahal. Normalnya, biaya instalasi dan penyambungan listrik berkisar Rp900 ribu hingga Rp1,1 juta.

Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, memperkirakan jika semua rumah tangga itu diberikan subsidi akan memakan biaya Rp265 miliar. Jonan menyebut solusi yang dapat diberikan pemerintah kepada golongan rumah tangga itu adalah dengan memberikan subsidi biaya sambung listrik.

"Memang ini perlu untuk saudara-saudara kita dibantu. Kalau bulanan saya yakin mampu, tapi kalau pasang, berat. Saya ucapkan terima kasih kepada BUMN yang sudah berpartisipasi dalam program ini. Ini partisipasi yang luar biasa," ungkap Jonan.

Masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan sambungan listrik gratis ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

PLN mencatat, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat berada pada level 96,79 persen dengan jumlah KK yang belum menikmati listrik hingga 334.260 KK.

Nantinya, rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program sambung listrik gratis akan mendapatkan sambungan listrik PLN berdaya 450 Volt Ampere (VA) dengan tarif bersubsidi dan sistem layanan prabayar.

Peningkatan kebutuhan listrik masyarakat tidak bisa dihindari seiring pertumbuhan populasi. Berdasarkan data PLN, jumlah pelanggan listrik hingga akhir Agustus 2017 mencapai 66,63 juta pelanggan. Jumlah tersebut naik 3,65 persen dibanding akhir 2016; yakni 64,28 juta pelanggan. Selama periode 2012-2016, jumlah konsumen listrik rata-rata tumbuh 7,45 persen per tahun.

PLN memperkirakan jumlah pelanggan tenaga listrik bakal mencapai 92,97 juta pelanggan pada 2027 mendatang. Angka itu melonjak sekitar 30,22 persen dibandingkan proyeksi jumlah pelanggan tahun ini yang sebanyak 71,05 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah pelanggan dan penjualan diklaim akan diakomodasi oleh penambahan kapasitas pembangkit gabungan seluruh Indonesia.

Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027 yang dikutip Kamis (9/8), pertumbuhan jumlah pelanggan terbesar berasal dari sektor publik yakni diperkirakan sekitar 87,37 persen--dari 1,99 juta tahun lalu menjadi 3,74 juta pelanggan pada tahun ini.

Guna meningkatkan layanan listrik masyarakat serta mencapai target elektrifikasi 100 persen pada 2024, pemerintah mencanangkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.

Selain itu, pemerintah juga akan menargetkan pengadaan gardu induk sebesar 108.000 MVA dengan transmisi sepanjang 46.760 KMS. Adapun kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur listrik periode 2015-2019 mencapai Rp 1.250 triliun.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...listrik-gratis

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Pertarungan penguasa Senayan

- Apa susahnya mencari cawapres

- IHSG ditutup di zona hijau

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
532
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan