Dalam fotografi, kita mengenal istilah Dynamic Range. Dynamic Range adalah sebuah parameter untuk menggambarkan rentang intensitas cahaya, mulai dari shadow tergelap hingga highlight tercerah. Ini bisa diukur dalam Exposure Value (EV) atau ’stop’.



Sebagian pemandangan memiliki dynamic range yang lebar, artinya ada perbedaan signifikan pada nilai eksposur antara shadow dan highlight, misalnya, memotret siluet pada saat matahari terbenam. Sementara, sebagian pemandangan lainnya memilih rentang level brightness yang lebih sempit.

Ketika kita memotret, sebenarnya ada dua dynamic range yang harus dipertimbangkan, yaitu Dynamic Range pemandangan yang ditangkap dan Dynamic Range sensor kamera.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada dua tipe dynamic range. Kemudian muncul pertanyaan, apakah kita bisa mengatur exposure compensation untuk meningkatkan dynamic range pada foto? Jawabannya adalah tidak.



Exposure compensation pada kamera hanya memberi dampak pada keseluruhan brightness foto. Fitur ini memungkinkan kita untuk menggeser histogram ke kiri atau kanan untuk memastikan salah satunya, highlight atau shadow, yang tidak kehilangan detail. Akan tetapi, kita tidak bisa meningkatkan atau menurunkan dynamic range itu sendiri.

Performa dynamic range terbaik dari sensor, biasanya ada pada saat memotret dalam ISO terendah dengan menggunakan format RAW. File RAW akan menyimpan informasi lebih banyak dibandingkan format JPEG, sehingga lebih mudah mengatur detail gambar yang harus cerah atau gelap saat post-processing.



Photography by Barry Kusuma
www.BarryKusuma.com(Stock Photo & Footage Video)
www.Alambudaya.com (Blog and Travel Journey).