Beijing, CNBC Indonesia - China menyuarakan kekecewaannya terhadap keputusan Uni Eropa (UE) yang mengajukan keluhan tentang hak kekayaan intelektual kepada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade organization/ WTO) ketika Beijing juga sedang terlibat dalam perselisihan serupa dengan Amerika Serikat (AS).

UE melayangkan laporannya kepada WTO hari Jumat (1/6/2018), menuduh Beijing secara tidak adil meminta perusahaan asing untuk menyerahkan teknologi mereka kepada perusahaan-perusahaan China agar dapat berbisnis di negara itu, tulis AFP hari Senin (4/6/2018).

"China menyatakan penyesalan atas Uni Eropa yang mengajukan pengaduan dan akan menanganinya sesuai dengan prosedur penyelesaian sengketa WTO," kata Menteri Perdagangan China melalui pernyataan yang diterbitkan hari Minggu.

"Pemerintahan China selalu menekankan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual dan telah mengadopsi banyak tindakan kuat untuk melindungi hak dan kepentingan sah dari pemegang hak kekayaan intelektual domestik dan asing," tambahnya.

Perusahaan asing perlu membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan lokal untuk melakukan bisnis di pasar China yang sangat besar, yang sering melibatkan berbagi teknologi dan pengetahuan mereka.

Tuduhan AS bahwa China mencuri rahasia perusahaan adalah pusat dari perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Washington sendiri mengajukan keluhannya kepada WTO atas dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual China pada tanggal 23 Maret 2018 lalu.

Dilansir dari AFP, kedua negara telah mengadakan serangkaian negosiasi yang bertujuan untuk mencegah perang dagang.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan Wakil Perdana Menteri China Liu He mengadakan pembicaraan pada akhir pekan lalu, yang berakhir dengan peringatan Beijing bahwa setiap kesepakatan akan batal jika Washington menindaklanjuti ancaman untuk memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang China.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-kekecewaannya