pacokmerah
TS
pacokmerah
ayah.
Tangan kecil ini telah menjadi kuat ayah"...........................!!! 
walau berulang kali jatuh dan kalah,,
bangkit dan berdiri dengan tatapan marah
aku marah karena sendiri ayah".........!!!!
aku marah karena tak ada yg menghukum ku" 
aku marah karena tak ada yg memelukku".....
aku marah karena......
"Tak ada yg mengajariku.......................................
hatiku perih ayah",,,apa yg harus aku lakukan,,?


 
tapi krn kemarahan itu, kini aku tau....
aku marah karena kehilangan
mu........
HS...


.......................................................................................end...............................................................................................


Ibu....ibu....ibu,,,,,,,,!!!
Anak kecil itu berlari menuju pintu rumah yg terlihat sepi...tiada siapa disana......
Kosong ..... !!!!
Nanar matanya mencari dimana ibu,,,,
lalu duduk ia dimuka pintu menunggu,
tak lama datanglah sosok tua yg masih memakai mukena lusuh,
yg warna putih nya telah menguning.......
"Assalammualaikum......" Ucap nya .....
...."ah ibu dari mana"..? 
...."Habis tarawih" ..... 
"Kamu tidak sholat tarawih"..............................? sembari masuk kedalam rumah,


hanya itu yg aku saksikan saat ramadhan tiba,
ia telah renta namun semangatnya mengabdi pada ILAHI tak pernah pudar sprti mukenanya,
kadang ia bercerita betapa sulit mengikuti gerakan imam yg cepat,
atau betapa sulit berdiri untuk memulai rakaat yg baru,
namun skrg ibu tua itu bahagia.
karena telah hidup bersama anak sangat mengasihinya,

mungkin cerita ini yg akan kau ceritakan padaku ayah,tentang ibu mu"....tentang nenek ku"..... 
Bila saat ini kau ...ada"


.......................................................................................end...............................................................................................



Sore itu tampak mendung,
namun masih terduduk iya melamun, sendiri.....! ya..sendiri,
Kekasih nya telah berpulang, mewasiatkan muzhaf lusuh yang banyak lepitan didalamnya,
tanda baca itu selalu ada,selalu ia buka setelah menunaikan sholat........
"si mbah kakung orang yg baik"......katanya,
hanya itu yg terucap....namun matanya seolah bercerita betapa ia menyayangi kekasihnya itu
yg dulu selalu menggoda nya saat pulang sekolah rakyat,
yang selalu meng usilinya dgn teman2nya.........
yg selalu.......ada dan melekat dalam ingatannya,
hingga detik ini pun ia merasa kekasihnya hidup dalam hati dan jiwanya,



ayah.......mungkin ini yg akan kau ceritakan padaku tentang
ibu dan bapak mu"....tentang nenek dan kakek ku".......
jika kau masih ada,"


.......................................................................................end...............................................................................................



Saat itu, dikota yg tidak terlalu ramai.......
sambil menaiki sepeda ontel ia menghampiri wanita yg sangat cantik jelita,
sungguh sangat terpesona rupanya,
kadang wanita itu tersenyum..............
kadang wanita itu cemberut.............
"hahaha......"aku jatuh cinta"....kata pemuda itu dalam hati,
seyiap hari ia menunggu pujaannya sepulang sekolah,
"memang hanya anak priyayi yang bisa bersekolah disana".....
tapi pemuda itu tak pernah menyerah,
dan hingga kini......
pemuda itu telah memenangkan hati sang jelita,
yg telah beranjak senja,
yg telah menjadi ibu dari anak-anaknya,
yg telah menjadi nenek dari cucu-cucunya,
yg telah menjadi buyut dari cicit-cicitnya,
Yg telah menjadi teman semasa hidup nya,
yang setia mencintainya......" dia menjadi istri dan ibu yg baik "...
walau kadang galak dan cerewet......

hanya satu-satunya.....
yg kau warisi mushaf itu....

ah......Ayah".....
mungkin ini yang akan kau ceritakan padaku tentang ayah mu..tentang kakek ku.....
jika saat ini kau masih ada..........


.......................................................................................end...............................................................................................



Betapa naif jika orang bertanya, 
"apakah kau menyayangi ibumu"....?

Dan selalu aku jawab dgn jawaban yg sama,  "Sama seperti aku menyayangi ayah ku".

bukankan Rasul mendahului ibu, ibu, ibu, baru ayah mu".....?
memang benar.....jawabku. 

lalu akupun bertanya, " sahabat.......Apakah kamu tau berapa tetes keringat ayah mu saat bekerja...?
mencari nafkah untuk istri dan anak2 nya.....? 
Apakah kamu tau dgn apa dia mengisi perutnya kala lapar disela lelahnya".......?

terkadang ketika pulang membawa hidangan lezat,
ia lebih memilih anak dan istrinya untuk memakannya,
dan dimalam hari ia mengusap punggung mu dan mengipasi mu saat beranjak tidur,
hingga kau terlelap...!
sahabat" .......  "Ibu mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan"
dan balasannya adalah syahid"
..... Dan ayah......... 
Mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya untuk menjaga amanah yg dilimpahkan padanya....
iya,kamu.............................................
kamu, anak dan istrinya..... "Lalu apa balasannya".....?


Ayahku pernah berkata......" Nak....jika kamu besar dan bersahaja,,tidak akan pernah ayah meminta apa yang kau
punya"....
tidak akan pernah ayah merepotkanmu dgn masa tua ayah....
yang ayah harapkan hanya satu... hanya... "doa"....  
Sebagai lentera dalam gelapnya kubur ayah...
Ya Hanya itu saja............. !!

"Rabbighfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa"...........................................................................
“Ya ALLAH ya Tuhan ku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku.... 
dan sayangilah mereka.... sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku, menyayangiku..... sedari sewaktu aku kecil.”...... 


Dan sekarang apa yg akan kau pinta dari anak2 mu...............wahai sahabat"......?? 



"Ayah"....aku pun meminta hal yg sama pada mereka.....pada banyu dan rafa.........tidak berbeda...karena kita sama......
krn skrg,
aku menjadi AYAH"........







0
537
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan