BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Angka kecelakaan mudik turun 29 persen

Pemudik bersepeda motor melintasi Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018). Pemudik bersepeda motor mendominasi kecelakaan dalam arus mudik.
Jumlah kasus kecelakaan arus mudik 2018 dari Rabu (7/6/2018) hingga Jumat (15/6/2018) turun 29 persen jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya. Pada arus mudik tahun ini, jumlah kecelakaan mencapai 1.154 kejadian.

"Operasi Ramadniya tahun sebelumnya (kecelakaan) mencapai 1.623 kejadian," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/6/2018) seperti dikutip dari Republika.co.id.

Selain angka kecelakaan, jumlah korban kecelakaan juga turun. Di periode yang sama tahun lalu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 616 orang. Sedangkan korban jiwa tahun ini mencapai 242 orang alias turun 61 persen.

Jika angka ini bisa bertahan hingga arus balik selesai pada Minggu (24/6/2018), maka bisa menjadi angka kecelakaan terendah pada arus mudik dan balik.

Selama ini, angka kecelakaan arus mudik dan balik selalu di atas 3 ribu kejadian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai libur Lebaran dan cuti bersama yang panjang menjadi salah satu faktor yang menurunkan angka kecelakaan pada arus mudik Lebaran 2018. "Dengan situasi yang lebih longgar, jadi Lebaran tahun ini lebih sedikit kecelakaannya," kata dia, Sabtu (16/6/2018) seperti dinukil dari Liputan6.com.

Darmin menilai, faktor kelelahan dan mepetnya waktu mudik turut menyebabkan jatuhnya korban. "Kecelakaan ini awalnya kelelahan. Mau maju enggak bisa, mundur juga bingung, mereka enggak bisa keluar," ujarnya.

Setyo menerangkan dari 1.154 kejadian kecelakaan tersebut ada 2.377 unit kendaraan yang terlibat.

Menurut Setyo, kecelakaan lalu lintas hingga hari Lebaran didominasi oleh sepeda motor. Menurutnya, pemudik dengan sepeda motor perlu diwajibkan beristirahat di pos-pos cek poin, untuk mengurangi kecelakaan.

Pemudik dengan sepeda motor secara jumlah memang paling besar dibanding dengan pemudik moda transportasi lainnya.

Sejak 2016, jumlah sepeda motor yang digunakan untuk mudik melonjak tinggi. Hal ini tak lain karena faktor biaya.

Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan pada 2017 menunjukkan, rerata biaya mudik dengan sepeda motor jauh lebih hemat dibanding moda transportasi lain.

Secara rerata, mudik dengan sepeda motor hanya butuh biaya Rp156,1 ribu. Sedangkan paling mahal dengan pesawat yang mencapai Rp4,7 juta.

Namun di balik murahnya biaya itu, tersimpan bahaya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bulan lalu menyatakan tak menganjurkan mudik menggunakan sepeda motor.

"Dua tahun berturut-turut tercatat rekor kecelakaan (arus mudik dan balik) itu 75 persen dikarenakan sepeda motor," ujar Budi di Jakarta, Senin (7/5/2018) seperti dipetik dari okezone.com.

Dia menyarankan pemudik menggunakan angkutan lain misalnya pesawat, kereta api, atau kapal laut. Jika tetap mau membawa sepeda motor, bisa menggunakan program mudik angkut motor gratis.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...urun-29-persen

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Vonis penjara terlama aktivis pro-kemerdekaan Hong Kong

- Uang beredar meningkat inflasi belum tentu naik

- Abu Stephen Hawking menuju tanah, suaranya ke ruang angkasa

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
797
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan