Kisah ini diawali dari seorang anak yang bernama budi. Budi adalah anak yang baik dan periang di masa kecilnya dia sering bermain bersaama teman-temannya, tetapi hal teresbut tudak berlangsung lama dikarenakan kedua oangtua budi bercerai. hidup seorang diri sebagai single parent membua budi juga harus berusaha keras demi mencukupi kebutuhan keluarga, Seyum riang yang selalu ada di wajah budi pun sedikit demi sedikit mulai sirna. yang tertinggal hanyalah rona kebencian terhadap sang ayah yang meninggalkan mereka bedua
hingga pada suatu saat, ibu budi mengalami sakit keras, budi yang masih kecil merasa bingung untuk berbuat apa, dia meminta bantuan kepada orang-orang tetapi tetap tidak ada yang mau menolong. Dalam keadaan yang mendesak tesebut budi mengambil keputusan untuk berbuat jahat, dia pun berencana untuk mengambil dompet-dompet yang ada di pasar, diawal pekerjaannya dia masih measa takut untuk mengambil dompet di pasar, untuk peratama kalinya budi berhasil mendapa dompet dan berhasil mendapatkan uang sebesar 500.000, dengan uang itu dia membawa ibunya untuk berobat ke puskesmas dan ibunya pun sehat
keberhasilan mencuri yang pertama tentunya membuat nyali budi semakin berani untuk melakukan aksi-aksi yang selanjutnya. suatu saat dia pun mulai beraksi, tanpa disadari dia sudah dimata-matai oleh polisi preman yang sudah siap untuk menangkap si budi, nahasnya ternyata budi gagal mengambil dompet ibu-ibu tersebut sehingga dia digebukin oleh warga yang melihat, polisi preman pun terlambat untuk melerai amukan warga yang sehingga budi pun hampir tewas digebukin warga
untungnya saat itu ada uztad yang memisahkan mereka, budi pun dibawa kerumah sakit, mulai saat itu budi berjanji pada ustad dan kepada Allah untuk tidak melakukan kejahatan lagi, ibu budi pun senang atas janji yang telah diucapkan budi, beberapa bulan kemudian budi sudah bekerja sebagai penjaga toko di pasar, dan kaena keuletan dan kegigihannya dalam  bekerja , budi pun mendapatkan posisi yang baik di toko tersebut, dan semua orang yang bekerja di toko tersebut senang kepada budi

yang menjadi esensi dari cerita ini adalah, kesulitan hidup bukanlah alasan untuk melakukan kejahatan, dan apabila kalian sudah terlanjur melakukannya maka cepat-cepatlah bertaaubat karena Allah adalah maha pengasih dan penyayang yang akan memberi ampunan kepada umatnya yang benar-benar ingin bertaubat

Terimakasih