pog94Avatar border
TS
pog94
Bukannya Untung, Restoran di Tiongkok ini Bangkrut Karena Promo "Eat All You Can"
Bukannya untung malah buntung



source: pixabay.com


Saat merintis sebuah bisnis, apalagi kuliner, popularitas menjadi tujuan utama yang harus dicapai untuk menarik minat masyarakat. Bisa dimulai dengan meminta bantuan teman-teman agar mengajak kerabatnya datang ke warung kita atau membuat promosi yang menggiurkan. 

Tapi sebelum mengeluarkan sebuah promosi, pemilik usaha haruslah memikirkan dengan matang-matang setiap aspek yang berhubungan. Salah-salah bukannya untung, nanti malah kerugian yang didapat. Seperti apa yang terjadi pada satu restoran di Tiongkok. 

Bulan Desember 2017 Su dan kawannya Wang Mengfan membuka sebuah restoran di Chengdu, Sichuan. Restoran yang mereka bangun bertahan dalam persaingan dunia kuliner yang semakin ketat, meskipun dengan grafik keuntungan yang biasa saja. Setidaknya pendapatan dari restoran tersebut terbilang cukup.

Akhirnya demi mendongkrak pendapatan, Restoran ini mengeluarkan program promosi. Harapan mereka dengan promosi ini popularitas restoran akan meningkat dan pelanggan tetap semakin bertambah. Di samping itu, Restoran ini juga ingin memanjakan pelanggan tetap mereka. 

Promosi yang diberikan kepada pelanggan adalah "eat all you can". Pihak restoran menyediakan sebuah kartu bagi pelanggan yang telah terdaftar sebelumnya, dengan kartu ini pelanggan bisa mendapatkan makanan lebih dari yang mereka bayar. 

Siapa yang tidak akan tergiur dengan promo seperti ini? Jika ada sebuah rumah makan yang rasa makanannya kadang enak, kadang tidak pun pasti akan menjadi laris misalnya, oleh anak-anak kosan yang kalah taruhan piala dunia.

Selama dua minggu, restoran menjadi super sibuk. Su mengatakan dirinya hanya tidur selama dua sampai tiga jam sehari selama dua minggu dan para pekerja harus bekerja sampai 10 jam demi melayani pelanggan yang membludak.

Sayang seribu sayang, karena kesalahan perhitungan restoran milik Su terlilit hutang sebesar USD 78.000 dalam waktu dua minggu. Ternyata setiap pelanggan yang memiliki kartu promosi mengizinkan keluarga, kerabat, teman, sahabat sampai mantan pacar menggunakan kartu milik mereka. Alhamdulillah budaya gotong royong dari Indonesia sudah mulai diterapkan di negara lain hehe

Kesibukan selama dua minggu ternyata semu, Su tetap tak mendapatkan untung dari promo yang dia keluarkan. Akhirnya restoran yang susah payah dia bangun harus menyatakan kebangkrutannya setelah memiliki hutang sebesar USD 80.000.


sumber: ini


Quote:


0
20.8K
194
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan