rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Harga Bitcoin Terus Turun, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi.(Foto: Bitcoin)

Jakarta – Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, harga Bitcoin dan cryptocurrency memang cenderung tidak stabil.  Ia bahkan bisa menurun hingga 50 persen ke level terendah. Hal itu dikarenakan kasus peretasan selama sepekan ini, yang membobol koin senilai sekitar 37 juta dollar AS (sekitar Rp 516,5 miliar).

Biro penukaran cryptocurrency asal Korea Selatan dan Coinrail menyampaikan bahwa para peretas memperoleh sekitar 30 persen dari cadangan koin dan token. Beberapa token yang terdampak adalah Pundi X (NPXS), ATX, NPER dan DENT.


Untuk mengatasi masalah ini, Coinrail mengatakan jika penukaran koin akan dilakukan secara offline sementara waktu dan aset yang tersisa dipindah ke cold storage (dibekukan).


Sementara pihaknya tetap akan meninjau sistem keamanan dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk melakukan investigasi. Namun tidak disebutkan, bagaimana pertukaran offline bisa mengganti kerugian pelanggan.


Dilaporkan Ars Technica, Senin (11/6/2018), harga bitcoin turun sebanyak enak persen. Bitcoin telah kehilangan separuh harganya sejak tahun lalu, di mana nilai tukarnya cukup fluktuatif.


Koin virtual lainnya, termasuk ethereum juga mengalami nasib serupa pada Senin pagi, setelah terus anjlok selama dua bulan terakhir.

Biro Penukaran Lainnya Juga Mengungkap Sebab Harga Bitcoin Anjlok

Coinrail hanya satu dari biro penukaran mata uang digital yang melaporkan pencurian jutaan koin digital berharga, akibat ulah hacker.

Sebelumnya, pada Januari lalu, biro penukaran uang digital Jepang, Coincheck juga melaporkan pencurian cryptocurrency XEM senilai 400 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 juta triliun). Biro lain seperti Tether dan EtherDelta juga melaporkan hal serupa. Baca juga: Harganya Turun Lagi, Nilai Bitcoin Terpangkas Rp 900 Triliun

Tak hanya para biro penukaran mata uang digital, peneliti dari 360 Netlab juga mengabarkan adanya operasi dari para peretas, yang mencuri koin ethereum. Koin yang dicuri adalah yang disimpan oleh end user di dalam aplikasi dan instalasi penambangan yang kurang aman.

Senin pagi, para peneliti mengungkapkan jika pencuri berhasil mencuri koin senilai lebih dari 20 juta dollar AS (sekitar Rp 279,2 miliar).


Sumber
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan