rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Keprihatinan Presiden Banyak Kepala Daerah Berurusan dengan KPK

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf KallaFoto: Biro Pers Kepresidenan


Serpong – Banyaknya Kepala Daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita keprihatinan Presiden Joko Widodo. Berkali-kali ia mengingatkan untuk semua kepala daerah untuk tidak main-main dengan jabatannya.

Hal ini ia ungkapkan langsung di hadapan para kepala daerah. Tepatnya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (6/7).


“Saya juga sangat sedih loh. Jangan dipikir saya senang, tengah malam tahu-tahu dapat berita, pagi pagi dapat berita,” kata Jokowi.


Pada Kepala Daerah pun kata Jokowi telah menyampaikan secara blak-blakan soal ketakutannya ditangkap KPK karena dianggap korupsi. Curhatan tersebut banyak disampaikan saat bertemu di Istana Bogor (Kamis 5/6) kemarin.


“Tapi yang paling takut, seperti tadi sudah disampaikan Pak ketua (APKASI), Pak Presiden, sekarang ini banyak gubernur, bupati, wali kota yang ditangkap KPK. Ya saya sampaikan hati-hati, jangan main main dengan yang namanya korupsi, suap gratifikasi. Hati hati,” ujar Presiden.


Pesannya ini pun tidak hanya sekali-dua kali. Berkali-kali Jokowi mengingatkan agar kepala daerah tidak bersentuhan dengan namanya korupsi. Termasuk juga dengan yang namanya gratifikasi dan hal lain yang berhubungan dengan masalah hukum.


“Kalau ndak bersentuhan gak perlu yang namanya takut, gak perlu yang namanya khawatir. Hati hati. Karena setiap bulan, setiap minggu pasti ada,” kata Presiden menegaskan.


Presiden mengaku menyayangkan akan hal ini. Padahal di sisi lain, banyak pula prestasi daerah yang sudah dikejar setengah mati. Banyak capaian-capaian daerah yang akhirnya turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.


Keprihatinan Presiden Dirasakan Juga oleh APKASI

Ketua Umum APKASI Mardani H Mamingsa tak menampik akan fenomena ini. Ia mengatakan semua capaian baik daerah terkikis karena banyaknya berita yang menyebut kepala daerah ditangkap KPK.

“Dulu saya merasa bangga terpilih menjadi bupati termuda di Indonesia dalam Pilkada beberapa tahun lalu. Namun setelah sekian lama menjadi bupati dan setelah menjabat ketua APKASI, saya mulai merasa kehilangan kebanggaan itu,” katanya.

Dia menyebut hampir setiap bulan mendengar dan menyaksikan berita bahwa bupati dan kepala daerah ditangkap aparat hukum karena tersangkut permasalahan.

Mardani menyebutkan bahwa berdasarkan data, dari 416 bupati di seluruh Indonesia, kurang lebih 300 di antaranya bermasalah hukum atau tersangkut masalah.

“Ini sebuah angka yang fantastis dan perhatian bagi saya. Saya tidak mengerti, apakah bupati yang salah atau sistem hukum kita yang keliru,” katanya.

“Dia menegaskan bahwa ini harus menjadi interopeksi bersama. Jangan sampai muncul anggapan di tengah masyarakat bahwa yang menjadi bupati adalah para koruptor.”

“Sehingga orang baik dan memiliki kemampuan memimpin tidak mau lagi menjadi kepala daerah karena takut karena dianggap koruptor,” kata Mardani.

Sumber
0
742
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan