CupCupWawWawAvatar border
TS
CupCupWawWaw
8 dari 12 Anak yang Terjebak Dalam Gua di Thailand Sudah Berhasil dikeluarkan.

Tim sepak bola Wid Boars berfoto bersama pelatih mereka. Sumber gambar: News.com.au

Fokus utama perhatian dunia dalam 2 pekan ini tertuju pada kejuaraan Piala Dunia Rusia dan misi pencarian 12 anak dan seorang pelatihnya dari tim sepak bola lokal Thailand bernama "Wild Boars" yang terjebak selama 10 hari hingga ditemukan pada Senin 2Juli 2018 lalu.

Dikabarkan, 12 belas anak yang berusia antara 11 - 16 tahun dan seorang pelatih yang berusia 25 tahun dari klub sepak bola lokal di provinsi Chiang Rai, Thailand hilang sejak 23 Juni 2018 lalu. Pihak keluarga menyadari ada yang tidak biasa, bahwa anaknya belum kembali hingga malam hari. Lalu para orang tua melaporkan kepada pihak kepolisian dan segera melakukan pencarian.

Salah seorang Polisi Hutan dari Departemen Kehutanan dan Konservasi Thailand menemukan jejak dan barang barang milik mereka yang ditinggalkan di mulut gua dan melaporkan kepada pihak pihak terkait. Dari penemuan jejak dan barang barang mereka pencarian difokuskan ke dalam gua, diduga mereka masuk ke dalam gua dan tidak bisa keluar karena satu satunya jalan keluar-masuk gua telah dibanjiri air hujan sesaat setelah mereka masuk.

Pencarian melibatkan institusi militer dari berbagai negara yang sedang bertugas di sekitar wilayah Thailand, juga dari organisasi organisasi non-pemerintahan dan individu. Setidaknya instansi militer dari 5 negara serta sukarelawan dari berbagai negara baik organisasi maupun individu terlibat dalam misi penyelamatan ini, termasuk Elon Musk juga turut menawarkan solusi penyelamatan.

Setelah pencarian yang menguras mental dan fisik serta beberapa kali terhalang faktor alam, akhirnya mereka ditemukan di salah satu chamber yang berjarak 3,2 km dari mulut gua dengan kedalaman 1 km dari permukaan tanah. Mereka ditemukan oleh penyelam Inggris Richard Stanton dan John Volanthe tepat pukul 10 malam waktu setempat.


Richard Stanton. Sumber gambar: Getty Images


John Volante. Sumber gambar: Getty Images

Berikut footage video saat mereka ditemukan:



Menurut tim penyelamat yang menemukan, mereka masuk ke dalam gua untuk melakukan ritual inisiasi, semacam menuliskan nama mereka di dinding gua dan kemudian kembali. Namun ternyata hujan turun tiba tiba dan membanjiri gua sehingga jalan keluar tertutup oleh banjir. Selama 10 hari di dalam gua, mereka bertahan hidup dengan cara meminum air yang menetes dari stalaktit dan dinding gua dan tidak memakan apapun.

Kondisi mental mereka cukup baik saat ditemukan, namun kondisi fisik mereka cukup lemah mengingat mereka sudah tidak makan selama 10 hari.

Sesaat setelah ditemukan, tim langsung mengirim makanan dan obat obatan bersama dokter dan perawat yang bisa menyelam, serta tim pendukung lainnya dari Angkatan Laut Thailand. Di dalam gua juga dipasang kabel listrik untuk penerangan dan internet agar mereka bisa berkomunikasi dengan keluarga mereka.

Skenario Penyelamatan

Melakukan penyelamatan di dalam gua merupakan hal yang sangat sulit, mengingat jarang sekali kasus seperti ini terjadi. Bagi sebagian besar tim penyelamat, mungkin saja misinya kali ini adalah misi penyelamatan yang benar benar baru bagi mereka, terlebih yang diselamatkan adalah anak anak yang tidak bisa berenang dan kondisi gua yang sangat ekstrim.

