arkho23Avatar border
TS
arkho23
Mustika, Pusaka dan HartaKarun dialam gaib
 Cermat Sebelum Berbuat

Penulis ingin menasehatkan kepada para pembaca yang berminat dengan benda-benda mustika, pusaka atau harta karun gaib seperti tersebut di atas supaya berhati-hati, apalagi kalau harus memaharinya atau mendanai persyaratan penarikannya dengan harga yang mahal. 

Benda mustika sangat diinginkan orang dan orang akan senang dan bangga sekali bila memilikinya. Namun banyak mustika yang palsu atau sengaja dipalsukan, atau asli hasil penarikan dari alam gaib, tetapi tidak sempurna hasilnya, sehingga kegaibannya tidak dapat dimanfaatkan dengan semestinya. Ada juga benda yang secara fisik mirip dengan sebuah mustika, tetapi kegaibannya palsu belaka, karena isi gaibnya adalah 'isian', atau asma'an, dsb, bukan gaib asli dari sebuah mustika.

Sebagian benda-benda mustika dan jimat dari alam gaib, bila penarikannya 
tidak sempurna, ada yang masih menyimpan kegaibannya, hanya saja kadarnya sudah jauh berkurang, tidak lagi seperti yang seharusnya. Misalnya yang seharusnya bisa untuk kekebalan, kemudian kadarnya menurun sehingga tidak lagi bisa untuk kekebalan. Bila penarikannya tidak sempurna, mustika merah delima hanya akan berguna untuk pengasihan, mustika wesi kuning dan badar besi hanya akan berguna untuk kewibawaan, dsb. Sebagian lagi benda-benda hasil penarikan gaibnya "kosong", karena khodamnya pergi, tidak akan berfungsi sebagai benda mustika dan bendanya itu kemudian akan diisi oleh mahluk halus lain untuk tinggal di dalamnya.

Penulis memang tidak menguasai ilmu penarikan gaib, dan kalau ingin mengambil benda-benda dari alam gaib penarikannya dilakukan oleh orang lain, tetapi dari pengetahuan dan pengalaman Penulis, memang banyak penarikan gaib yang tidak sempurna, karena metode ilmunya kurang baik atau kurang tepat.

Selain yang benda hasil tarikannya kosong tidak berkhodam, yang sering terjadi juga adalah walaupun bendanya berhasil mewujud ke alam nyata, dan khodam aslinya ada di dalam bendanya, tetapi bendanya dan khodamnya tidak memberikan kegaibannya, sehingga terpaksa kegaibannya harus disempurnakan lagi. Itu juga kalau si pelaku penarikan gaibnya mampu menyempurnakan kegaibannya. 

Sebenarnya kemungkinan terjadinya hasil penarikan gaib yang tidak sempurna itu bisa dicermati dari metodenya atau dilihat dari hasil penarikan gaib yang sudah biasa dilakukan oleh orangnya. Misalnya sebelum kita melakukan penarikan gaib melalui perantaraan seseorang, kita bisa menanyakan hasil penarikan gaib yang biasa dilakukannya. Jika yang ditarik itu mustika merah delima, apakah mustika yang ditariknya itu memerahkan air dan memberikan efek kekebalan tubuh. Atau jika menarik keris, apakah keris tarikannya itu utuh, muncul lengkap dengan gagang, sarung dan aksesories lainnya dan ada khodamnya. 

Jika kemungkinannya nantinya mustika merah delima tarikannya itu tidak dapat memerahkan air dan tidak dapat memberikan efek kekebalan, berarti hasil tarikannya tidak sempurna. Atau jika orang itu belum pernah berhasil menarik benda-benda yang hasilnya sempurna untuk kekebalan, berarti kemungkinannya tipis orang itu akan dapat mengambilkan benda gaib dengan kondisi kegaiban sempurna, apapun jenis bendanya. Atau jika menarik keris, banyak kejadian yang muncul kemudian hanya besinya saja, sedangkan perlengkapan lain seperti gagang dan sarungnya tidak ada, seringkali malah khodamnya tidak ikut (bendanya kosong tidak ada isi gaibnya).

Ada banyak keris sakti dan fisiknya bersalutkan emas dan intan berlian, kebanyakan dulunya adalah milik para bangsawan, petinggi-petinggi kerajaan dan orang-orang kaya. Jika pun berhasil diwujudkan lengkap di dunia manusia seringkali kondisinya tidak sempurna, lapisan emasnya hanya akan menjadi kuningansari, dan intan berliannya hanya menjadi batu-batu kecil seperti kristal tapi tidak bercahaya seperti kristal asli, dan kerisnya sendiri tidak berkhodam.

Jika terjadi kejadian-kejadian di atas, supaya bendanya menjadi lebih berguna maka terpaksa kita minta kepada orang yang menarik benda gaib tersebut supaya khodam aslinya dikembalikan, dimasukkan kembali ke dalam benda gaibnya (khodam aslinya dipanggil lagi dan diminta tinggal kembali di dalam benda gaibnya), kemudian kegaiban bendanya disempurnakan lagi supaya khodamnya mapan di tempatnya dan bendanya memberikan tuah dan kegaiban seperti yang seharusnya dan wujudnya juga asli sempurna seperti seharusnya.

Untuk selanjutnya untuk melakukan penarikan gaib lagi jangan melalui orang itu lagi, karena hasilnya tidak akan sempurna, misalnya untuk menarik tombak atau keris, nantinya yang muncul hanya besinya saja, gagangnya, sarungnya dan aksesories lain tidak muncul, atau menarik mustika hanya akan muncul batunya saja yang tidak berkhodam. 

Sebenarnya orang itu bukannya tidak mampu melakukan penarikan gaib, tetapi ilmu orang tersebut tidak cocok untuk penarikan gaib, hanya cocok untuk mengeluarkan benda-benda santet dari dalam badan atau untuk membersihkan badan / rumah dari benda-benda gaib dan mahluk halus yang dianggap mengganggu.

Ketika seseorang berguru ilmu gaib, selain diperkenalkan tentang ilmu santet, kepada orang itu mungkin juga diajari ilmu untuk menangkal santet dan menyembuhkan orang yang disantet. Salah satu ilmunya adalah untuk mengeluarkan benda-benda santet dari dalam tubuh orang yang disantet. Jika ilmu itu digunakan untuk penarikan pusaka dan mustika atau harta karun, biasanya hasil penarikannya tidak sempurna, hanya muncul bendanya saja tetapi tidak bisa mewujud dengan kondisi kegaiban yang sempurna seperti yang seharusnya.

Benda-benda mustika yang mempunyai keistimewaan khusus, seperti mustika merah delima atau mustika-mustika lain yang bisa merubah air menjadi berubah warna atau membuat orang menjadi kebal tusuk, anti cukur, dsb, memang memerlukan perlakuan khusus, terutama pada saat proses penarikan gaibnya.

Bila mustika anda penarikannya dilakukan oleh orang lain, sebaiknya jangan langsung dibawa pulang. Sebaiknya dipastikan dulu kepada orang tersebut tentang kemapanan / kesempurnaan kegaibannya, sesaji dan amalan gaibnya (jika ada), untuk memastikan bahwa setelah anda bawa pulang benda tersebut akan bisa setiap saat sempurna menunjukkan keistimewaannya.

Sebuah mustika yang kondisinya tidak sempurna tidak akan banyak berguna, kondisinya akan sama saja dengan benda lain yang berkhodam, malahan masih lebih baik jika kita memiliki sebuah benda gaib isian, yang walaupun bukan asli sebuah mustika, tetapi tuahnya bisa lebih bagus dan lebih kuat daripada tuah sebuah mustika yang tidak sempurna kegaibannya. Jadi, tidak perlu kita membayar mahal untuk sebuah mustika yang tidak sempurna kegaibannya, kecuali bila kemudian kita sendiri dapat menyempurnakan kegaibannya dengan mewirid amalan gaib atau ritual gaib lain untuk menyempurnakan kegaibannya.

Dalam proses penarikan benda gaib, biasanya digunakan minyak Arab yang mahal harganya sebagai sesaji. Sebaiknya dipastikan dulu sebelumnya bahwa orang yang melakukan penarikan tersebut benar mampu, sudah biasa melakukannya dan hasil penarikannya benar sempurna. Bila hasilnya tidak sempurna, maka hasil yang didapat tidak akan banyak berguna dan tidak ada keistimewaan yang bisa ditunjukkan. Dengan demikian mustika merah delima hanya akan tampak seperti batu merah siam biasa. Mustika wesi kuning hanya akan menjadi kepompong yang keras dan berat seperti kepompong logam. Emas akan menjadi seperti logam kuningan (kuningan sari). Berlian akan tampak seperti batu kristal, tetapi tidak bercahaya seperti batu kristal asli. Penarikan uang kertas yang tidak sempurna akan tampak seperti uang kertas sungguhan tetapi tidak ada tanda-tanda sebagai 
uang kertas asli, akan menjadi sama dengan uang palsu, bisa-bisa anda ditangkap polisi karena dituduh menyimpan dan mengedarkan uang palsu.

Selain karena ilmunya yang tidak cocok, ketidak-sempurnaan mustika hasil penarikan gaib seringkali terjadi karena dalam proses penarikan itu digunakan jasa khodam gaib tertentu untuk menarik dan mewujudkan bendanya ke dunia manusiaDengan cara ini biasanya akan terjadi "pemaksaan", yaitu dengan kekuatan gaibnya yang lebih tinggi khodam tersebut merebut mustikanya dari sosok halus penjaganya dan memaksa benda mustikanya untuk mewujud di dunia manusia, sehingga menjadikan khodam mustikanya sakit hati, ngambek dan tidak mau menyatukan dirinya dengan si manusia dan tidak mau memberikan tuahnya / keistimewaannya. Bahkan banyak khodam mustikanya yang kemudian pergi, sehingga yang mewujud hanya bendanya saja, tidak dengan khodamnya.

Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya khodamnya itu ampuh untuk banyak urusan gaib. Jika khodamnya itu digunakan untuk ilmu penarikan gaib, khodamnya itu mau saja disuruh menguras habis benda-benda gaib di suatu lokasi. Tetapi karena khodamnya yang dari golongan hitam itu maka bisa dipastikan bahwa semua benda gaib tarikannya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang tersebut yang dari golongan hitam.

Pada banyak kasus penarikan gaib, benda gaibnya seringkali kosong, khodam aslinya tidak ikut serta di dalam benda gaibnya, sehingga sosok halus yang kemudian masuk menjadi penghuni benda gaib tarikan itu bukanlah khodam aslinya. Bila itu terjadi, maka khodam aslinya harus dipanggil lagi untuk kembali tinggal di dalam bendanya. Tetapi walaupun kemudian khodam aslinya sudah kembali, biasanya kegaiban benda itu sulit sekali untuk disempurnakan. Biasanya tidak bisa lagi disempurnakan. Akan tetap menjadi benda gaib yang tidak sempurna kegaibannya.

Cara yang terbaik dalam melakukan penarikan gaib adalah dengan mengsugesti khodam benda gaibnya sendiri untuk mewujudkan bendanya (dengan amalan gaib) dengan memenuhi sesajinya sesuai persyaratan khodam benda gaibnya. Jika ini dilakukan, biasanya benda gaibnya dapat mewujud dengan kegaiban yang sempurna.

Sebaiknya sebelumnya meminta petunjuk dulu (dengan komunikasi gaib atau meminta petunjuk gaib / wangsit)  tentang kapan menariknya, bagaimana proses penarikannya, dan tata cara beserta sesaji apa yang harus disediakan sebelum melakukan penarikan. Dengan demikian proses penarikannya harus mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh khodam gaib bendanya. 


Selain itu ada banyak jenis mustika di alam gaib yang sebenarnya tidak memberikan tuah bagi manusia. Contohnya adalah mustika-mustika yang khodamnya berwujud seperti hewan burung, ular, kuda, dsb. Dengan demikian sekalipun benda-benda tersebut berhasil sempurna diwujudkan ke dunia manusia, tetap saja bendanya itu nantinya tidak bermanfaat, karena khodamnya tidak memberikan tuah apa-apa untuk manusia. Dalam hal ini diperlukan kecermatan yang tinggi untuk memilih-milih benda gaib yang bertuah sebelum menariknya ke dunia manusia, karena tidak semuanya akan memberikan tuah yang bermanfaat. Begitu juga halnya bila kita ingin membeli sebuah mustika, sebaiknya kita cermat memilih dan menilai, jangan sampai bendanya itu walaupun berkhodam, tapi ternyata sebenarnya tidak memberikan tuah, atau sekalipun awalnya bertuah tapi nantinya akan tidak lagi bertuah, karena tuahnya itu bukanlah tuahnya yang asli, tapi karena sebelumnya sudah diwiridkan amalan gaib / asmaan (tuahnya hanya bersifat sementara).

Bila anda sudah memiliki sebuah mustika atau benda-benda berharga lainnya, sebaiknya keberadaannya cukup untuk diri anda sendiri, jangan dipamerkan / dipertontonkan, jangan sampai anda menyesal jika kemudian benda berharga anda itu luntur kegaibannya, atau hilang dicuri orang.

Di luar kejadian-kejadian itu ada satu kejadian luar biasa yang tidak ada padanannya dengan kejadian lain dalam sejarah kehidupan manusia di belahan dunia manapun pada jaman apapun dimana ada seorang manusia jawa yang menerima sedemikian banyaknya benda-benda mustika dan pusaka-pusaka sakti yang dulunya sangat ternama pada jamannya masing-masing. Selain orang itu sendiri mampu menarik memindahkan benda-benda gaib ia juga banyak menerima benda-benda gaib sebagai pemberian. 

Berbagai macam mustika dan pusaka sakti tanah jawa yang telah moksa dan menghilang dari kehidupan manusia diwariskan kepadanya oleh para leluhurnya, sebagiannya lagi datang sendiri menggabungkan diri untuk mengikut kepadanya. Mustika dan pusaka-pusaka Dewa, senjata kunta, panah pasopati, senjata cakra, gada bima, dsb, juga 
diwariskan kepadanya. Bahkan banyak mahluk halus dari berbagai penjuru bumi datang mengikut kepadanya dan memberikan pusaka-pusaka dan benda-benda miliknya sebagai persembahan dan penghormatan kepadanya. Selain mustika dan pusaka, berbagai macam benda harta karun dari alam gaib juga diberikan kepadanya, bahkan ada segunungan emas gaib di bawah rumahnya.



Sedemikian banyaknya benda-benda gaib yang diterimanya, sehingga tidak semuanya dibawanya. Sebagian menempel di tubuhnya, sebagian diletakkan di dalam kamarnya, sebagian lagi diletakkan di halaman belakang rumahnya. Benda-benda itu masih dibiarkan dalam kondisi gaibnya, tidak diubah menjadi benda nyata, dan tidak ada satu pun manusia atau mahluk halus yang mampu merebut benda-benda tersebut darinya, kecuali ia mengizinkannya.



Ini adalah sebuah fenomena gaib yang tidak sembarang manusia dapat mengetahuinya. 

Mungkin suatu saat, tidak sekarang, anda juga dapat mengetahui dan mengenal jati diri orang itu. 
Sekalipun orang itu tidak mempertunjukkan kegaibannya sehingga tidak banyak orang yang tahu dan menyadari kegaibannya, mungkin dengan cara melihat gaib anda juga dapat menyaksikan sendiri kebenaranfenomenanya.

0
4.4K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan