punkazawa
TS
punkazawa
Menguak Kisah Thypoid Mary, Koki Penular Demam Tifoid di Abad 20
Quote:


Spoiler for "Thypoid Mary":


Quote:


Pada masa itu, di awal abad ke-20, tifoid adalah salah satu pembunuh paling menakutkan. Dengan tingkat kematian diperkirakan antara 1-3 dari sepuluh penderita.

Spoiler for "Killed by thypoid":


Para dokter kala itu berhasil menemukan bahwa penyebab tifoid adalah bakteri, dan mengetahui mekanisme penularannya melalui kontak dengan kotoran pasien. Dengan berkembangnya ilmu epidemiologi pada kala itu, dokter dapat melacak wabah serta menentukan penyebarannya dari satu tempat ke tempat lain.

Spoiler for "Bakteri Salmonella typhi":



Awal cerita pada tahun 1906, liburan keluarga Charles Henry Warren di Long Island terganggu karena enam dari sebelas orang di rumah sewaan yang mereka tinggali mengalami demam tifoid, ia kemudian meminta George Soper, seorang sanitarian, untuk menyelidiki kejadian itu. 

Spoiler for "George Soper":


Soper kemudian menyimpulkan bahwa pelakunya yang paling mungkin adalah sang juru masak. Warren tidak percaya, karena si juru masak, Mary Mallon - seorang imigran berusia tiga puluhan dari Irlandia - tetap sehat selama terjadinya wabah. Namun kemudian Soper melacak riwayat pekerjaan si juru masak, dan menemukan bahwa si juru masak itu sering berganti pekerjaan - setahun sekali selama tujuh tahun. Di setiap pekerjaannya, orang-orang terkena demam tifoid, malah satu orang telah meninggal karena tifoid.

Spoiler for "the infamous Mary Mallon":


Soper akhirnya berhasil menyusul Mallon di sebuah keluarga kaya di Park Avenue, Manhattan, di mana satu-satunya anak perempuan mereka sakit kritis karena tifoid dan seorang pembantu juga dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sama. Saat bertemu dengan Mallon di dapur, Soper menjelaskan penyelidikannya dan meminta sampel urin, darah, dan fesesnya. Mallon yang tidak senang dituduh menulari majikannya dengan tifoid naik darah dan mengancam Soper dengan garpu daging. Departemen Kesehatan Kota akhirnya mengirim Sara Josephine Baker, seorang dokter wanita yang mengunjungi Mallon dengan membawa sekelompok polisi kota New York. 
Quote:


Pada saat itu, beberapa anggota masyarakat bersimpati kepada Mary Mallon. Meskipun semua orang saat itu takut dengan tifoid, dan departemen kesehatan berhak mengkarantina orang-orang dengan demam tifoid, namun tidak ada bukti bahwa Mallon mengalami sakit. Selama dia tetap dalam tahanan dia bahkan tidak pernah batuk. Akhirnya baik para pejabat kesehatan maupun masyarakat menyadari bahwa orang-orang yang tampaknya sehat dapat menjadi pembawa penyakit, dan Mallon lah yang menginfeksi keluarga tempat dia bekerja.

Quote:



Spoiler for Makrofag:


Mallon juga sulit diobati, ia diisolasi di North Brother Island, sebuah fasilitas karantina lepas pantai New York. Dia ditahan di sana selama bertahun-tahun. Dia dipaksa memberikan 163 sampel dari berbagai zat tubuh kepada para dokter di sana, 120 di antaranya dinyatakan positif bakteri. Karena bakteri itu sering ditemukan di kandung empedu, berbagai dokter menganjurkan agar kantong empedunya diangkat, sebuah operasi yang kadang-kadang dapat menghentikan produksi bakteri tetapi dianggap berisiko tinggi pada saat itu.

Spoiler for "North Brother Island kini":


Pada akhirnya, Mallon berusaha menggugat kebebasannya. Fakta bahwa Mallon tampak sehat merupakan hal baru pada praktik karantina yang ada kala itu, namun hakim memutuskan bahwa ia adalah ancaman terhadap kesehatan masyarakat dan petugas kesehatan memiliki hak untuk membatasi dirinya. Baru pada tahun berikutnya, seorang komisaris kesehatan New York setuju untuk membebaskan Mallon dengan catatan Mallon tidak memasak makanan untuk orang lain. Ketentuan pembebasan 
juga mengharuskannya melapor ke petugas kesehatan setiap tiga bulan, tetapi Mallon menghilang.

Spoiler for "Koran masa itu yang memberitakan Mary":



Dia akhirnya ditemukan pada tahun 1915 di Rumah Sakit Sloane New York, di mana dia bekerja di dapur dengan nama Mary Brown. Wabah penyakit tifoid kembali terjadi di antara staf perawat di sana, ironisnya rekan-rekannya tidak pernah mencurigai bahwa dia adalah Mary Mallon yang terkenal yang pernah mereka baca di koran.

Spoiler for "Sloan Hospital":


Setelah dua puluh tiga orang jatuh sakit dan dua orang meninggal, para peneliti menemukan Mary Brown yang bekerja di dapur sebagai tersangka. Mary kembali berlari ketika dia melihat para petugas kesehatan, tetapi ditahan beberapa saat kemudian. 
Dia kembali dikirim ke rumah sakit di North Brother Island, di mana sebuah pondok khusus dibangun untuknya pada tahun 1923. Dalam masa karantina di sana, Mallon tidak pernah mengakui statusnya sebagai carrier tifoid. Namun, ia bersikap lebih patuh dan diizinkan bekerja di Rumah Sakit Riverside sebagai teknisi laboratorium, ia bahkan sempat mengunjungi teman-temannya di Manhattan dan Queens.

Spoiler for "Mary Mallon (berkacamata), tahun ke-15 dalam karantina":


Pada Hari Natal, 1932, Mallon menderita stroke, yang membuatnya lumpuh hingga kematiannya akibat bronkopneumonia enam tahun kemudian.

Quote:


Salam.

Sumber:
pertamax
keduax
ketigax
keempax
kelimax
0
32.1K
198
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan