BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Tarif angkutan dan makanan jadi penyebab inflasi Juni 2018

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke dalam pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Juni tahun lalu yang juga bertepatan dengan Lebaran 2017 sebesar 0,69 persen.

Dengan demikian, laju inflasi pada tahun kalender Januari-Juni 2018 tercatat sebesar 1,90 persen dan inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 3,12 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, kenaikan tarif angkutan umum pada periode Lebaran menjadi pemicu inflasi Juni 2018. "Karena ini adalah periode Lebaran dan ada liburan panjang, menyebabkan permintaan meningkat," ujar Suhariyanto, Senin (2/7) dikutip dari Antaranews.

Suhariyanto menjelaskan kontribusi dari tarif angkutan ini menyebabkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,5 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Kenaikan tarif angkutan udara menyumbang andil inflasi sebesar 0,15 persen, diikuti tarif angkutan antarkota dengan andil inflasi 0,08 persen, dan tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01 persen.

Kelompok lainnya yang menyumbang inflasi adalah bahan makanan yang mengalami inflasi 0,88 persen karena kenaikan beberapa harga komoditas pangan. Misalnya ikan segar, daging ayam ras, maupun daging ayam kampung.

Kenaikan harga ikan segar menyumbang andil inflasi 0,19 persen, diikuti daging ayam ras dengan andil inflasi 0,03 persen serta daging ayam kampung, daging sapi, kacang panjang, petai, tomat sayur, bawang merah dan kelapa dengan andil masing-masing 0,01 persen.

Meski demikian, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga seperti telur ayam ras, cabai merah, beras dan bawang putih.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai kenaikan harga bahan makanan menjelang Lebaran merupakan hal yang wajar. Pasalnya tingkat konsumsi masyarakat akan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya.

“Kenaikan tarif transportasi ternyata di atas ekspektasi, akibat tarif angkutan udara yang meningkat karena bahan bakar avtur pesawat yang mahal disertai pelemahan kurs rupiah. Suku cadang pesawat sebagian juga impor, akhirnya maskapai terpaksa kenakan tarif lebih tinggi ke masyarakat,” ujar Bhima saat dihubungi Beritagar.id, Senin (2/7/2018).

Kelompok lainnya seperti makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi sebesar 0,4 persen pada periode Juni 2018. Komoditas dari kelompok ini yang mengalami kenaikan harga adalah rokok kretek, rokok kretek filter, dan nasi dengan lauk dengan menyumbang andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

Kemudian, kelompok lainnya yang ikut menyumbang inflasi adalah sandang yang mengalami inflasi 0,36 persen, kesehatan 0,27 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan (Kalimantan Utara) sebesar 2,71 persen dan inflasi terendah di Medan (Sumatra Utara) dan Pekanbaru (Riau) masing-masing 0,01 persen.
Waspada kenaikan inflasi pada semester II
Kendati inflasi akhir semester II cukup terkontrol, Bhima memprediksi pada semester II nanti inflasi bisa merangkak naik. Ia menilai tren inflasi rendah dalam satu tahun terakhir akan berbalik arah.

Kenaikan tersebut salah satunya didorong oleh harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax yang semakin mahal akibat volatilitas harga minyak mentah dunia.

"Pelemahan kurs rupiah juga menciptakan imported inflation, khususnya pada produk makanan minuman," ujar Bhima.

Selanjutnya, kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 5,25 persen pekan lalu juga berpotensi berkontribusi terhadap inflasi secara tidak langsung.

Pasalnya, kenaikan bunga acuan BI akan segera direspon oleh bank dengan turut menaikkan bunga kredit. Sehingga menambah biaya produksi yang akan direspon oleh para penjual dengan mengerek naik harga barang.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...lasi-juni-2018

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Uang muka KPR dibebaskan, tapi pahami dulu syaratnya

- Kenaikan Pertamax masih di bawah harga pasar

- Calon kepala daerah tersangka korupsi terpilih tetap akan dilantik

anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
329
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan