azizm795Avatar border
TS
azizm795
PKS: Kalau Anies Nyalon untuk Kalah, Buang Energi Namanya
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Jamil mengatakan, dulu Jokowi juga mencalonkan diri menjadi presiden saat dirinya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sama seperti posisi Anies Baswedan hari ini. 
Baca juga : Polda Metro Jaya Bakal Periksa Saksi Kasus Pelaporan Fahri Hamzah  
’’Sama seperti Jokowi dulu kan. Katanya mau bekerja 5 tahun untuk Jakarta, ketika pilpres maju juga. Apakah Anies Baswedan akan mengikuti jejak Jokowi? Semua terikat kontrak. Kalau maju untuk kalah, itu namanya menghabiskan energi. Sebab kalau maju harus menang kan,’’ ujarnya di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Nasir melanjutkan, soal elektabilitas dan peluang menang, menjadi pertimbangan pokok partai untuk mengusung seseorang. Sebab kalau mendukung tokoh yang namanya tidak mampu mengungguli petahana, itu malah merugikan secara politik dan ekonomi. Dalam politik, semua berjalan dinamis tanpa bisa diprediksi secara pasti. Semua pihak masih menerka-nerka dan bermanuver, makanya sangat susah menebak maksud sebenarnya dari penyataan politik seorang tokoh.
Baca juga : Bangsa Ini Sudah Sadar Bahwa Jokowi Sudah Tidak Sanggup Memimpin
’’Partai-partai politik melihat sosok yang berpeluang, masih melihat-lihat apakah sosok ini berpeluang mengungguli petahana, kira-kira begitu. Kita tidak tahu juga, jangan-jangan pak JK disuruh Jokowi. Kita tidak tahu, di balik layar semua ini kan. Jangan-jangan JK ini karena selama ini posisinya wapres tentu dia mudah berkomunikasi dengan presiden Jokowi, apakah kemudian ini presiden wakil akan pecah kongsi dalam 2019 yang akan datang? Tapi jangan-jangan ini bagian dari presiden Jokowi minta sama JK untuk melobi Anies Baswedan agar bersama dia nanti di pilpres,’’ tambahnya.
Di internal PKS masih terjadi dinamika, khususnya mengenai sembilan nama yang diusulkan partai Islam ini untuk maju menjadi calon dan wakil presiden pada kontestasi 2019 mendatang. 
Baca juga : Poin Definisi dalam RUU Terorisme Perlu atau Tidak, Ini Alasan PKS
’’PKS itu kan punya sembilan capres internal, sudah diumumkan dan diketahui oleh publik. Tentu saja nama-nama di luar nama itu bagian dari dinamika politik, karena politik itu tidak linier. Saya sebagai kader PKS juga menyayangkan kenapa ada barang sendiri, kita jual barang orang. Kita punya barang sembilan ini, tapi kenapa kita menyebut barang orang. akhirnya ini kan mempengaruhi kader-kader di bawah, seolah kita tidak punya kepercayaan pada nama-nama itu,’’ kata Anggota DPR RI Komisi III ini.

Sumber: www.law-justice.co

0
2.7K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan