rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
[COC GL] Apa yang Kita Makan Menyumbang Kerusakan Lingkungan

[COC GL] Apa yang Kita Makan Menyumbang Kerusakan Lingkungan


phys.org

Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Makanan memberikan asupan gizi yang dibutuhkan manusia. Asupan makanan pun menjadi sumber tenaga untuk manusia berkegiatan. Pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh diperlukan makanan yang bergizi, bukan enak. Namun karena manusia diberkahi akal, mereka mulai berkreasi dan berinovasi menghasilkan makanan yang tidak hanya bergizi tapi enak dari segi rasa.

Bagi sebagian orang aktifitas makan bukan hanya urusan memenuhi kebutuhan pokok tapi telah berubah menjadi pemuas hasrat. Banyak orang yang rela berburu makanan karena sekedar penasaran. Sebenarnya ini sah-sah saja. Namun yang jadi masalah ada lebih banyak orang yang menyisakan makanannya. Sisa makanan tersebut otomatis menjadi limbah.

Fenomena tak menghabiskan makanan ini menjadi hal yang lumrah. Terlebih menyisakan makanan bukan sebuah tindak kejahatan. Maka orang-orang tanpa rasa bersalah melakukan itu terus dan terus seperti itu. Padahal menyisakan makanan akan berdampak pada lingkungan. Sebab limbah makanan nyatanya menghasilkan gas metan, di mana gas metan ini 23 kali lebih kuat daripada CO2 untuk menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca.


wlrn.org

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat, setidaknya ada 1,3 miliar ton makanan yang terbuang dalam setahun. Menurut World Resources Institute, lembaga penelitian lingkungan, dibalik 1,3 miliyar ton makanan yang terbuang setiap tahun diseluruh dunia, terdapat 45 triliun galon air yang juga terbuang. Angka tersebut mewakili 24 persen air yang digunakan untuk agrikultur. Sektor tersebut menggunakan 70 persen air bersih di seluruh dunia.

Bukankah begitu besar jumlah makanan yang terbuang? Padahal di belahan Afrika saudara-saudara kita kelaparan. Di sisi lain, ada satu dari setiap tujuh orang di dunia menderita kelaparan. Serta lebih dari 20.000 anak di bawah usia lima tahun yang mati kelaparan setiap harinya. Sungguh terlihat tidak adil. Mereka kelaparan sementara kita membuang-buang makanan.

Orang-orang Amerika membuang rata-rata sekitar 209-254 pon makanan setiap tahun. Singapura membuang hingga hampir 600.000 ton makanan per tahun sementara orang-orang Jepang dan Australia membuang seperempat dari semua volume makanan dan masing-masing makanan itu bernilai 6 miliar dolar.

Makanan yang disia-siakan oleh orang Australia benar-benar dapat memberi makan seluruh negeri itu selama tiga minggu, 5% dari sisa makanan orang Amerika cukup untuk memberi makan 4 juta orang selama sehari, sisa makanan orang Prancis dapat memenuhi seluruh Kongo dan sisa makanan orang Italia dapat memberi makan Ethopia yang kekurangan gizi.

Mereka yang membuang makanan, belum sadar bahwa setiap makanan mempunyai food print (jejak makanan). Food Print atau jejak makanan adalah bagaimana makanan tersebut bisa hadir ditengah-tengah kita. Berapa jarak yang dibutuhkan agar makanan tersebut sampai di tempat kita.

Berbicara mengenai food print (jejak makanan) di Indonesia, cukup tinggi. Mengapa? Sekitar 49,3 persen produk pangan negeri ini, baik bahan mentah sampai pangan jadi dari luar daerah dan impor. Makanan yang dihadirkan dari tempat jauh akan menimbulkan food print lebih besar. Ini bisa berarti lebih banyak menggunakan energi untuk pengiriman hingga melepaskan karbon lebih banyak.

Di negara-negara dengan konsumen sadar lingkungan, perkara ini menjadi hal yang serius. Maka tak heran jika di negara tersebut kita dapat menemukan penjual yang menjajakan buah-buah berlabel jarak. Misal Jeruk, tertera label. Label yang memberikan keterangan jarak yang dibutuhkan makanan untuk sampai ditempat tersebut.

Lantas dengan label ini sangat diharapkan konsumen jadi lebih peduli dengan makanan yang dibelinya. Misalnya kita membuang satu kilo jeruk, berarti kita telah membuang air yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilo jeruk. Belum bensin yang dibutuhkan untuk mengangkut jeruk tersebut sampai ditempatkan kita.

Jadi mulai sekarang jangan lagi menyisakan makanan. Makanlah sesuai dengan porsi yang dapat kamu habiskan. Jika kamu membeli makanan mentah, lihat seberapa lama kamu akan memproses makanan tersebut. Jangan sampai makanan mentah tersebut membusuk dan berakhir di tempat sampah.

Mari hargai makanan, karena kecil atau banyak makanan mempunyai dampak akan keberlangsung hidup manusia.

Quote:


Referensi otak, tenaga dan pemikiran dicampur aduk dengan tulisan lainnya
mongabay.co.id
Sumber foto terlampir di bawah foto
0
11.4K
180
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan