Ketua DPP PKS, Nasir Djamil, tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden maupun wakil presiden pada Pilpres 2019.

Sebab menurutnya, Anies masih terikat kontrak sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Sehingga, kata dia, kurang tepat bila Anies maju berkontestasi ditengah tugasnya yang belum selesai.

“Anies masih terikat kontrak akan mengurus DKI selama lima tahun. Jadi, rasanya kalau maju ke pilpres orang akan mempertanyakan,” ujar Nasir di Jakarta, Kamis (5/7/2018).Nasir melanjutkan, PKS semestinya mendorong sembilan kader sendiri di pemilihan Presiden. Pasalnya, partai dakwah ini memiliki calon-calon yang juga potensial.

“Saya sebagai kader PKS juga menyayangkan kenapa ada barang sendiri lalu kami jual barang orang? Kami punya barang sembilan, tapi kenapa kami menyebut barang orang?,” kata Anggota Komisi III DPR RI ini.

Sebelumnya, Jusuf Kalla (JK) dan Anies kembali sama-sama berada dalam satu mobil dalam melaksanakan aktivitas mereka. Keduanya berangkat bersama untuk menghadiri acara halal bihalal Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.

JK dan Anies juga pernah menggunakan satu mobil saat menghadiri acara halal bihalal Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, sekaligus tasyakuran ulang tahun Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa kemarin, 3 Juli 2018.Kebersamaan ini dianggap bahwa JK menginginkan Anies mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres mendatang.