gta007Avatar border
TS
gta007
Banyak Orang Tetap Bodoh Walau Membaca Buku

Bukan hal yang baru jika Indonesia dikritik sebagai negara yang rendah tingkat literasinya. Berbagai alasan dituduh menjadi penyebabnya.

Buku adalah jendela dunia.Bukan hal yang baru jika Indonesia dikritik sebagai negara yang rendah tingkat literasinya, baik membaca,menulis mapun berpikir kritis.

Berbagai survei menghadirkan fakta angka-angka sedikitnya tingkat membaca bangsa ini dan membandingkannya dengan negara-negara Skandinavia atau negara Eropa Barat, berbagai alasan dituduh menjadi penyebabnya: mulai dari infrastruktur yang buruk, kualitas pendidikan yang buruk, gizi yang buruk, buku yang mahal dan sebagainya. Sedangkan kondisi kemampuan menulis, lebih menyedihkan lagi dari kemampuan dan keinginan membaca. Produksi jurnal ilmiah di tingkat universitas se-Asia Tenggara, Indonesia di daulat sebagai yang paling rendah. Padahal lulusan universitas adalah ujung tombak budaya menulis di Indonesia.

Bagaimana sesungguhnya nasib membaca dan menulis di Indonesia?
Dewasa ini seharusnya banyak orang tidak asing lagi dengan kehadiran gawai e-book reader. Negara Indonesia dikenal dengan penduduknya yang mudah adaptasi dengan teknologi terbaru khususnya gadget.Namun hingga hari ini, buku digital belum mempengaruhi pasar pembaca buku manual disebabkan oleh hal yang kita semua pahami: minat baca masih lemah, apapun bentuknya.

Literasi dianggap sebagai kemampuan dasar bertahan hidup di era demokrasi post-modern. Literasi adalah kemampuan membaca, menulis dan berpikir kritis.Walau pada hari ini kenyataannya kita bisa saksikan bahwa banyak orang berpendidikan tinggi ternyata tidak punya kemampuan literasi.

Dalam pelbagai survei yang sering dikutip untuk menyetakan rendahnya minat baca bangsa ini, kemampuan literasi yang seharusnya mencakup tiga hal tadi, disederhanakan menjadi hanya minat baca. Akibatnya banyak orang berlomba-lomba untuk menunjukan diri menjadi sebagai orang yang membaca, berpikir dan menulis dikesampingkan. Hal ini ditangkap juga oleh kapitalisme yang meraup keuntungan dari literasi dangkal tersebut.

Romantisme akan buku

Kedangkalan pemahaman soal literasi yang ditangkap pasar juga memunculkan tren yang lain: Romantisme akan buku. Apa yang dilakukan oleh para selebgram adalah bentuknya. Buku, dianggap menjadi sebuah benda ajaib yang mampu menaikan status sosial pembacanya. Tren pejualan buku yang dipegang oleh distributor sekaligus produsen pertama di Indonesia adalah buku-buku motivasi, atau buku fiksi dengan pesan moral tertentu, buku agama yang mengajarkan menikah dan menanti jodoh adalah keutamaan dalam hidup ini dan sebagainya.Buku yang diproduksi dan dibeli secara besar-besaran adalah buku yang menyesuaikan tuntutan literasi yang sekedar membaca, bukan buku yang mengajak untuk berpikir secara kritis dan mampu menuangkan buah pikirnya melalui tulisan.



Sekarang mulailah dengan berkunjung ke toko buku di kota agan, buku apa yang paling pertama muncul dalam pajangan? apakah buku tentang perjalanan hidup seorang selebgram berusia 24 tahun yang berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri? Buku jual mimpi atau motivasi? Buku berisi rahasia pengusaha sukes eksklusif dengan membeli buku ini? Buku 30 hari mencari cinta sejati yang diridhoi Allah? Atau buku fiksi yang berisi ajaran moral tertentu? Buku-buku itu yang mengisi pasar dan pikiran bangsa Indonesia sesungguhnya walau begitu tetap saja bangsa kita didaulat sebagai minat baca yang rendah. 


Hari ini membaca buku tidak bisa jadi penentu ukuran kecerdasan seseorang. Kemampuan berpikir tidak diasah melalui membaca buku apabila buku yang dibaca memang sengaja tidak mengajak untuk berpikir karena menyodorkan standar nilai moral dan ajaran tertentu.


Pembaca buku hari ini tidak harus ditakuti oleh penguasa karena berpotensi untuk membangkang dan kritis, pembaca buku hari ini adalah hasil dari romantisme akan buku dan monopoli pasar buku cetak. Sebuah lingkaran setan dibentuk bagi pembaca jenis ini, pembaca tidak diajak belajar berpikir kritis agar mereka sengaja tidak menyelesaikan permasalahan hidupnya seperti rejeki dan percintaan karena penyelesaian akan masalah hidupnya dijual dalam bentuk buku yang lain yang harus dibeli.


0
18.4K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan