rinaldikarza
TS
rinaldikarza
Penerapan Integrasi Sistem Transaksi Jalan Tol JORR Ditunda

Ruas Tol JORR W1(Foto: PUPR)

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunda penerapan Integrasi Sistem Transaksi Tol di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau  Jalan Tol JORR. Penundaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan dan masukan dari berbagai elemen masyarakat.

Selain itu, penundaan ini juga untuk memberikan kesempatan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dapat melakukan sosialisasi secara lebih intensif kepada masyarakat.


Sebelumnya, penerapan integrasi sistem transaksi ini akan diberlakukan pada hari ini (Rabu, 20/6) pukul 00.00 WIB. Sistem ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan di Jalan Tol JORR. Sehingga dapat memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang menjadi persyaratan dalam pengoperasian jalan tol.


Adapun peningkatan kualitas layanan jalan tol melalui integrasi sistem ini adalah pertama, meningkatnya efisiensi waktu tempuh. Karena transaksi hanya dilakukan satu kali.

Sebelumnya pengguna ruas tol JORR melakukan 2-3 kali transaksi untuk perjalanan lintas-seksi atau ruas. Mengingat tol JORR dikelola oleh Operator (BUJT) yang berbeda-beda, sehingga masing-masing ruas tol memiliki gerbang pembayaran.


Pasca Adanya Integrasi Sistem Jalan Tol JORR, Lima Gerbang Tol Akan Dialihkan


Dengan adanya integrasi sistem transaksi, maka lima gerbang tol akan dihilangkan. Yaitu GT Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji sayap arah Bintaro. Sehingga kemacetan di tengah ruas tol diharapkan akan berkurang. Transaksi hanya akan dilakukan satu kali pada gerbang tol masuk (on-ramp payment).

Kedua, integrasi sistem akan menurunkan tarif tol JORR untuk kendaraan angkutan logistik golongan II, III, IV dan V. Sehingga dapat mendukung pembentukan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan kompetitif.

Penyesuaian tarif tol diharapkan dapat menjawab kebutuhan  pelaku logistik dan mendorong truk per kontainer untuk memanfaatkan jalan tol. Sehingga akan mengurangi beban jalan arteri.

Dengan demikian  jalan arteri akan senantiasa dalam kondisi mantap. Selain itu juga akan mengurangi antrian lalu lintas jalan arteri yang padat seperti pada kawasan Tanjung Priok.

Melalui penyederhanaan sistem transaksi, akan berlaku sistem terbuka dengan pemberlakuan tarif tunggal. Dimana pengguna tol – sesuai golongan kendaraannya – akan membayar besaran tarif tol yang sama, tanpa memperhitungkan jauh dekatnya jarak tempuh.

Tarif baru akan berlaku untuk 4 ruas dan 9 seksi tol JORR dengan panjang keseluruhan 76,43 km. Terdiri dari Seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Seksi E2 (Cikunir-Cakung), Seksi E3 (Cakung-Rorotan), Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E-2, E-2A, NS (Rorotan-Kebon Bawang), dan Jalan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.

Penundaan ini berlaku hingga sosialisasi kepada masyarakat dinilai memadai oleh Kementerian PUPR.

Sumber

0
1K
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan