Meski waktu kecil, Ane bukan penggemar apalagi pemain bola, namun setidaknya sebagai orang yang juga pernah menjadi anak-anak, Ane juga pernah bermain atau menonton orang lain bermain bola.

Karena itu, Ane masih ingat beberapa hal yang sering menjadi biang kerok keributan anak-anak ketika bermain bola tersebut. Keributan itu kadang bisa diselesaikan dengan cepat, dan ada pula yang berakhir dengan perkelahian, sehingga pertandingan pun harus dihentikan.

Tapi namanya juga anak-anak. Hari ini bertengkar, jam berikutnya mereka sudah berteman dan bermain bersama lagi. Tak ada dendam di antara mereka, apalagi sampai lapor kepada orang tua, seperti yang biasa terjadi di zaman now.

Dan berikut adalah hal-hal yang sering memicu keributan di antara mereka saat bermain bola:


1. Bola Menyentuh Tangan



Ketika bola menyentuh tangan dan diklaim oleh tim lawan, namun yang bersangkutan tidak mengakui, maka terjadilah keributan. Kedua belah pihak bersitegang urat leher, beradu argumen untuk membenarkan diri masing-masing.

Maklumlah, karena pertandingan itu tanpa wasit yang menghakimi, maka kedua belah pihak terus mengklaim sebagai pihak yang benar, hingga salah satunya mau mengalah, agar pertandingan bisa dilanjutkan.

Lucunya lagi, kadang pihak yang dituduh tersentuh bola itu tetap ngotot meski jelas dan banyak saksi bahwa bola itu menyentuh tangannya. Alasannya, “itu kena bahu, bukan kena tangan. Bahu itu bukan tangan,” jawabnya ngeles.


2. Bola Keluar Lapangan

Jika bola keluar lapangan, maka dianggap bola mati, dan harus dilempar ke dalam. Namun karena batas-batas lapangannya tidak jelas, maka hal ini sering menjadi pemicu keributan saat bermain. Apalagi ketika seorang pemain sedang asyik menggiring bola dan berhasil melewati berbagai rintangan, tiba-tiba diklaim oleh pihak lawan bahwa bola telah keluar lapangan, tentu ia protes, dan berakhir dengan keributan.


3. Gol Dianulir



Setelah berhasil mencetak gol, namun dianulir alias dianggap tidak sah oleh pihak lawan, tentu bikin kesel. Pihak yang menganulir biasanya karena mereka sudah kalah duluan, sehingga tak ingin kekalahan mereka bertambah lagi. Maka kadang dicari-cari alasannya, seperti dianggap ofside, bola sudah mati, lemparan ke dalam dengan terangkat kaki, dan sebagainya. Dan tentu saja pihak yang menang juga bersikeras bahwa gol itu sah. Jadi wajarlah hal ini juga sering memicu keributan saat anak-anak bermain bola.


4. Ketendang Betis Lawan



Nah kalo yang ini bukan hanya keributan, tapi kadang juga berakhir dengan perkelahian. Yah bisa saja ketika menendang bola, lalu tanpa sengaja mengenai betis lawan. Merasa sakit lalu emosi, maka ia membalas dengan pukulan secara spontan, atau mencari kesempatan menendang balas ke betis lawan. Jika ini terjadi, biasanya pertandingan akan segera diakhiri.
***
Itulah sekurangnya 4 hal yang sering bikin keributan saat anak-anak bermain bola. Lalu bagaimana dengan pengalaman Agan saat bermain bola di waktu kecil dulu?(*)