arbibAvatar border
TS
arbib
Tukang martabak ini mendapat promosi gratis tanpa subsidi
Politik di negeri kita agaknya sudah kurang sedap terlihat. Hampir semua di paksa untuk mengikuti gerakan tagar tidak jelas. Dari mulai pilkada, ada cerita guru sekolah di pecat gegara tak ikut milih kelompok tagar tak jelas. Ada yang di timpa bencana, tagar tak jelas pun mendompleng disana. Dan dalam thread kali ini, tukang martabak pun di paksa atau di kait kaitkan dengan politik.
Quote:

Padahal si tukang martabak tak ada sangkut pautnya secara politik. Walaupun secara garis keturunan merupakan pewaris tokoh politik yang memimpin negeri ini. Jika semua mau di tarik ke jalur politik, pedagang dipaksa berpolitik, pengusaha di paksa berpolitik, guru sekolah di paksa berpolitik sampai tukang martabak pun di paksa berpolitik. Ini runyam sekali. Mau jadi apa kita, jika semua harus dikaitkan dengan keadaan politik. Pikiran semua orang di doktrin dengan paksa, untuk mengikuti kehendak gila orang orang yang bergerombol dalam kumpulan tagar tak jelas.

Mestinya, mau berpolitik ya cukuplah antar partai politik saja. Dan ada waktunya juga tempatnya. Sebagai orang yang waras tentu kita tahu di mana tempatnya yang pantas dan kapan waktunya yang di ijinkan secara aturan yang berlaku.

Gerakan deklarasi dukungan kepada tagar tak jelas di deklarasikan di depan tempat usaha tukang martabak. TS sebut disini mereka yang melakukan orasi dan deklarasi adalah orang yang tidak jelas. Karena beberapa hal berikut ini:

1. Ditanya dari partai mana dan mendukung siapa jawabnya tidak ada partai asal dan yang di dukung
2. Ditanya siapa yang didukung, juga tidak jelas siapa
3. Ditanya siapa yang mau diganti dan di ganti dengan siapa, juga tidak jelas
4. Ditanya apa saja yang akan bisa dilakukan untuk Negeri kita Indonesia, juga jawabnya akan ngalor ngidul ngga jelas juga
5. Di mintai saran dan pendapat untuk memajukan negeri, mungkin juga tidak akan jelas jawabnya

Kelima poin menurut pendapat TS pribadi, berdasarkan gerak gerik mereka selama ini, membuat TS mengambil kesimpulan bahwa mereka jelas orang, tapi mendukung dan menggerakan sesuatu yang tidak jelas.

Mungkin maksud hati dari gerakan ini adalah meraih simpati dengan unjuk gigi di sepatu tukang martabak. Atau bisa jadi hanya sekedar memancing emosi si tukang martabak. Bila tukang martabak emosi, maka selesailah, gerombolan pendukung tagar tak jelas sorak Sorai riang gembira tentunya.

Tapi yang terjadi ternyata diluar kendali. Mungkin diluar dari perencanaan. Padahal anggaran biayanya tentu saja sudah di keluarkan. Bisa ngomel ngomel nih sponsornya, kalo ada yang mensponsori.

Singkat cerita, si tukang martabak ini, merupakan orang yang mempunyai kecerdasan emosional mumpuni. Keadaan yang tidak menguntungkan sebenernya, di balik menjadi keadaan yang sangat memberikan keuntungan. Baik dari sisi moril. Maupun materil. Si tukang martabak justru berterima kasih kepada mereka. Karena sudah mengiklankan secara gratis, merek dagang dan lapak tempat usahanya. Dan promo itu justru di biayai oleh orang yang mungkin saja bermaksud tak mengenakan bagi usaha si tukang martabak.

Inilah strategi marketing yang paling jitu. Promosi usaha tukang martabak, di bayarin dan di kerjakan dengan sepenuh hati, oleh para sales politik yang mendukung tagar tak jelas. Itulah anggapan si tukang martabak.

Berdasarkan keadaan yang terjadi, paska kejadian tersebut, memang betul sekali adanya. Merek dagang martabak pun melambung popularitas nya. Gambar lokasi usaha tersebar kemana mana di sosial media. Beberapa portal beritapun memberitakan itu. Dan TS sendiri turut pula membuat thread ini, yang secara tak langsung mengangkat popularitas tukang martabak dan usahanya, satu poin demi poin. Dan semuanya itu mengalir saja seperti air dari pegunungan menuju lautan. Tanpa harus si tukang martabak berpromosi keras, orang lain secara tak sadar mempromosikan nya dengan sukarela.
:nyantai
Catatan penutup

* Orang politik, berpolitik lah sesuai pada tempat dan aturannya
* Tukang martabakbiarkanlah jadi tukang martabak sejati
* Kecerdasan emosional dalam membaca situasi, bisa membuat keuntungan tanpa henti

emoticon-Stick Out Tongueencet
Tiga poin penutup ini sebagai kalimat kalimat kesimpulan TS atas peristiwa heboh di Minggu kemarin dan juga percakapan sosial media yang masih riuh hingga saat ini, tentang kisah tukang martabak.
:terimakasih
Sampai jumpa lagi
Diubah oleh arbib 02-07-2018 20:11
0
32.6K
196
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan