banyakmikirAvatar border
TS
banyakmikir
Kalau tidak Bisa Bantu, Jangan Ganggu Puan
jpnn.com - Tidak terasa sudah lima tahun mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas (TK) pergi menghadap ilahi. Kepergian suami Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, itu masih meninggalkan sejumlah kenangan. Terlebih bagi sang putri, Puan Maharani.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu, menceritakan banyak orang yang dibantu sang ayah semasa hidup. Namun, TK tidak pernah mengungkit-ungkit atau menanyakan bantuan yang diberikan. Menurut Puan, sang ayah hanya menitip kepada orang yang pernah dibantu untuk menjaga anaknya.

"Sudahlah saya cuma titip Puan Maharani sama kamu. Saya tidak minta apa-apa. Kalau tidak bisa bantu Puan tidak apa-apa, tapi jangan ganggu Puan. Jagain Puan," ujar Puan menirukan sang ayah saat "Mengenang Lima Tahun Taufiq Kiemas" sekaligus launching produksi film Abang (Kisah Hidup Taufiq Kiemas) di Auditorium RNI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/7).


Pernyataan Puan itu sontak mengundang tawa sejumlah tamu yang hadir. Tamu yang hadir itu bukan orang sembarangan. Misalnya, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Ketua MK Mahfud MD, Jimly Asshiddiqqie, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, mantan Menteri Perindustrian Saleh Husein, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mantan Wakil Ketua MPR Hajrianto Tohari, Melani Leimena Suharly, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan dan lainnya.

Puan mengatakan apa yang disampaikannya itu tidak ada maksud apa pun, selain hanya niat agar selalu mengenang sisi positif sang ayah. "Saya mengajak selalu mengingat beliau secara positif. Bukan saya saja rasakan kehilangan tapi semua merasa kehilangan," ungkap Puan.

Lebih lanjut, Puan juga mengingat ketika Taufiq mengatakan bahwa suatu saat Tito akan menjadi kapolri. Puan menjelaskan, waktu itu Tito masih berpangkat kapten (Ajun Komisaris Polisi). Saat itu, Tito bertemu TK di salah satu rumah sakit.

“Waktu itu bapak saya bilang, "Puan tadi ada Kapten Tito. Terus pak? Pasti nanti dia suatu waktu jadi Kapolri," ungkap Puan menirukan sang ayah.

Puan mengaku kala itu heran kenapa sang ayah berkata demikian. Sebab, saat itu Tito berpangkat kapten dan tentu masih lama untuk menjadi kapolri dengan pangkat jenderal bintang empat. Namun, apa yang disampaikan Taufik benar adanya. Tito kini menjadi kapolri.

"Alhamdulillah pas Pak Tito tito jadi kapolri, saya langsung ingatkan bapak saya bilang dulu Pak Tito akan jadi kapolri. Dan beliau (Tito) mengiyakan," kata Puan.


Sedangkan Tito dalam testimoninya membenarkan cerita Puan. Tito mengaku sangat dekat dengan Pak TK.

"Kalau saya dekat dengan beliau, tapi beliau belum tentu merasa dekat dengan saya," seloroh Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menjelaskan dia punya seorang adik kandung, dokter Iwan Dakota yang saat ini menjabat direktur Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Nah, Tito berujar, ketika Taufiq berobat di RS itu dulu, adiknya yang merupakan spesialis jantung yang selalu melayani dan menangani. Sang adik selalu menyampaikan kepada Tito ketika merawat Taufiq. Tito pun selalu menyempatkan diri ke RS ketika sang adik menyampaikan Taufiq mencarinya. Suatu hari, Tito dinasihati Taufiq di RS tersebut.

“Saya datang, setelah itu saya dinasihati. Waktu pangkat saya kapten, beliau sampai kau kakak Iwan suatu saat nanti jadi kapolri. Kalau ada kapolri dari Palembang yang pertama M Hasan, kau yang jadi kapolri kedua dari Palembang," kata Tito mengingat pesan Taufiq.

Lebih jauh, Tito mengaku sedih ketika mendengar kabar meninggalnya Taufiq pada 2013. Tito yang saat itu menjabat Kapolda Papua mengaku mendapat kabar dari adiknya bahwa Taufiq akan berobat ke Singapura. Namun, Tito tidak bisa meninggalkan tempat tugas. Dia hanya menyampaikan salam hormat kepada Taufiq.

"Beliau menganggap menganggap saya seperti adik, sebagai anak, karena beliau seusia dengan bapak saya," ujar Tito.

Jenderal bintang empat itu mengaku sangat dekat dengan Taufiq. "Tapi, beliau belum tentu merasa dekat dengan saya," katanya.

Menurut Tito, Taufiq dan keluarga adalah sesepuh di Palembang. Taufiq satu almamater dengan ayahnya, Ahmad Saleh, dan pamannya Marzuki Saleh. Sama-sama di SMA Negeri 2 Palembang.

“Beliau lebih dekat dengan uwak (paman saya). Kalau bapak saya kakak kelas beliau," katanya.

Tito mengatakan sampai saat ini ada sebuah pameo yang dikenal di SMA 2 Palembang. "Ada dua tokoh dari SMA 2, satu TK yakni Taufiq Kiema dan satunya lagi TK, Tito Karnavian," ujar Tito disambut tepuk tangan.

Ketua panitia acara M Yamin mengatakan tidak terasa sudah lima tahun Taufiq pergi. "Tapi, semua masih merindukan kehadirannya. Yang datang malam ini juga karena merindukan beliau," ujarnya.

Menurut Yamin, sosok Taufiq memang sangat dirindukan, termasuk di tengah kondisi sosial politik saat ini. "Banyak yang katakan kepada saya kalau seandainya beliau masih ada mungkin peran beliau sangat dibutuhkan dalam kondisi sosial polutik saat ini," katanya.

Yamin menuturkan, tahun lalu terbersit kenangan supaya TK bisa dikenang, dan orang banyak tahu dan belajar dari kehidupannya, maka akan dibuatkan sebuah film. Yamin bersama rekannya antara lain Imran Hasibuan, sudah berdiskusi dengan Puan tentang rencana tersebut.

"Pesan Mbak Puan film harus menggambarkan bagaimana kegigihan anak muda mencapai mimpi akhirnya menjadi tokoh penting di republik ini. Atas izin dukungan, bismillah kami akan produksi film tersebut," jelasnya.(boy/jpnn)

https://m.jpnn.com/news/kalau-tidak-bisa-bantu-jangan-ganggu-puan?page=3

Ini menitipkan diri sendiri apa gmnemoticon-Big Grin
Tapi sudahlahh..ntar diadukan ke kakeknya, bapaknya atau emaknyaemoticon-Big Grin
0
4.8K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan