blogpediaAvatar border
TS
blogpedia
Apakah Pemanis Rendah Kalori Lebih Sehat Daripada Gula?


Gula adalahsalah satu komponen paling umum dari makanan yang kita konsumsi dan juga salah satu penyebab utama dari berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan masalah gigi.
 
Pemanis adalah zat yang digunakan untuk menggantikan gula. Sengaja dimasukkan ke dalam makanan untuk meningkatkan atau memberikan rasa manis.
 
Telah kita ketahui bahwa pemanis buatan memiliki 30 sampai 13.000 kali lebih manis daripada gula. Dan inilah alasan utama dari pembahasan dalam artikel ini. Karena ketika kita mengkonsumsi 1 kg gula, di sisi lain dengan kadar manis yang sama, kita hanya mengkonsumsi beberapa miligram pemanis buatan.
 
Sebelumnya perlu dijelaskan terlebih dahlu pemanis apa yang saya maksud dalam masalah ini, biar tidak terjadi kesalahpahaman:
 
1. Stevia (E960)
 
Pemanis ini diekstraksi dari daun tanaman Stevia rebaudiana Bertoni. Ini stabil dalam kondisi kering dan lebih stabil daripada pemanis lain dalam bentuk cair. Dalam jumlah yang disarankan, ia memiliki rasa manis yang memanjakan lidah kita. Tapi dalam jumlah yang terlalu besar, malah hanya terasa pahit di lidah.
2. Taumantine (E957)
 
Zat ini diperoleh dari pohon asal Afrika (Thaumatococcus). Ia dikenal sebagai zat alami paling manis di dunia, karena 2.500 kali lebih manis dari gula. Secara luas ia digunakan hanya untuk memodifikasi rasa, bukan sebagai pemberi rasa manis.
 
3. Aspartame (E951)
 
Zat kimia ini 200 kali lebih manis daripada gula. Molekulnya terdiri dari metil ester asam aspartat dan dipeptida dari fenilalanin. Untuk alasan inilah ia harus dicantumkan dalam label makanan yang menggunakan zat ini. Hal tersebut untuk memberitau pasien yang tidak dapat mengkonsumsi asam amino. Pada tahun 1994 disahkan oleh Legislasi Eropa dan pada tahun 1996 oleh FDA (Food and Drugs Adminitration) sebagai pemanis yang dapat digunakan secara umum.
 
4. Sucralose (E955)
 
Ini dibuat dari molekul gula. 85% dari sucralose yang kita makan, tidak akan diserap oleh tubuh dan dibuang begitu saja melalui feses, sisanya diserap tubuh lalu dihilangkan melalui urin tanpa ada perubahan zat. ia 600 kali lebih manis daripada gula dan sangat stabil pada suhu tinggi.
 
5. Advantamo (E969)
 
Ini adalah kombinasi antara aspartame dengan vanillin. Sehingga menjadi 37.000 kali lebih manis daripada gula. Itu artinya, penggunaan 1 kg Advantamo setara dengan 37 ton gula alami.
 
Sebagian besar produk makanan yang dipasarkan untuk anak-anak dipenuhi dengan gula, itulah sebabnya mengapa banyak industri makanan sengaja memasukkan pemanis buatan non-nutrisi ke dalam produknya untuk mempromosikan bahwa produk mereka lebih sehat untuk segala usia.
 
Konsumsi harian pemanis buatan non-nutrisi dapat diterima pada dosis yang direkomendasikan. Itulah mengapa ada Admissible Daily Intake (ADI), yang memberi tahu kita jumlah maksimum yang dapat manusia konsumsi dengan perhitungan tertentu.
 
Penggunaan yang paling bermanfaat untuk zat aditif ini adalah peranannya sebagai pengganti gula (untuk orang yang terkena diabetes mellitus), untuk perawatan penurunan berat badan (obesitas) dan juga untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.



Beberapa alasan mengapa pemanis buatan tidak bisa digunakan secara umum layaknya gula alami adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan yang terus-menerus pemanis buatan dapat mengubah preferensi untuk makanan manis menjadi lebih besar. Artinya, jika kita mengkonsumsi sejumlah besar pemanis, maka tubuh kita akan terbiasa dengannya sehingga menginginkan yang lebih manis dan terus bertambah tingkatannya. Karena sudah kita bahas di awal bahwa pemanis buatan memiliki rasa manis ribuan kali lipat daripada gula.

2. Paparan pemanis buatan dapat mengganggu keseimbangan antara rasa manis dan asupan kalori, yang dapat mempengaruhi proses metabolisme. Semakin banyak makanan manis yang kita konsumsi, semakin kita akan membiasakan dan mengajarkan tubuh kita untuk selalu menjaga rasa ini di dalam otak. Ketika merasakan rasa manis, tubuh kita mempersiapkan diri untuk mencerna "sesuatu" yang mensekresi zat-zat yang berbeda untuk mendapatkan energi. Oleh karena itu, pada akhirnya akan terjadi kekurangan kontrol di dalam tubuh.
 
3. Pemanis dapat mengganggu persepsi kita tentang asupan kalori. Karena kita minum sesuatu tanpa gula, maka secara tidak langsung kita membiarkan diri kita untuk mengkonsumsi lebih banyak jenis makanan lain yang dapat memberi kita lebih banyak asupan kalori.

Meskipun penelitian sudah banyak dilakukan, sampai saat ini masih terus dilakukan untuk mengklarifikasi apakah pemanis non-kalori dapat mengganggu tubuh kita.
 
Kesimpulannya, makanan atau minuman yang diberi pemanis buatan, dalam beberapa kasus menjadi pilihan terbaik sebagai pengganti gula, Tapi saya tidak mengatakan bahwa pemanis buatan lebih sehat daripada gula. Yang terpenting kita harus mengontrol jumlah konsumsinya agar tidak menjadi racun bagi tubuh.

Referensi:

Spoiler for Ref:


Quote:


emoticon-Cendol Gan
0
11.1K
187
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan