powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Selain Buat Pamer, Story WhasApp Buat Apa Sih?

HOT THREAD KE 207
*25 Mei 2018*





Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Salah satu aplikasi perpesanan instan yang paling populer dengan lebih dari 60% pengguna dari seluruh aplikasi chattig yang ada di Indonesia yaitu WhatsApp. Di banding pendahulunya Blackberry Messenger (BBM), WhatsApp memang lebih memberikan kemudahan dalam penggunaannya. Tak seperti BBM yang mengharuskan penggunanya untuk menginvite pin teman terlebih dahulu, pada aplikasi WhatsApp hanya dengan mensave nomor kontak yang orang yang ingin kita jadikan teman, maka kita bisa langsung melakukan chatting dengannya.

Sejak aplikasi ciptaan Jan Koum ini di akuisisi oleh Facebook, WhatsApp terus menambahkan fitur - fitur baru yang membuatnya menjadi seperti kombinasi antara aplikasi perpesanan dan media sosial. Sebagaimana yang kita ketahui, beberapa waktu yang lalu, WhatsApp menambahkan fitur story yang lebih mirip seperti story pada Instagram. Meski di awal kemunculannya banyak di kritik karena menjadikan kesan simple pada WhatsApp hilang, namun saat ini banyak pengguna yang mau menggunakan fitur story ini. Lalu apa sih yang mereka storykan? Dan buat apa tujuannya?

Pamer.

Pamer mungkin sudah jadi salah satu sifat dasar manusia. Kalau dulu, pamer hanya bisa di lakukan secara langsung, sekarang melalui story WhatsApp pun bisa untuk ajang pamer.

Mengeluh.

Ada pula yang menggunakannya untuk mengeluh. Mulai dari mengeluh karena pekerjaan, kondisi kesehatan dan segala macam keluhan. Story WhatsApp udah kayak klinik Tong F*ng aja.

Jualan.

Kalau tipe yang satu ini termasuk tipe yang pandai mengambil peluang. Dari pada story di gunakan untuk hal yang tidak penting, mending di pakai untuk promosi barang dagangan.

Menyindir.

Kesel sama pasangan? Atau teman kerja? Atau tetangga? Atau siapa saja di sekitar kita? Story Whatsapp juga bisa jadi sarana buat menuliskan kekesalan sekaligus menyindir mereka.

Berdoa.

Sama seperti yang ada pada media sosial, story WhatsApp pun bisa di gunakan untuk berdo'a. Padahal do'a kan harusnya ke Tuhan, ngapain di story?

Ngelawak.

Buat yang punya sisi humoris yang tinggi, membuat konten yang lucu pun bisa melalui story WhatsApp juga.

Iseng.

Ada pula yang membuat status di WhatsApp tapi tidak jelas maksud dan tujuannya apa. Mungkin cuma buat iseng - iseng aja.


Tidak ada yang salah memang membuat status/ story di WhatsApp. Toh, nggak selalu efeknya negatif. Kalau kita bisa mengambil peluang, kita bisa gunakan story pada WhatsApp untuk tempat promosi. Apalagi kalau banyak yang mensave nomor kita. Makin luas lah peluang untuk berpromosi gratis. Termasuk saat menjelang lebaran seperti sekarang ini. Jualan perlengkapan ibadah, kue, atau segala keperluan lebaran bisa kita promosikan melalui story WhatsApp.

emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star



Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Opini dan Pengamatan Pribadi TS
Sumur Gambar : Om Google





Diubah oleh powerpunk 26-05-2018 13:29
0
24.9K
241
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan