Jakarta - Program 'Galang Perjuangan' yang dirilis Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebutkan menargetkan perolehan sebesar Rp 10 triliun. NasDem menilai target sebesar itu tak sejalan dengan kritik yang selama ini sering disampaikan Gerindra.

"Jika kita bilang sekarang hidup susah, pengangguran banyak, rakyat makin miskin, kenapa malah minta sumbangan pada rakyat? Bukannya itu artinya malah menyusahkan rakyat? Kontraproduktif!" ujar Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).

Irma menyindir Gerinda soal pentingnya menyelaraskan lisan dan perbuatan. Dia pun mengasihani rakyat yang ikut-ikutan diseret Gerindra menanggung biaya politik. Seharusnya, sebut Irma, Gerindra meyakinkan rakyat untuk menjawab permasalahan kesejahteraan.

"Manusia itu yang dipercaya omongan dan perbuatan, seperti yang selalu NasDem bilang, 'satu kata dan perbuatan'," kata dia.

"Karena harusnya orang yang ingin berkuasa itu justru harus mampu meyakinkan rakyat bahwa yang bersangkutan bisa menyejahterakan rakyat dan dengan alasan apa pun tidak menyusahkan rakyat," imbuh Irma.

Waketum Gerindra Arief Poyuono menyebut target penggalangan 'Galang Perjuangan' mencapai Rp 10 triliun. Dana tersebut, kata dia, akan disimpan di rekening partai. Semuanya dikelola secara transparan.

"Jadi kita targetkan penggalangan dana ini kita mendapatkan Rp 10 triliun. Nah nanti misalnya dana terkumpul itu akan jelas dilaporkan misalnya dibelikan apa. Nanti laporannya akan diaudit per tahun. Kalau misalnya DPD mau bikin kantor di daerah, nanti akan ditender. Misalnya partai kampanye, itu akan kita laporkan," kata Arief dalam perbincangan dengandetikcom, Rabu (4/7).

Meski begitu, pernyataan Arief dibantah Waketum Gerindra lainnya, Ferry Juliantono. Ferry menyatakan tak ada target dalam gerakan penggalangan dana untuk pilpres itu. 


sumur

Kok menyusahkan sih, kan sudah jelas uangnya dari rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk baliho, pamflet, kaos dan mungkin sembako