Kondisi di dalam gua saat kering:


Tim penyelamatanpun telah menyiapkan beberapa skenario penyelamatan:

  1. Mengajarkan anak anak menyelam.


    Ilustrasi penyelaman di dalam gua. Sumber gambar: BBC

    Opsi ini adalah opsi paling memungkinkan namun juga paling berbahaya dan sangat berisiko. Atas pertimbangan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan berenang, mereka akan diajarkan teknik berenang dan menggunakan peralatan selam. Dengan opsi ini mereka harus keluar menyelami lorong lorong gua berjam jam lamanya dan berkilo kilometer panjangnya. Hal ini tentu mustahil dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman menyelam, bahkan bagi seorang penyelam berpengalaman sekalipun hal ini sangat sulit di lakukan dikarenakan rute yang panjang, sempit, berkelok kelok, gelap, serta air yang keruh, dingin dan berlumpur. Salah seorang tim penyelam menggambarkan bagaimana situasi menyelam di dalam gua Tham Luang ini, "seperti menyelam di dalam kopi Latte".

  2. Melakukan pengeboran dari dinding atau atas gua.


    Penyelamat mulai melakukan pengeboran pada dinding gua. Sumber gambar: pattayaonenews.com

    Pengeboran pada dinding gua dilakukan untuk mengeluarkan air dari dalam gua. Jika skenario ini berhasil, maka air dalam gua akan surut dengan mudah dan anak anak dapat keluar dengan mudah.

    Sementara Elon Musk yang memiliki perusahaan pengeboran raksasa untuk transportasi menawarkan solusi pengeboran dari atas gua hingga bisa menembus langsung ke lokasi anak anak berada dan mereka akan diangkut menggunakan kapsul pengangkut.

    Cara ini merupakan cara yang sukses digunakan pada misi penyelamatan tambang yang runtuh di Chili 2010 silam. Namun, cara ini cukup sulit dilakukan di Tham Luang mengingat posisi atas gua berada di medan yang berbukit dan tidak memiliki akses jalan.


    Kapsul Fenix 2 yang digunakan pada misi penyelamatan tambang di Chili 2010. Sumber gambar: wikipedia.org

  3. Memompa air dari dalam gua.


    Tim Penyelamat memompa air dari dalam gua. Sumber gambar: Getty Images

    Menurut tim penyelamat, jika skenario ini berjalan lancar mereka akan bisa keluar dari dalam gua dengan berjalan kaki secara normal. Namun opsi ini sangat bergantung dengan kondisi cuaca terlebih sebentar lagi Thailand akan memasuki musim hujan. Jika cuaca hujan, maka gua akan terisi kembali dengan air hujan dan akan mengancam keselamatan mereka di dalam gua.

    Sampai saat ini, setidaknya 120 juta liter air telah disedot keluar dari dalam gua, jumlah ini setara dengan volume air dari 48 kolam renang standart Olimpiade.

  4. Mencari jalan alternatif.


    Seorang tim penyelamat mencoba menelusuri kemungkinan jalur alternatif menuju ke dalam gua. Sumber gambar: Patipat Janthong - Thephuketnews.com

    Skenario ini memungkinkan untuk menemukan jalan terdekat menuju lokasi anak anak di dalam gua, jika jalan alternatif menuju gua ditemukan, maka akan mempermudah melakukan evakuasi.

  5. Menunggu selama 4 bulan hingga air surut pada bulan Oktober.


    Militer Thailand menyiapkan pasokan makanan untuk misi penyelamatan. Sumber gambar: Getty Images

    Skenario ini adalah skenario terakhir, anak anak akan menetap di dalam gua selama 4 bulan menunggu hingga air surut. jika air surut anak anak dapat keluar dengan cara yang sama saat mereka masuk. Tidak terlalu berisiko, namun juga bergantung dengan cuaca, jika curah hujan tinggi maka gua akan kembali dibanjiri air hujan dan bukan tidak mungkin banjir akan lebih besar dan masuk ke chamber tempat anak anak berada terlebih sebentar lagi.

    Untuk mendukung skenario ini, Pemerintah telah menjamin pasokan makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya untuk 4 bulan kedepan.


Mempertimbangkan faktor cuaca yang pada akhir pekan ini diperkirakan akan mulai musim penghujan, pada Minggu pagi, 8 July 2018, Petugas meminta media dan personel yang tidak terlibat langsung dalam penyelamatan untuk menjauh dari mulut gua karena operasi penyelamatan segera dimulai. Skenario yang akan digunakan skenario penyelaman dengan "Buddy System". Dengan "Buddy System"anak anak akan "dibawa" menyelam menyusuri gua dikawal dengan 2 penyelam, 1 penyelam di depan dan 1 lagi di belakang.

Menurut Peter Dennis dari British Cave Rescue Council yang terlibat dalam operasi penyelamatan, bahwa anak anak tersebut akan pasif saat perjalanan karena mereka dipandu rute gua.

"Ada banyak yang mengatakan bahwa mereka perlu belajar menyelam sebelum mereka bisa keluar. Yah, itu tidak terjadi. Mereka pada dasarnya ditarik masuk ke dalam air"

"Mereka menggunakan masker selam full-face dengan pasokan udara sehingga mereka bisa bernafas seperti biasa. Mereka memiliki pasokan udara di sekitar wajah mereka di atas masker yang jauh lebih besar ini dan itu adalah cara yang telah berhasil menyelamatkan keempat anak kemarin (Minggu)."
-Wawancara ini dilakukan pada hari Senin.


Ia juga mengatakan bahwa anak-anak itu akan dibius dengan tenang oleh seorang dokter yang bergabung dengan mereka di dalam gua, untuk mencegah mereka panik selama perjalanan keluar.



Operasi penyelamatan dimulai pada Minggu pagi pukul 10 waktu setempat, diperkirakan anak pertama yang berhasil keluar dari gua sekitar pukur 4 sore waktu setempat. Belum ada rilis resmi mengenai detail waktu penyelamatan dari tim penyelamat, namun berdasarkan aktifitas ambulans dan helikopter medis di lokasi, anak pertama yang berhasil diselamatkan diangkut menggunakan ambulans keluar dari lokasi sekitar pukul 5 sore dan diikuti beberapa ambulans kemudian. Itu artinya dalam 1 kali perjalanan keluar dari dalam gua dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam.

Total sudah 4 ambulans meninggalkan lokasi hingga operasi penyelamatan dihentikan sementara pada Minggu malam pukul 10 waktu setempat.


Anak pertama yang berhasil diselamatkan dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa menuju helikopter. Sumber gambar: BBC


Ambulans mengangkut anak yang berhasil diselamatkan untuk di bawa ke rumah sakit terdekat. Sumber gambar: BBC

Menurut sumber resmi, 4 orang telah berhasil di selamatkan pada operasi penyelamatan hari pertama, Minggu 8 Juli 2018. Operasi Penyelamatan akan dimulai kembali pada Senin 9 Juli 2018.

Operasi penyelamatan dilanjutkan pada hari Senin, dimulai pukul 11 waktu setempat dengan mengerahkan personel lebih banyak dibanding hari sebelumnya.

Hingga pukul 21 waktu setempat, berdasarkan informasi media yang berada di lokasi, 4 anak telah diselamatkan pada hari ini, Senin 9 Juli 2019. Pihak Angkatan Laut Thailand juga telah mengkonfirmasi bahwa 8 anak telah diselamatkan dalam 2 hari operasi. Saat ini tersisa 4 anak anak dan 1 orang pelatihnya di dalam, jika tidak ada kendala semoga semua bisa diselamatkan esok hari.


Sumber: web.facebook.com/ThaiSEAL/posts/1643694709087255

Selasa, 10 Juli 2018, Operasi penyelamatan dimulai pada pukul 10:08. 19 penyelam tierlibat dalam operasi hari ini, diperkirakan operasi hari ini akan berjalan lebih lama dari operasi 2 hari sebelumnya.

Mengutip dari BBC dan akun Facebook resmi Angkatan Laut Thailand, tepat pada pukul 18:51 keempat anak yang tersisa dan seorang pelatihnya telah berhasil dikeluarkan dari dalam gua dengan selamat dan langsung diangkut menuju helikopter untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Operasi penyelamatan belum sepenuhnya selesai karena masih harus menunggu 3 orang penyelam AL Thailand dan seorang dokter yang bersama mereka di dalam gua.





Kronologis Pencarian dan penyelamatan


Sumber gambar: metro.co.uk

===

1 Orang tim penyelamat tewas kehabisan oksigen saat kembali setelah mengirimkan tabung oksigen ke dalam gua.


Foto terakhir Sama Kunan sesaan sebelum melakukan penyelaman ke dalam gua.

Wakil Gubernur Chiang Rai, Passakom Boonyaluck, menyampaikan kabar duka kepada media, "Kabar duka, mantan anggota kami yang membantu misi ini meninggal dunia tadi malam sekitar pukul 02.00 dini hari,"

Sukarelawan itu bernama Saman Kunan merupakan penyelam mantan anggota Angkatan Laut Thailand, meski sudah pensiun dari Angkatan Laut Saman Kunan turut membantu dalam operasi penyelamatan sebagai pribadi.

Menurut keterangan komandan Angkatan Laut, Apakorn Yookongkaew, "Saman Kunan saat itu bertugas mengantarkan tabung oksigen ke dalam gua, namun saat kembali dari dalam gua dia kehabisan oksigen".

Ini membuktikan bahwa bagi penyelam berpengalamanpun penyelaman di gua Tham Luang memiliki risiko sangat tinggi. Jasadnya saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

Pahlawan sesungguhnya, semoga mendapat tempat yang layak di sisinya. emoticon-rose

===

Undangan dari Presiden FIFA untuk 12 "Wild Boars".



Operasi pencarian dan penyelamatan 12 anak tim sepak bola "Wild Boars" telah menyita perhatian dan simpati seluruh dunia, termasuk FIFA.

Presiden FIFA, Gianni Infantino mengharapkan 12 pemain tim sepak bola "Wild Boars" itu dapat segera diselamatkan dan jika kondisinya memungkinkan diharapkan dapat bergabung ke Moskow pada 15 Juli mendatang saat pertandingan final Piala Dunia.

"Bila mereka dapat kembali ke keluarganya di waktu yang tepat sebelum final, dan kesehatan mereka memungkinkan untuk bepergian, maka FIFA dengan senang hati mengundang mereka untuk hadir di final Piala Dunia,"tulis Infantino langsung dalam surat yang ditujukan kepada ketua Asosiasi Sepak Bola Thailand.

"Saya sungguh berharap mereka bisa bergabung dengan kami di pertandingan final, yang pastinya jadi momen persatuan dan perayaan," lanjutnya.


Selain FIFA, beberapa pemain sepakbola dunia dan timnas sepak bola Jepang pun turut memberikan semangat melalui akun twitter mereka.

Belum bisa dipastikan apakah mereka dapat memenuhi undangan itu mengingat belum semua pemain "Wild Boars" dikeluarkan dari dalam gua.

* * *


Referensi:
1. www.bbc.com/news/live/44755093
2. http://www.foxnews.com/world/2018/07...cuer-says.html
3. www.afp.com
4. https://www.independent.co.uk/news/w...-a8429271.html
5. http://fingfx.thomsonreuters.com/gfx...258/index.html
Diubah oleh CupCupWawWaw 10-07-2018 12:22
0
18.5K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan