ujankzAvatar border
TS
ujankz
Koalisi Empat Partai Gagasan Rizieq, Yusril: Semoga Saya Tidak Dikerjain lagi
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra masih kesal pada masa lalunya dengan Amien Rais. Tampaknya ia tak akan bisa lupa sampai kapan pun.

Ia pernah mengatakan Amien Rais berdusta saat menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999. Dusta itu terkait pemilihan presiden dimana dirinya saat itu harus berkompetisi dengan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Padahal, kata Yusril, ia semestinya merupakan calon tunggal.

Sulit percaya pada Amien Rais, itu yang Yusril rasakan hingga kini. Maka ketika kali ini ia mendengar akan ada deklarasi terbuka koalisi partai untuk Pemilihan Presiden 2019 yang disampaikan oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, ia menyambut positif tapi tetap bersikap waspada terutama pada Amien Rais.

Usulan koalisi empat partai disampaikan Rizieq saat bertemu Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais di sela pelaksanaan umrah di Mekkah.

Yusril menyebut usulan itu merupakan langkah positif untuk mewujudkan keinginan umat.

Menurut Yusril, dilansir dari CNN, usulan itu perlu segera ditindaklanjuti oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang.

Ia berharap pembicaraan nantinya mengarah pada soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung dalam pemilu 2019. Yusril mengingatkan agar pembicaraan bisa dilakukan secara jujur. Ia khawatir kejadian 1999 lalu terulang kembali pada dirinya.

"Mudah-mudahan tidak terulang seperti kasus 1999 saya kan ikut dikerjain saat 1999 itu. Kami berharap kali ini ada satu pembicaraan yang baik dengan kejujuran, khususnya kepada Pak Amien Rais, saya berharap demikian," ujar Yusril, Senin (4/6).

Sebelumnya Yusril menyebut Amien Rais pernah berdusta saat menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 silam. Dusta itu terkait pemilihan presiden dimana dirinya saat itu harus berkompetisi dengan Gus Dur dan Megawati. Padahal, menurut Yusril, semestinya dirinya merupakan calon tunggal.

Ia menyebut peristiwa 1999 itu merupakan dusta Amien Rais.

"Saya sudah sering mengatakan Amien Rais itu berdusta. Sampai hari ini Amien Rais tidak berani men-challenge omongan saya tidak benar. Itu fakta sejarah," ucapnya di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (2/3).

Ia mengenang, kala itu masa pendaftaran calon presiden 1999 ditutup pada pukul 07.00 Wib. Yusril mengaku telah mendaftar sebelum pendaftaran ditutup. Berkas-berkas persyaratan pun telah diserahkan ke pihak MPR. Saat itu pemilihan presiden dilakukan oleh anggota DPR dan MPR, tidak seperti sekarang yang dipilih langsung oleh rakyat.

Pada waktu pendaftaran ditutup, kata Yusril, tidak ada orang lain yang mendaftar sebagai calon presiden selain dirinya. Dia berani mengatakan hal tersebut karena mengaku berada di gedung MPR memantau siapa yang akan mendaftar.

"Gus Dur belum daftar, Megawati belum juga, tapi jam 8 mereka daftar," kata Yusril.

Bukan hanya terlambat, kata Yusril, berkas mereka juga tidak lengkap. Padahal seseorang yang ingin mendaftar menjadi calon presiden mesti menyerahkan sejumlah berkas. Itu termasuk berkas menyangkut kesehatan, tidak sedang terjerat kasus hukum, tidak sedang pailit, dan tidak terlibat Gerakan 30 September 1965.

Yusril mengklaim telah menyerahkan semua berkas tersebut. Berbeda dengan kedua peserta lainnya. 

"Gus Dur tidak menyerahkan apa-apa. Megawati juga tidak," katanya.

Namun semua berlanjut. Sidang Paripurna MPR dimulai pada pukul 09.00 Wib. Agenda sidang yakni pemilihan presiden.

Ia kaget, karena Amien Rais yang kala itu menjabat sebagai Ketua MPR mengatakan bahwa ada tiga calon presiden yang akan dipilih. Mereka adalah Gus Dur, Megawati dan Yusril. Menurut penuturan Amien, lanjut Yusril, ketiga calon presiden telah menyerahkan berkas-berkas syarat pendaftaran.

"Ketiga-tiganya telah menyerahkan berkas dan lengkap. Jadi kita sahkan tiga calon, setuju?" Yusril menirukan ucapan Amien kala itu.

Yusril mengaku bisa saja menginterupsi dan mengatakan bahwa Amien Rais berdusta. Selain itu, dirinya bisa saja membeberkan bahwa Gus Dur dan Megawati mendaftar setelah masa pendaftaran ditutup dan keduanya juga belum menyerahkan berkas-berkas persyaratan sebagai calon presiden.

Namun Yusril memilih diam. Ia saat itu menilai, keputusan yang diucapkan dalam rapat terbuka untuk umum adalah sah secara hukum.

"Saya tidak teriak. Saya diam saja, karena saya tahu keputusan yang diucapkan dalam rapat pleno terbuka untuk umum, itulah yang mengikat," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Hanafi Rais, putra Amien Rais yang juga Wakil Ketua Umum PAN menjawab, "Profesor Yusril layak dan pantas untuk maju Pilpres 2019. Move on dan move forward, Prof."

Ketika ditanya apa benar Gus Dur dan Megawati sebenarnya terlambat mendaftar dan tidak memenuhi berkas, ia tidak menjawab. (af)

SUMBER
Diubah oleh ujankz 05-06-2018 04:38
0
2.2K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan