the..chefAvatar border
TS
the..chef
Siswa Diminta Sumbang Rp 50 Ribu untuk Kurban, Kadisdik: Susu Tante Enggak Boleh Ada
Siswa Diminta Sumbang Rp 50 Ribu untuk Kurban, Kadisdik: Susu Tante Enggak Boleh Ada Minimalnya


PLT Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengaku telah memanggil pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, yang memaksa muridnya menyumbang sebesar Rp 50 ribu untuk kurban di Hari Raya Idul Adha.
Menurutnya, sumbangan sukarela di sekolah tidak boleh menentukan nominal jumlah uang yang diminta.
"Sekolah sudah dipanggil, namanya sumbangan itu tidak ada sumbangan Susu Tante (SUmbangan SUkarela TANpa TEkanan) tapi ada minimal sekian, enggak boleh," ujar Bowo di Balai Kota DKI, Senin (6/8/2018).
Baca: Ada Sekolah Paksa Murid Sumbang Uang Kurban, Sandiaga Uno Bilang Begini
Ia mengimbau seluruh sekolah agar tidak memaksa anak didiknya memberikan sumbangan kurban.

"Saya imbau, sebaiknya tidak usah dipaksakan, karena ini adalah pembelajaran untuk kurban," ucapnya.
Jika mampu, kata Bowo Irianto, dipersilakan, namun jangan ada paksaan dan membuat anak didik menjadi korban.
"Mereka yang memang mau dan bersedia, berkurban lah. Jangan sampai mereka kemudian diminta, didorong untuk berkurban tapi malah jadi korban," tutur Bowo Irianto.
Sebelumnya sejumlah siswa dan siswi di SMAN 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, membenarkan soal ada permintaan dari pihak sekolah uang sumbangan hewan kurban per-siswa.
Namun, siswa-siswi tak merasakan ketenangan dalam belajarnya apabila ada guru yang datang menagih uang sumbangan hewan kurban.
"Emang, teman yang lain ada juga yang belum bayar. Kalau enggak bayar, nanti ada guru yang datang ke kelas saat jam pelajaran. Galah juga enggak, cuma kalau menagih seperti memaksa" papar salah satu pelajar kelas 1 di SMAN 101, AS (16), Jumat (3/8/2018).

http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/07/siswa-diminta-sumbang-rp-50-ribu-untuk-kurban-kadisdik-susu-tante-enggak-boleh-ada-minimalnya


Sementara pelajar lainnya, AA (16) juga sebut demikian. Ada beberapa temannya yang saat ini belum bayar dan terus ditagih oleh seorang gurunya di sekolah.
"Ada guru yang menagih. Malahan kalau bayar enggak lebih dari Rp 50 Ribu, malahan disindir. Katanya orangtuanya teman saya engga ikhlas atau pelit. Ada teman juga yang nangis-nangis karena malu disindir seperti itu," ujar AA.
Sementara, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 101, Sartini, membenarkan soal adanya perminataan uang oleh pihak sekolah. Namun, ia membantah jika ada unsur paksaan.
"820 murid kami minta tapi tak memaksa. Jadi jika ada pemberitaan yang nyatakan ada unsur paksaan itu tidak benar. Kami meminta semua orangtua menyumbang seikhlasnya kok," ucap Sartini kepada awak media.

Sartini menambahkan permintaan itu pun juga digunakan untum pembelian hewan qurban, di Hari Raya Idul Adha nanti. Pihak SMAN 101 itu kini telah mampu mendapat dua ekor sapi dari dari hasil sukarela sejumlah murid dan seluruh guru.
"Dalam kurban nanti, siswa juga akan diajarkan tata cara memotong, serta menebar potongan daging ke siswa yang mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Jadi bohong, kalau disebut ada paksaan. Saya pastikan semuanya ikhlas," katanya.
Sementara itu, Dhanang Sasongko, Sekretaris Jendral (Sekjen Komisi Perlindungan Anak) mengatakan, kejadian yang terjadi di SMA 101 Joglo, merupakan bentuk pelanggaran.
"Kami meminta untuk guru yang melakukan ini agar proses hukum, segera. Hal itu merupakan bentuk intimidasi secara psikis. Pelakunya pun dapat dijerat Pasal 76 Undang undang (UU) no 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan hal ini, kami akan menelusurinya. Ini, tindakan kriminal. Harus diusut," tegasnya.
Dhanang pun meminta, agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera memproses kasus ini dan mengusutnya tuntas.
Sedangkan untuk Kepala Sekolah beraangkutan, untuk menelusuri serta mencari tahu oknum guru yang melakukan hal itu.
"Jika benar, saya mendesak untuk oknum guru itu segera dipecat. Meskipun, alasannya untuk kurban saya melihat, dalam agama Islam tidak ada mengajarkan memaksa dalam berqurban. Tapi kalau begini namanya bisa memaksakan," katanya. (*)





Dari kurban kok jadi ke susu tante? emoticon-Bingung
0
17K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan