rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Merespon Perang Dagang AS, Indonesia Akan Memperkuat Ekonomi Nasional

Dampak perang dagang AS dilawan dengan memperkuat ekonomi nasional(Foto: liputan6.com)


Bogor – Menghadapi dampak perang dagang yang dikobarkan AS, berbagai bentuk kebijakan pemerintah pun dilakukan. Seperti yang diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, pemerintah akan memperkuat ekonomi nasional dalam berbagai bentuk.

Hal itu disampaikan Airlangga seusai  mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Senin (9/7/2018). Intinya, dengan memperkuat ekonomi nasional akan memberikan ketenteraman kepada pelaku industri nasional agar iklim investasi bisa terjaga stabil, peningkatan ekspor, optimalisasi impor dan mengembangkan substitusi impor.


“Pemerintah akan melakukan optimalisasi di tool fiskal, baik berupa bea keluar, bea masuk maupun harmonisasi bea masuk itu sendiri agar industri nasional mempunyai daya saing dan tetap mampu melakukan ekspor,” papar Airlangga.


Selain itu, pemerintah juga akan memberikan jaminan terhadap ketersediaan bahan baku sekaligus memberi insentif kepada pelaku industri agar ekspor bisa ditingkatkan. “Pemerintah juga akan memberikan insentif untuk usaha-usaha kecil menengah, terutama di bidang furnitur dan SVLA (verifikasi legalitas produk kayu). Itu akan dibiayai atau disubsidi pemerintah,” tutur Airlangga.


Dalam hal optimalisasi impor dan substitusi impor (mengekspor barang mentah hasil impor), lanjut Airlangga, pemerintah akan memberikan insentif mengenai relokasi manufaktur. Misalnya, pabrik di daerah Jawa Barat yang sudah padat dipindahkan ke Jawa Tengah atau daerah lain agar perusahaan itu bisa melakukan pengembangan.

Sedangkan untuk menjaga iklim investasi, menurut Airlangga, pemerintah mendorong peningkatan penggunaan bio diesel dari yang semula 20 persen menjadi 30 persen. “Itu akan meningkatkan konsumsi bio diesel sebesar 500.000 ton per tahun. Ini yang Bapak Presiden minta untuk segera dibuatkan kajiannya,” ujarnya.


Pasalnya apabila konsumsi bio diesel meningkat, maka kapasitas produksi otomatis juga meningkat. Dengan demikian iklim investasi di industri tersebut tetap terjaga. Terakhir, pemerintah juga memaksimalkan pendapatan dari sektor pariwisata. Beberapa bentuknya, yakni pengembangan bandar udara, menambah rute penerbangan low cost carrier dan sebagainya

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Menurutnya,  peran sektor pariwisata terhadap ekonomi Indonesia lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.


Memperkuat Ekonomi Nasional di Sektor Pariwisata

Kedatangan para wisatawan asing (wisman) yang menikmati keindahan Indonesia langsung dibayar dengan dollar sehingga memberikan dampak berlapis terhadap ekonomi nasional.

“Pariwisata harus kita dorong. Pariwisata itu kan bagus. Pariwisata kalau orang pergi ke satu daerah kan turis asing itu yang bawa dollar. Turis asing harus stay lama. Masa sebentar, rugi dong,” katanya di Istana Bogor, Senin (9/7/2018).

Guna menarik lebih banyak kedatangan turis mancanegara ke Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan atraksi yang menarik di destinasi unggulan, infrastruktur dan akomodasi yang, hingga jaminan keamanan.

Hingga akhir tahun nanti, pemerintah menargetkan mampu mendatangkan sekitar 17 juta wisman dan melonjak menjadi 20 juta pada 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif pada Januari-Mei 2018 mencapai 6,17 juta kunjungan. Angka ini naik 11,89% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama pada 2017 yang berjumlah 5,51 juta kunjungan.

Sumber
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.1K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan