Mulang ke Udik alias Mudik adalah rutinitas masyarakat Indonesia setiap tahun. setelah sekian lama mencari nafkah di kota, tentu kita ingin menunjukan  sebuah pencapaian pada orang-orang di kampung nanti. Salah satu yang menjadi tolak ukur kesuksesan orang Indonesia adalah punya mobil.

Ane gak tau apa di daerah agan-agan juga sama, tapi di kampung ane orang kalau uda pulang bawa mobil itu uda dianggap sukses dan mapan. Orang-orang di kampung gak tau kalau itu mungkin saja mobil pinjaman atau mobil sewaan. Kendalanya adalah harga mobil baru itu muahal... sedangkan uang di kantong gak cukup. Maka solusinya adalah membeli mobil bekas, karena itulah penjualan mobil bekas di kota meningkat tajam menjelang Ramadhan dan Idul fitri.

"ada fungsi transportasi dan prestige. ini kaitannya dengan gengsi... yang belum punya mobil tapi budget terbatas maka mobil bekas jadi solusi, ada juga yang uda punya mobil tapi modelnya uda ketinggalan zaman jadi mereka jual mobil lamanya dan tukar dengan mobil bekas dengan merk dan tipe lebih baru" Begitu penuturan teman ane yang berbisnis mobil bekas di Bandung.

Fenomena mobil sebagai peningkat status ini sepertinya memang manjur. Dan showroom-showroom mengambil keuntungan yang banyak dari fenomena itu.

Tapi ada juga yang membeli mobil bekas karena benar-benar untuk kebutuhan, mereka yang punya keluarga besar misalnya anaknya 4 dan masih kecil-kecil tentu kalau pake transportasi bis atau kereta akan merepotkan belum barang bawaan dan oleh-oleh, daripada menyewa mereka lebih memilih membeli / kredit mobil bekas yang akan menjadi hak milik mereka.

Untuk model yang paling laris masih didominasi oleh MPV seperti XEN*A dan AV*NZA, biasanya yang berkeluarga lebih suka mobil dengan tipe dan merek tersebut. Lalu posisi ke dua CITY CAR seperti BR*O, Y*RIS dll, mereka yang memilih tipe ini biasanya anak-anak muda dan pekerja kantoran.

Selebihnya bervariasi, dan disesuaikan dengan selera dan favorit konsumen.

DATA PENULIS
EMAIL : acesudrajat1@gmail.com ll INSTAGRAM : @acedesignbdg